wiseguy
by wiseguy

Istirahatlah kata-kata kembali gaet penghargaan. Film karya sutradara Yosep Anggi Noen itu berbagi kemenangan dengan Ziarah besutan BW Purba Negara sebagai film pilihan juri di ajang AIFFA 2017.

Film Solo, Solitude kembali bersinar di ajang festival. Kali ini di Asean International Film Festival and Awards (AIFFA), yang berlangsung pada 4 hingga 6 Mei lalu di Malaysia.

Festival film dua tahunan itu secara meriah dibuka di kota Kuching, Sarawak, Malaysia dan ditutup di Hotel Pullman Hotel dengan pengumuman para nominasinya.

Dewan juri yang diketuai oleh U Wei bin haji Saari, sineas terkemuka Malaysia, memilih 31 film yang bersaing dalam 15 kategori penghargaan.  
Seperti dikutip situs theborneopost.com, lebih dari 100 film masuk seleksi festival ini, berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara. Tahun ini juga dinilai istimewa, karena sorotan tertuju kepada film-film dari Indonesia yang masuk di semua kategori, bersaing dengan Filipina.

Di malam seremoni diumumkan, Solo, Solitude memenangi Special Juri Awards, berbagi kemenangan di kategori yang sama dengan film Ziarah, yang judul internasionalnya Ziarah: Tales of the Otherwords’. Film Ziarah juga menggondol Best Screenplay Award.

Solo, Solitude di ajang ini dinominasikan untuk kategori Best Screenplay, Best Film Editing, Best Actor, Best Director, dan Best Film. Sebaliknya, Ziarah diunggulkan untuk kategori Best Screenplay, Best Actress, Best Director, dan Best Film.

Sementara itu, Athirah (judul internasionalnya Emma) karya Riri Riza, dinominasikan pada kategori Best Director of Photography, Best Supporting Actor, dan Best Actress.

Yang mengejutkan, Turah yang dibesut sutrdara Wicaksono Wisnu Legowo menominasikan Slamet Ambari pada kategori Best Actor. Jika Ziarah bertutur dengan bahasa Jawa gaya Yogyakarta, Turah yang diproduseri Ifa Isfansyah itu berbahasa Jawa dialek Tegal.

Kemenangan Solo, Solitude di AIFFA 2017, menyusul kemenangan sebelumnya di sejumlah festival. Film yang dibintangi Gunawan Maryanto dan Marissa Anita itu terpilih sebagai Film Terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2016. Film ini juga menang pada Usmar Ismail Awards 2017 untuk kategori Aktor Terbaik dan Sutradara Terbaik. Dan kemudian, film ini terpilih sebagai Film Terbaik di Bangkok Asean Film Festival 2017.

Di ajang AIFFA 2017,  film Malaysia Kanang anak Langkau terpilih sebagai peraih Asean Spirit Award. Film berdasarkan kisah hidup mantan tentara Datuk Temenggong Kanang Langkau melawan komunis selama Malayan Emergency itu, diproduseri Zainal Fikir Mohd Dali. Sementara aktor laga Donnie Yen tahun ini menggondol Asean Inspiration Award, penghargaan yang juga diterima Jackie Chan dua tahun lalu.

Yang tak kalah menarik, dari sembilan film Filipina yang ikut berkompetisi, lima di antaranya meraih penghargaan, yakin Imbisibol’ (Best Editing) while Lav Diaz won the Special Honour Award. Laut (Best Supporting Actress, Ana Capri). Dayang Asu (Best Supporting Actor, Ricky Davou). Area (Best Actress, Ai-Ai Delas Alas; Best Director Award, Luisito Ignacio).

Tampaknya Istirahatlah kata-kata masih belum beristirahat menjelajahi agenda festival berikutnya tahun ini. Kita tunggu saja kejutan-kejutan berikutnya!