wiseguy
by wiseguy

Ia nominator Oscar terkuat Aktor Terbaik 2018. Jika ia menang, dipastikan berkat totalitasnya melebur dalam karakter. Gary Oldman satu dari aktor “paling bunglon” di Hollywood! Apa saja karakter gila yang pernah ia perani?

Satu dari kandidat terkuat peraih Oscar tahun ini tiada lain Gary Oldman. Karakternya sebagai Winston Churcill dalam besutan sutradara Joe WrightDarkest Hour, dinilai luar biasa dan jadi favorit banyak media di dunia. Dalam film yang gaet enam nominasi Oscar – di antaranya untuk Aktor Terbaik dan Film Terbaik – Oldman lebur dengan intensitas penuh dalam memerani Perdana Menteri Inggris itu. Di era Perang Dunia II, saat kekuatan Nazi Jerman tak terbendung melintasi Eropa Barat dan ancaman invasi segera terjadi, publik yang tak siap, raja yang skeptis, dan partainya sendiri yang berencana melawannya, Churchill harus bertahan di saat paling gelap dan berusaha mengubah jalannya sejarah dunia.

Darkest Hour adalah biopik Churchill saat menghadapi hari-hari paling bergolak bagi negeri dan kariernya. Ia harus menegosiasikan perjanjian damai dengan Nazi, atau teguh perjuangkan kebebasan bangsanya?

Kala menerima Golden Globe Awards sebagai Aktor Terbaik, Januari lalu, Oldman berterima kasih pada istrinya Gisele karena "jadi gila selama lebih dari setahun." Menurut aktor ini, isterinya bercerita pada para temannya, "Aku tidur dengan Winston Churchill, tapi terbangun dengan Gary Oldman."

Demi perannya, Oldman harus duduk empat jam untuk dirias tiap kali sebelum pengambilan gambar. Sepanjang film ia menjalani 61 kali dirias, dan 200-an jam duduk diam di kursi tata rias. "Ini pekerjaan tersulit yang pernah kulakukan sebagai aktor," akunya pada vanityfair.com. Dengan gambaran seperti ini, bisa dibayangkan penghayatan Oldman pasti tak tanggung-tanggung!

Di masa lalu Marlon Brando dikenal dengan metode akting unik yang hasilkan akting meyakinkan di depan kamera. Di kemudian hari Daniel Day-LewisJoaquin PhoenixChristian Baledikenal sebagai aktor dengan totalitas macam itu.

Day-Lewis, peraih tiga Oscar, juga nominator Aktor Terbaik Oscar tahun ini, tertusuk jarum berkali-kali demi memerani desainer Reynolds Woodcock dalam Phantom Thread besutan Paul Thomas Anderson. Ia kini bisa mendesain busana, bahkan tampil di Vogue dengan baju bikinan sendiri. Phoenix tak hanya jadi mahir olah vokal, juga ubah jenis suaranya demi peran penyanyi Johnny Cash dalam Walk the Line (2005). Phoenix punya peran-peran luar biasa di sejumlah filmnya kemudian. Christian Bale secara ekstrem menguruskan tubuh demi peran di The Machinist (2004), menempanya jadi perkasa untuk Batman Begins (2005), dan rela jadi botak kepala dan gendut demi peran di American Hustle (2013).

Lalu, apa peran-peran ‘gila’ Gary Oldman sebelumnya? Anda akan sadar, aktor ini ternyata bisa jadi siapa saja!

Sid and Nancy (1986), sebagai Sid Vicious, Basis Sex Pistols

Dibesut sutradara Alex Cox, biopik ini gambarkan kehidupan Sid Vicious, yang diperani Oldman, pembetot bas kelompok punk Inggris, Sex Pistols, dan kekasihnya Nancy Spungen. Saat jeda tur, Vicious mencoba karier solo meski berada dalam cengkeraman heroin. Suatu pagi, Nancy ditemukan tewas ditikam, dan Sid ditangkap. Ia pembunuhnya.  

Meski aktingnya Oldman dipuji, ia mengaku tak suka naskahnya, tak suka pula musik punk. Ia menerima peran ini karena bayarannya: £35,000. Asal tahu saja, pilihan pertama peran ini adalah Daniel Day-Lewis!

JFK (1991), Sang Lee Harvey Oswald

Besutan Oliver Stone yang raih dua Oscar, untuk editing dan sinematografi ini, suguhkan drama thriller berdasar momentum paling mengguncang dalam sejarah kepresidenan di Amerika: Pembunuhan John F. Kennedy (JFK). 

