wiseguy
by wiseguy

Monster raksasa muncul di Seoul, porak-porandakan kota. Gloria yang menonton beritanya di TV, familiar dengan sang monster. Ternyata, ia sendiri yang mengendalikannya. Colossal, film tentang kekuatan monster yang diperani Anne Hathaway ini, berasal dari kisah masa lalu!

 

Ada seribu satu rupa dan kisah tentang monster, tapi film monster karya ahli ilmiah Nacho Vigalondo satu ini tak boleh Anda lewatkan: Colossalfilm yang mengingatkan gabungan antara Cloverfield (2008) dengan The Cabin in the Woods (2012). Lewat besutan Vigalondo, monster dalam Colossal mengingatkan binatang purba nan aneh berukuran raksasa, dan mengamuk di Seoul, Korea itu, adalah jelmaan gadis cantik biang pesta, yang patah hati karena diputus pacarnya. Kok bisa?

Mengisahkan Gloria, dibintangi Anne Hathaway, setelah gagal dalam kariernya, ia makin patah hati karena diputus pacarnya, Joel, yang diperani Austin Stowell. Demi menata hidupnya kembali, cewek ini kemudian pulang ke kampung halamannya, tempat yang mempertemukannya lagi dengan sahabat kecilnya, Oscar, yang diperani Jason Sudeikis.         

Tapi, jejak masa lalu Gloria ternyata “menciptakan sesuatu,” yang kekuatannya terbangunkan jika ia mengunjungi kembali tempat yang membuatnya bisa “terhubung dengan monster dirinya.” Di masa kecil, ia dan Oscar tersambar petir di sebuah taman bermain. Sesuatu yang  kelak menjadikannya terhubungan dengan monster raksasa. Dan kepulangannya kembali ke kampung halaman membuat kekuatan itu hidup kembali!

Saat Gloria menyaksikan berita tentang mahluk raksasa yang memporak-porandakan Seoul, ia merasa ada ikatan emosional dengan sang monter. Bahkan ia menyadari, gerak tubuhnya bisa sama dan seirama dengan sang monster raksasa.

Colossal

Mengapa harus monster raksasa? “Aku tak tahu mengapa ini terjadi!” jawab sang sutradara. “Saat menulis skenarionya, tahun 2015, film monster bukan sesuatu yang besar. Ini hanya bagian dari kegembiraanku menulis, sesuatu yang tak terlihat di layar saat itu. Tapi ini semacam keajaiban, dan tiba-tiba film dengan inti tematik yang sama datang ke layar,” ungkap pembesut Timecrimes (2007), Extraterrestrial (2011) dan Open Windows (2014) itu.

Penonton cerdas akan tahu, ini semacam alegori persoalan Gloria sendiri dan bagaimana itu mempengaruhi orang di sekitarnya. Namun, Colossal tak terfokus pada simbolisme, karena ia membangun logikanya yang aneh dengan serius. Meski berkesan absurd, biarkan absurditas ini dijelaskan sendiri oleh si cantik Anne Hathaway sendiri, yang memeraninya. "Aku memerani karakter Gloria, yang sesungguhnya pahlawan. Bukan karena ia melakukan segalanya dengan benar, tapi saat taruhannya besar, ia membawanya masuk dan memilikinya," tutur Aktris Terbaik 2013 di ajang Oscar lewat Les Misérables itu. "Aku tak mengabaikan adanya simbolisme di sana," kata Sudeikis, sang lawan main.

"Aku merasa, kini sisi kemanusian di dunia secara agresif diserang banyak hal. Pada saat yang sama, kepekaan kita mulai luntur. Maka, jika kita tetap hadir satu sama lain secara emosional, spiritual dan penuh welas asih, kita akan mendapat banyak pencerahan," imbuh Hathaway. Oh, begitu.

Colossalkini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY, adalah fiksi ilmiah berikutnya yang diperani Hathaway setelah Interstellar (2014) besutan Christopher Nolan.

“Hatha-hate” yang kini mereda 

Anne Hathaway adalah sosok aktris cukup unik di Hollywood karena… sebagian orang membencinya! Kata “Hatha-hate” mengacu pada sosoknya, yang menggambarkan kebencian itu. “Why Does Everybody Hate Anne Hathaway?” pada 2013, beberapa minggu sebelum aktris ini gaet Oscar. Dosa terbesar Hathaway adalah sikapnya yang actress-y (sok artis!); ia bocah teater yang berlatih mengucapkan pidato Oscar-nya di depan kaca di usia 8 tahun; dan terus-menerus memimpikannya seumur hidupnya.

“Kini saatnya kita menyukai Hathaway, bukan mencemoohnya. Ia perempuan yang tampil di banyak film klasik dengan amat keren (di antaranya Brokeback Mountain dan The Devil Wears Prada). Ia bintangi film karya Jonathan Demme. Ia bahkan satu dari tiga bintang tamu yang pernah gaet Emmy untuk The Simpsons, dan orang pertama yang berkenalan dengan Chris Pine dalam sebuah film layar lebar,” begitu tulis kritikus film Kyle Buchanan via vulture.com.

“Aku bukan Rihanna. Aku tak keren. Saat orang datang padaku di jalanan, mereka ingin pelukan, bukan foto bersama; karena mereka suka pekerjaanku,” kata Hathaway suatu ketika menganggapi sindiran dan ketaksukaan orang.

Lahir di Brooklyn, New York, Anne Jacqueline Hathaway berayahkan pengacara dan ibu yang juga seniman. Meski saat kecil bercita-cita jadi biarawati, Hathaway akhirnya mengikuti jejak sang ibu.

Tampil pertama kali di layar lebar pada 2001 lewat The Princes Diaries dengan lawan main Julie Andrews, sejak itu film demi film membuat namanya dicintai, dan dibenci, oleh Hollywood.

Dirumorkan berkencan dengan sejumlah orang sebelumnya, rumor itu berhenti saat ia menikahi aktor dan produser Adam Shulman. “Ia mengubah kemampuanku berada di dunia,” katanya. “Ia unik. Cintanya yang spesifik telah mengubah hidupku.”