ayu
by ayu

Dikenal dengan pilihan perannya yang rancak, dan aktingnya yang prima membuat Jake Gyllenhaal diperhitungkan sebagai salah satu aktor Amerika terbaik di generasinya. Sepanjang dua puluh lima tahun karirnya, Jake telah memerankan remaja aneh, koboi, tentara, pangeran, karikaturis, detektif, wartawan hingga petinju. Semuanya variatif dan menantang. Termasuk, tentu saja saat memerankan koboi penyuka sesame jenis dalam “Brokeback Mountain” yang memberinya nominasi Oscar. Ia dikenal selalu serius mempersiapkan perannya. Tak peduli peran sekecil apa pun.

Dalam “Nightcrawler” ia mengurangi bobotnya hingga 20 pon, dan ini murni idenya sendiri. Bila aktor lain naik limousine ke set, Jake malah mengayuh sepeda, demi menurunkan berat badannya sekaligus menghayati perannya. Ia merasa karakternya sebagai Lou Bloom si wartawan video ‘haus darah’ di film itu harus bagaikan coyote yang kurus kelaparan. Dan hasilnya ia bukan hanya kurus, namun wajahnya juga berubah sangat tirus, matanya tampak lebih besar, cekung dan bagaikan orang yang tak pernah tidur. Bukan hanya itu, saat adegan ia harus bicara sendiri pada cermin, saking instensnya ia meninjukan tangannya, akibatnya Jake lantas dilarikan ke rumah sakit dan tangannya diberi empat belas jahitan. Dan bila kita perhatikan, karakter Lou Bloom juga sangat jarang mengedipkan mata, ini bukan kali pertama Jake memerankan karakter serupa, dalam “Donnie Darko” ia juga jarang berkedip. Namun yang palinggila adalah, ia hapal luar kepala naskah “

.

Tahun lalu, saat memerankan petinju dalam “Southpaw”, Jake tampil berbeda untuk ke sekian kalinya. Badan berotot penuh tato, kepala plontos dan emosi yang seolah tak terbendung. Ia berubah menjadi Billy Hope, petinju yang mendadak kehilangan nyaris semua yang ia miliki setelah istrinya meninggal. Untuk menyiapkan peran ini, Jake berlatih sebagai petinju – mirip yang ia lakukan dalam film ini – selama berbulan-bulan. Selama itu pula, ia menolak untuk bertemu dengan saudara dan teman-temannya.

“Saya selalu mempersiapkan peran dengan keseriusan ekstra,” begitu pengakuan sang aktor. Dan ia tak menampik bila pendekatan aktingnya dianggap tak biasa, bahkan gila. “Terus terang, kadang saya terlalu lebur ke dalam peran yang menantang, dan semuanya jadi absurd. Saya bukan jenius, dan merasa sangat perlu persiapan yang panjang sebelum berakting di depan kamera. Saya akan lakukan semuanya, dari yang paling klasik hingga yang paling ekstrem demi sebuah peran.”

Dan tahun ini, ia akan tampil “Noctural Animals” diangkat dari novel Austin Wright yang berjudul “Tony and Susan”. Ini akan menjadi karya ke-dua desainer Tom Ford yang sebelumnya pernah mengejutkan dunia film lewat “A Single Man”, tujuh tahun silam. Sementara di tahun depan kita bisa menikmati acting Jake lebih banyak lagi. Setidaknya ada tiga filmnya yang akan beredar: “Stronger”, “Okja” dan “Life”.