Liburan Imlek telah tiba! Selagi mempersiapkan banyak hal, 6 film Mandarin ini bisa kamu incar mulai sekarang. Biar liburan Imlek makin seru!
Berdasar Astrologi Tiongkok yang ditetapkan era dinasti Han, 2019 termasuk Tahun Babi Tanah. Menurut pakar metafisika, inilah tahun di mana kejujuran akan menang. Bagi kita di Indonesia, tahun politik ini juga diwarnai suasana ketakpastian dan gesekan kepentingan. Tapi bagi yang jeli, tahun ini juga menawarkan banyak peluang. Mereka yang sukses adalah yang bersikap positif dan optimis! Setuju?
Biar suasana Imlek makin afdol, kami memilih enam film Mandarin yang kini tayang secara streaming di CATCHPLAY. Jadi, inilah 6 film pilihan editor yang bisa disaksikan untuk semarakkan liburan Imlek-mu!
The Liquidator (2017)
Film arahan sutradara Jizhou Xu ini merupakan adaptasi dari novel kriminal populer, Criminal Minds. Jika berbau kriminal begini, mungkin bisa kamu tebak, genrenya triler? Benar. Yang susah ditebak, adalah plotnya, itu sebabnya film ini layak tonton!
Komentar editor: “Film ini punya misteri yang keren ala Silence of the Lamb. Adu pintar antara detektif dan penjahat. Sampai akhir film penonton akan terus dipaksa menebak apa yang akan terjadi.”
Wolf Totem (2015)
Bagaimana jadinya jika film Mandarin dibuat sineas asal Perancis? Tontonlah yang satu ini! Film produksi kerjasama Tiongkok-Perancis ini, mengisahkan hubungan mistis antara hewan dengan manusia. Disutradarai Jean-Jacques Annaud, adaptasi novel semi-autobiografi Jiang Rong ini, menampilkan tak kurang dari 30 ekor serigala terlatih yang terlibat dalam film ini.
Komentar: “Kisah adaptasi dengan ide cerita memikat: persahabatan yang kental antara manusia dengan hewan. Apalagi ditinjau dari kacamata sutradara asal Perancis.”
The Laundryman (2015)
Sineas pendatang baru Chung Lee muncul dengan gagasan menarik: drama fantasi berbau horor. Diperkuat pelakon Joseph Chang dan Sonia Sui, film ini menuturkan balada pembunuh bayaran yang menyamar dengan membuka bisnis binatu. Ternyata, dia diikuti arwah korbannya. Simak humor segar dari dunia lain!
Komentar: “Film ini refleksi persoalan urban yang sangat krusial yakni pembunuhan. Lagipula menjadi sangat kontekstual bagi kita karena kasus pembunuhan terus meningkat terutama di kota besar seperti Jakarta.”
Young Detective Dee: Rise of the Sea Dragon (2013)
Mahakarya sutradara top Hark Tsui dan merupakan sekuel Detective Dee and Mystery of the Phantom Flame yang laris-manis, film berlayar ibu kota Luoyang di era Dinasti Tang, sang maestro mengajak kita bertamasya ke masa lalu dengan dongeng fantasinya.
Komentar: “Sekali-sekali ada juga film Mandarin yang berbau fiksi ilmiah. Gagasannya terasa lebih menarik, karena dipadukan dengan setting masa lalu.”
Finding Mr. Right (2013)
Karya sutradara Xiao Lu Xue ini menampilkan pasangan pelakon Wei Tang dan Xiubo Wu, yang menjalin cinta jarak jauh dan nyaris mustahil. Proyek ini mencetak rekor box office di negaranya, tak heran jika muncul sekuelnya yang bertajuk Book of Love.
Komentar: “Lebih dari sekadar film romantis. Di sana juga ada upaya orang Asia demi memperoleh kewarganegaraan di Amerika. Menggambarkan wanita jangan hanya sekadar materi, karena tanpa hati akan sulit untuk bahagia.”
Cold War (2012)
Cold War adalah kode operasi khusus yang dilakukan satu tim polisi. Inilah film yang jadi etalase akting bintang Hong Kong kondang Aaron Kwok, Ka-Fai Leung, dan Andy Lau. Balada para polisi ini jadi pembuka di Festival Film Internasional Busan ke-17.
Komentar: “Menampilkan parade bintang kawakan Aaron Kwok, Tony Leung Ka Fai, Andy Lau, tentu saja membuat film ini sayang untuk dilewatkan. Pameran akting mereka sungguh terasa bagaikan nostalgia.”