wiseguy
by wiseguy

Festival Film Tribeca makin jadi ajang premier film independen, pameran virtual reality dan gim video, film TV, dan film internasional yang mencari distributornya. Tahun ini, semua kategori disutradarai perempuan.

 

Kembali digelar untuk ke-16 kalinya, Festival Film Tribeca yang berlangsung 20 hingga 29 April di New York City, makin jadi pameran industri hiburan. Di ajang ini, seperti biasa sejumlah film independen diputar perdana, sementara banyak produser film internasional berupaya mencari mitra distributor mereka. Ajang ini kini juga jadi pameran virtual reality yang makin berkembang, juga gim video, film TV, bahkan perkuliahan umum dan sejumlah acara terkait industri hiburan.

Seperti dikutip situs indiewire.com, Festival Film Tribeca tahun ini menghasilkan sejumlah film pilihan para juri: Keep the Change (U.S. Narrative), Son of Sofia (International Narrative) dan Bobbi Jene (Dokumentari). Juri menerima 97 film features dan 57 film pendek.

“Sangat penting merayakan para seniman, baik yang di depan maupun di belakang kamera, yang secara unik berbagi sudut pandang berbeda untuk menginspirasi, menantang, dan menghibur kita,” kata Jane Rosenthal, ketua maupaun salah satu pendiri Tribeca. “Para kreator yang menang di program festival mampu bercerita secara tepat seperti yang mereka inginkan, dan kami merasa terhormat memberi mereka penghargaan. Lebih hebat lagi, penghargaan tertinggi di lima kategori disutradarai para perempuan.”  

Film Keep the Change, yang dibesut sutradara Rachel Israel, menggondol Best New Narrative Director pada ajang ini, yang mengisahkan jalinan cinta dua warga New York yang bertemu di komunitas orang dewasa dalam spektrum autisme.

Pada kategori Dokumenter Terbaik, Bobbi Jene, mengisahkan penari Bobbi Jene Smith yang kembali ke Amerika Serikat setelah menjadi bintangi bagi sebuah dance company Israel yang terkenal, Batsheva.

Sementara sutradara Iran Kaveh Mazaheri, yang memenangkan Best Narrative untuk film pendek berjudul Retouch, harus menerima hadiahnya melaui video setelah visanya ditolah oleh pemerintah negeri Paman Sam itu.

Untuk memperingati Hari Bumi, yang bertepatan selama Festival, penyelenggara memilih untuk menyoroti film dokumenter yang fokus pada isu-isu kritis, tepat waktu, dan memiliki dampak besar pada planet bumi, di antaranya perubahan iklim, limbah makanan, dan kepunahan hewan. Film-film tersebut ditayangkan pada hari Bumi 22 April dan sepanjang festival.

Festival Film Tribeca merupakan “acara budaya bagi generasi baru penceritaan” yang merayakan kekuatan bercerita dalam berbagai bentuk.

Ajang ini dibentuk pada 2002 oleh  Jane Rosenthal, Craig Hatkoff dan Robert De Niro, sebagai respon atas peristiwa serangan 11 World Trade Center, yang mengakibatkan hilangnya sarana vital di lingkungan Tribeca di kawasan Lower Manhattan. Pada 2006 dan 2007, festival ini menerima lebih dari 8600 judul film dan mengadakan pemutaran 1.500 judul film. Festival ini juga menjadi surga bagi pembuat film independen di antaranya untuk dokumenter, narrative features dan film pendek, serta sebuah program dengan film untuk keluarga.

Puncak acara ditutup dengan reuni sutradara serta casts film The Godfather, dalam rangka memperingati ulang tahun ke-45 film legendaris tersebut. Hadir Francis Ford Coppola, Al Pacino, Robert De Niro, Talia Shire, Diane Keaton, James Caan dan Robert Duvall, bicara mengenai pengalaman seumur hidup mereka yang tak bakal terulang dalam pembuatan film klasik tersebut. 

Tahun ini, program film cerita berasal dari 30 negara, menampilkan 78 premier dunia, 6 premier internasional, dan 6 premier Amerika Utara. Sebanyak 37 dari pembuat film cerita di ajang ini menayangkan karya debut mereka, dan 20 sutradara kembali ke festival dengan karya baru. 

Tribeca 2017 menerima kiriman 8.700 film, dan 3.362 di antaranya merupakan merupakan feature atau film cerita.

Dengan cakupan dan jumlah luar biasa ini, film-film yang berkompetisi di banyak festival tahun ini tentulah berasal dari ajang ini!