wiseguy
by wiseguy

Salma Hayek, satu dari korban Weinstein yang membisu, akhirnya bersuara. Ia menyatakan “sang predator” tak hanya pernah lakukan pelecehan, tapi mengancam akan membunuhnya. Hollywood tak henti beri kejutan masa lalu yang mengenaskan!

Lagi-lagi dunia dikejutkan pengakuan korban yang selama ini membisu. Pernyataan korban produser Harvey Weinstein berikutnya tiada lain dari Salma Hayek, aktris asal Meksiko. Seperti dimuat dalam The New York Time, Hayek menuduh Harvey Weinstein melecehkannya secara seksual dan mengancam akan membunuhnya.

Hayek menerbitkan pengakuannya di The New York Times 13 Desember lalu dengan judul "Harvey Weinstein monster saya juga." Dalam tulisan semacam surat terbuka itu, ia ungkapkan penganiayaan yang ia alami saat membuat biopik perempuan pelukis asal Meksiko juga tokoh feminis, Frida Kahlo. "Harvey Weinstein penggila film, pengambil risiko, pencari bakat, ayah penuh kasih, tapi juga monster. Selama bertahun-tahun, ia monsterku," tulis Hayek.

Awalnya ia ragu karena menganggap pengalaman yang ia alami tak begitu penting. “Kupikir semua telah selesai, aku selamat. Tapi aku bersembunyi dari tanggung jawab untuk berbicara dengan alasan cukup banyak orang telah terlibat dan menyorot monsterku. Kukira suaraku tak penting dan tak akan menciptakan perbedaan,” tulisnya.

Di bagian lain, ia mengatakan, “Aku berusaha menyembunyikan hal-hal detil itu pada orang-orang terdekatku: Mengapa, ketika aku menyebut dilecehkan seperti banyak orang lain oleh Harvey, aku tak menyebutkan banyak hal detil. Mengapa, selama bertahun-tahun kami menghormati orang yang telah menyakitiku? Aku bangga dengan kapasitasku memaafkan, tapi semata karena malu menggambarkan atas apa yang telah kumaafkan dan berharap bab dalam hidupku itu telah benar-benar selesai.”

Hayek mengungkapkan, saat menggarap proyek Frida (2002) di mana Weinstein bertindak sebagai produser, pelecehan itu terjadi. “Pada gilirannya aku harus mengatakan tidak. …. Tidak membuka pintu untuknya sepanjang malam, dari hotel ke hotel, lokasi ke lokasi, di mana ia bisa muncul tanpa diduga, termasuk satu lokasi di mana aku melakukan adegan yang bahkan tak melibatkannya. … Pokoknya tidak mandi dengannya, tidak membiarkannya melihatku mandi. Tidak membiarkannya memijatku. Tidak membiarkan temannya yang telanjang  memijatku. Tidak mengizinkanku telanjang dengan perempuan lain. Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak ... Di tiap penolakan, ada kemarahan Weinstein."

Setelah berulang kali menolak, begitu tulis Hayek, Weinstein menunjukkan kemurkaan mengerikan, dan mengatakan: "Kubunuh kau! Jangan kira aku tak bisa melakukannya!” Aktris ini juga menggambarkan bagaimana Weinstein menuntut hal-hal yang makin lama makin tak mungkin dipenuhi, atau sang produser akan menarik dukungan dari film yang digarapnya. Hayek menyatakan, satu-satunya alasan ia menghindari diperkosa Weinstein adalah karena ia tahu mereka sama-sama berteman dekat  dengan sutradara Quentin Tarantino dan George Clooney. Ia ragu menuturkan kisahnya, dan percaya telah berdamai dengan diri sendiri. Kini, ia merasa itu tindakan salah dan harus mendukung para perempuan yang telah berani bersuara.

Menanggapi pernyataan Hayek, seorang juru bicara Weinstein mengatakan, "Semua tuduhan Salma tak akurat, orang lain yang menyaksikan kejadian itu punya cerita berbeda. Dari pengakuan Weinstein sendiri, perilaku buruknya akibat pemutaran Frida yang didorong kekecewaannya atas pemotongan beberapa bagian film itu. Ia telah meminta maaf atas tingkah lakunya, tapi bukan atas tuduhan lakukan hubungan seks dengan paksaan.”

Faktanya dalam film itu Salma Hayek harus beradegan mesra dengan Ashley Judd -- yang tak lain juga korban Weinstein. Selain itu ia juga harus melakukan adegan panas dengan seorang perempuan, adegan itu saat Frida berada di Paris. Dua adegan tersebut tak lain adalah campur tangan Weinstein, untuk menuntaskan fantasinya tentang Hayek dan Judd. 

Lebih dari 75 wanita kini telah mengajukan tuntutan hukum pada Weinstein atas tuduhan pelecehan dan pemerkosaan, di antaranya kini menjadi nama-nama besar di Hollywood: Ashley Judd, Angelina Jolie, Gwyneth Paltrow, Kate Beckinsale dan Lupita Nyong'o. Pada 6 Desember lalu, enam perempuan mengajukan class action di New York melawan Weinstein.

Salma Hayek, Kini

Kini, Salma Hayek tak hanya memasuki masa keemasan usianya, tapi juga bagi kariernya. Ia tak lagi seperti di awal tahun 2000-an saat ia merintis karier sebagai produser dan “mengemis” kerja sama finansial dengan orang dengan perilaku buruk macam Weinstein. Waktu berlalu, Salma kini aktris terkaya di Meksiko, aktris Amerika Latin paling sukses, dan tentu saja suaranya didengar di Hollywood.

Beatriz at Dinner, filmnya yang dirilis Juni lalu besutan sutradara asal Puerto Rico Miguel Arteta, seolah menyindir kebijakan rasis Presiden Trump.

Tendangannya masih setangkas perempuan muda, seperti bisa kita saksikan lewat aksinya di The Hitman's Bodyguard besutan Patrick Hughes. Ia dipuji bermain menakjubkan dan menolak pemeran pengganti saat jumpalitan dan menendang lawan-lawan mainnya kala pengambilan gambar. Diperani Ryan ReynoldsSamuel L. Jackson dan Gary Oldman ini, The Hitman’s Bodyguard sekarang ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY.

Meski belakangan mengaku babak-belur gara-gara film itu, ia tak kapok. “Aku mungkin tak punya banyak stamina dalam berolahraga ... tapi aku memilikinya dalam hidup,” tuturnya suatu ketika. Itu yang tak diketahui Harvey Weinstein dan para predator Hollywood lainnya dari Salma Hayek!

Intip Hitman's Bodyguard atau aksi sendirian Salma dikeroyok mafia dalam Everly? 

Everly