Menelisik rangkaian peristiwa pembunuhan sang Presiden, alur cerita kemudian menukik pada kesaksian mantan jaksa agung distrik New Orleans, Jim Garrison, yang diperani Kevin Costner. Gary Oldman, aktor pendukung yang memerani Lee Harvey Oswald, seorang Marinir A.S., tak kalah bagus dengan Costner dan Donald Sutherland. Aktor komedian John Candy terlihat berkeringat sepanjang adegan yang diperaninya adalah nyata. Ia mengaku gugup berhadapan dengan aktor-aktor besar Hollywood!

Bram Stoker's Dracula (1992), Si Wajah Bengis Menggetarkan

Sebagian penggemar menyebut inilah film Dracula versi terbaik. Dibesut Francis Ford Coppola dengan peran utama Gary Oldman, Bram Stoker's Dracula mengisahkan pengacara muda (Jonathan Harker) yang sedang bertugas di sebuah desa suram di wilayah Eropa Timur. Sialnya, ia ditangkap dan dipenjarakan vampir bawah tanah Dracula yang lagi berkunjung ke London. Dracula yang meneror masyarakat Inggris pun berusaha diusir sejumlah orang.

Juga dibintangi Winona Ryder, Anthony Hopkins dan Keanu Reeves, film peraih tiga Oscar ini membuktikan kemampuan akting Oldman. Aktor ini menyewa pelatih vokal untuk membantu menurunkan satu oktaf suaranya agar terdengar lebih jahat. Ia harus mabuk dulu sebelum adegan menjilat darah yang melekat di pisau tajam, yang diarahkan ke Reeves.

Immortal Beloved (1994), Meniru Beethoven dengan Baik!

Pernah memerani musisi punk, Oldman tak kurang piawai saat berakting sebagai komposer legendaris Ludwig van Beethoven dalam Immortal Beloved. Mengisahkan kehidupan dan kematian sang komposer, Beethoven pernah menulis surat cinta amat terkenal pada seorang perempuan misterius. Film ini berusaha menampilkan siapa perempuan yang dikirimi surat cinta itu. Apakah Julie Guicciardi, Therese Malfatti, Josephine Brunsvik, atau Antonie Brentano?

Meski dimainkan oleh sejumlah musisi berbeda dalam film yang dirilis secara resmi, sesungguhnya Oldman sendiri yang memainkan semua karya Beethoven yang diterdengar di film ini. Ia berlatih dengan piano Steinway selama enam minggu, enam jam sehari, di hotel tempatnya menginap. Sebuah artikel majalah yang terbit pada 1997 menyebut, Oldman dalam film ini “meniru dengan amat baik.”

Basquiat (1996), Ironi Sang Seniman  

Jean-Michel Basquiat (diperankan Jeffrey Wright) adalah seniman grafiti Amerika berkulit hitam yang memulai debut di New York City pada 1970-an dan kemudian jadi pelukis ekspresionis dan neo-primitif. Dalam Basquiat yang dibesut Julian Schnabel, sutradara menghindari distorsi fakta yang mungkin terjadi, dengan menggambarkan sosok Basquiat melalui karakter Albert Milo, yang diperani Gary Oldman. Film ini menuturkan seniman jalanan yang  tinggal di kotak kardus di Thompkins Square Park, dan berubah jadi bintang bahkan masuk lingkaran dunia seni Andy Warhol. Karakter Albert Milo bukanlah sosok nyata, tetapi secara ironi merupakan potret diri penulis sekaligus sutradaranya, Schnabel. Karakter Stela, puteri Milo, adalah puteri Schnabel dalam kehidupan nyata.

Akting Oldman tak kalah piawai dengan tiga pemeran peraih Oscar dalam film ini -- Benicio Del Toro, Tatum O'Neal, Christopher Walken – dan dua nominator Oscar seperti dirinya, Dennis Hopper dan Willem Dafoe

Guns, Girls and Gambling (2012)

Jangan pernah lupakan Gary Oldman pernah berdandan ala Elvis Presley di film ini! Guns, Girls and Gambling  adalah laga komedi thriller  yang mengisahkan John Smith (Christian Slater) yang dicampakkan sang pacar, sehingga perlu menghibur diri. Ia yang mampir di sebuah kasino Indian makin patah hati karena dompetnya dicopet. Sebuah kesempatan mendapatkan uang pun terbuka baginya: Ikut kontes Elvis Impersonator!

Smith yang kalah akhirnya bermain kartu dengan empat peniru Elvis lainnya: The Winner Elvis (Gary Oldman), Gay Elvis (Chris Kattan), Little Person Elvis (Tony Cox), dan Asian Elvis (Anthony Brandon Wong). Ia juga harus kalahkan sejumlah orang agar kebangkrutannya tak berlipat ganda: Seorang warga asli Amerika, koboi, pembunuh berambut pirang, remaja penghuni asrama, sherif korup, dan pelacur...