Julianne Moore segera perani biopik feminis Gloria Steinem yang dibesut Julie Taymor. Peran tepat waktu, menyusul cuitan Moore yang mengaku jadi salah satu dari ratusan korban rayuan sutradara/ produser James Toback.
Di tengah agenda apresiasi MoMa atau The Museum of Modern Art, Manhattan, New York City, yang November ini menggelar “Julianne Moore: A Tribute,” secara mengejutkan Julianne Moore membuat cuitan pengakuan di media sosial tentang pelecehan seksual yang pernah dilakukan sutradara James Toback pada 1980-an. Ini makin memanaskan Hollywood yang lagi dibombardir kabar skandal tak berkesudahan terkait sejumlah nama besar.
Tapi sebuah berita segar lainnya muncul, seperti jadi kelegaan sejenak atas apa yang pernah dialami Julianne Moore: Ia dipastikan segera perankan biopik aktivis gerakan feminisme Gloria Steinem, jurnalis yang kemudian jadi ikon feminis yang aktif mengkampanyekan gerakan kesetaraan gender sepanjang kariernya.
Seperti dikutip dari deadline.com Moore akan memerani kehidupan sang aktivis berlatar tahun 1960-an dan 1970-an berdasarkan memoar My Life on the Road. Buku ini mengisahkan masa muda Gloria yang penuh liku, yang tumbuh jadi juru bicara gerakan hingga jadi simbol kesetaraan. Selama empat dekade, karier jurnalistik Gloria bisa dirunut lewat tulisannya di New York Magazine, Cosmopolitan, dan banyak media lain. Pada 1972, Gloria -- yang tak lain ibu tiri aktor Christian Bale ini -- menjadi mitra pendiri majalah feminis Ms.
Moore akan berkolaborasi dengan para perempuan hebat lainnya. Sutradara pembesutnya Julie Taymor, pernah garap Frida, Across the Universe dan Titus; sementara skenario ditulis Sarah Ruhl yang pernah jadi nominator Pulitzer Prize dan Tony Awards untuk naskah drama 2009, In the Next Room. Proyek ini tampaknya cocok bagi Moore, yang menyebut Gloria tokoh legendaris yang amat ia kagumi. "Gloria Steinem memperjuangkan hak-hak perempuan sejak dini," tutur aktris ini pada majalah W.
Bermain tak kurang dalam 85 judul, tentu saja berbagai genre dan peran, sebutlah The Big Lebowski, Magnolia, The Kids Are All Right, Being Flynn, The English Teacher, Crazy, Stupid, Love. hingga serial The Hunger Games, Julianne Moore dikenal sebagai aktris yang piawai memerani karakter yang disodorkan padanya, termasuk karakter hidup. Saat memerani politisi Sarah Palin dalam Game Change, film ini gaet tiga Golden Globe Awards 2013, di antaranya diraih Moore sebagai Aktris Terbaik. Setahun kemudian, Moore gaet Oscar pertamanya sebagai Aktris Terbaik 2014 lewat Still Alice. Ia pernah dinominasi Oscar lewat Boogie Nights, The End of the Affair, The Hours dan Far From Heaven. Tahun ini film Moore yang dirilis adalah Kingsman: The Golden Circle dan Suburbicon; dan segera dirilis Wonderstruck.
Julianne Moore jadi bagian skandal Hollywood
Pada 24 Oktober lalu, Moore mencuitkan pengalamannya dirayu James Toback pada tahun 80-an memintanya melakukan audisi di apartemen Toback. Tak ditanggapi Moore, sebulan kemudian sang sutradara kembali merayunya dengan kata-kata yang persis sama. Lewat akun Twitter-nya, Moore menulis: “#JamesToback approached me in the 80’s on Columbus Ave with the same language – wanted me to audition, come to his apt,” tulis Moore. “I refused. One month later he did it again with the EXACT same language. I said don’t u remember u did this before?”
Lalu, apa sih rayuan James Toback pada calon korbannya? Dengan kalimat yang nyaris sama, pria ini memperkenalkan diri dengan, “Hai, saya James Toback. Pernah dengar film The Pick-up Artist atau Bugsy? Itu saya penulis dan sutradaranya. Mau saya audisi? Datanglah ke apartemenku….”
Hingga akhir Oktober lalu, reporter Glenn Whipp yang menulis laporannya untuk Los Angeles Times mengungkapkan, korban yang pernah mengalami pelecehan seksual oleh James Toback telah berjumlah 310, di antaranya aktris Julianne Moore. Kasus Toback merebak, menyusul sejumlah laporan skandal yang dilakukan produser Harvey Weinstein dengan puluhan korban.
The Museum of Modern Art, Manhattan, New York City pada 2 hingga 12 November ini menggelar penghormatan bagi karier Moore dengan tajuk “Julianne Moore: A Tribute.” Selain diskusi dan pameran foto, tentu saja pemutaran film-fim Moore, di antaranya peran terbaiknya dalam Still Alice. MoMa dianggap sebagai museum seni terbaik, dengan koleksi terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Bisa jadi, peran Moore sebagai aktivis feminis paling ikonik itu merupakan cara cerdas dan indah untuk membalas dendam Toback!
Sudah tonton akting kerennya dalam English Teacher, intip dulu trailer-nya: