ayu
by ayu

Di antara dunia yang mulai penuh dengan Kadarshian, seorang Winona Ryder jadi begitu langka. Ia original, cerdas, berbakat dan tak jualan fisik buat terkenal. 

Winona Ryder nyaris dilupakan Hollywood. "Hanya" gara-gara mengutil di department store terkenal Sak Fifth Avenue. Beberapa baju dan aksesoris total seharga 5,500 dolar, termasuk sweater cashmere Marc Jacobs, hiasan rambut Frederic Fekkai, beberapa pasang kaos kaki termasuk kaos kaki cashmere Donna Karan, serta delapan jenis obat penenang ditemukan dalam tasnya.

Ia ditangkap di lokasi. Tentu saja, saat itu pengacaranya datang dan menolak semua tuduhan. Winona sempat dibui, meski dilepaskan di sore harinya dengan jaminan sebesar 20,000 dolar. Dan polisi yang menangkapnya begitu terkesan, ia menyebut Winona dengan 'a nice lady', sangat ramah, sopan dan kooperatif. 

Itu terjadi 12 Desember 2001. Lalu tahun depannya, ia dinyatakan bersalah mencuri. Hukumannya berupa 480 jam kerja sosial, tiga tahun percobaan, denda sebesar 3,700 dolar. 

Padahal Winona Laura Horowitz sudah berakting sejak usia 15 tahun, artinya kala itu separuh usianya adalah 'mengabdi' pada Hollywood, jadi aktris hingga produser

Mengawali karir lewat film Lucas (1986). Dua tahun kemudian, Tim Burton memasangnya dalam komedi horor Beetlejuice. Aktingnya yang alami, membuatnya langsung diincar banyak sutradara dan produser. Berturut-turut ia bermain dalam Great Balls of Fire (biopic rocker 'gila' Jerry Lee Lewis - diperankan oleh Dennis Quaid, Winona memerankan sepupunya Myra, gadis di bawah umur yang dinikahi Lewis), dan Heathers - sebuah dark comedy remaja yang mengisahkan tiga orang cewek SMA bernama 'Heathers', yang bikin hampir seisi sekolah sebal. 

Gara-gara perannya sebagai gadis remaja yang cerdas, tapi juga aneh, Winona lekat dengan image itu. Bahkan ia mengakui suatu kali dilempari roti kering oleh orang yang menganggapnya 'aneh'. 

Menjelang dewasa, ia juga masih akrab dengan peran-peran perempuan 'tak normal'. Meski tampil sebagai perempuan baik-baik dan biasa dalam The Age of Innocence dan Dracula, tapi dalam Night on Earth ia memerankan sopir taksi yang nyeleneh, perempuan muda galau dalam Reality Bites (1993), si tomboy cerdas Jo March dalam Little Women - yang juga ia produseri, calon pengantin galau (lagi) dalam How to Make An American Quilt (1995), perempuan yang dituduh tukang sihir dalam Crucible, dan tentu saja Girl, Interrupted (1999) sebelum 'kecelakaan' itu terjadi: ia tertangkap kamera mengutil. 

Lalu ia seperti menguap dari Hollywood yang tak peduli padanya. Meski fans beratnya masih setia, tapi untuk kembali ke Hollywood sama sekali tak gampang. Ia harus rela memerankan peran-peran kecil, bahkan kadang tak masuk kredit, sebut saja dalam Zoolander (2001), The Ten (2007) atau Sex and Death 101 (2007), hingga sebagai ibu Spock dalam Star Trek (2009). 

Orang baru kembali meliriknya saat ia tampil sebagai mantan pebalet diva dalam Black Swan (2010). Tapi tetap, masa kejayaannya belum kembali. Lalu dengan kepala dingin, ia menerima tawaran main di televisi. 

Sebelum bermain sebagai ibu tunggal Joyce Bryers dalam serial Stranger Things yang kembali mengangkat namanya, Winona sudah pernah bermain sebagai ibu lewat The Iceman (2012), kisah nyata tentang pembunuh bayaran sewaan gangster Richard Kuklinski (Michael Shannon), yang konon sepanjang 'karirnya' membunuh setidaknya 200 orang. Di film ini, Winona memerankan Deborah Pellicotti, perempuan yang dinikahi Kuklinski. Salah satu cara Winona melebur ke dalam karakternya sebagai perempuan lugu yang menikahi pria dengan dua dunia, adalah dengan membuang seluruh halaman skrip yang tak melibatkan perannya. "Agar saya tidak tahu apa yang terjadi di adegan-adegan lainnya dan fokus sebagai Deborah," begitu alasannya. 

The Iceman

Icon, Interrupted

Ia insomniac, dan tak kenal sosial media. Tak perlu kalau jam dua dini hari ia akan sibuk dengan telepon, atau membaca deretan karya-karya klasik, bukan buka gadget atau chatting. "Biarkan saya dengan diri saya sendiri," katanya setengah becanda. Ia tak ambil pusing dengan kemajuan tehnologi. Bahkan ia tak akan marah bila disamakan dengan Joyce Byers, perempuan kota kecil, kelas menengah yang ia perankan dalam Stranger Things tadi. 

"Saya old fashioned," begitu akunya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu membaca buku, atau nonton film-film lawas. Tak perlu heran kalau ia banyak berteman dengan bintang-bintang senior, orang-orang yang dikaguminya, macam Al Pacino, Gena Rowlands (The Notebook), hingga Susan Sarandon. Malahan, saat masih hidup, bintang legendaris lainnya, Audrey Hepburn sering mengiriminya pakaian. 

Kini, tampaknya karirnya kembali ke jalur semula. Ia baru saja menyelesaikan shooting Destination Wedding, sebuah komedi romantis bersama Keanu Reeves. Winona menganggap filmnya kali ini sekedar refreshing dan nostalgia. "Keanu adalah teman lama, dan sudah terlalu sering 'dijodohkan' dengan saya," candanya. 25 tahun silam, Francis Ford Coppola bahkan pernah mempertemukan mereka lewat Dracula

Winona dan Keanu, dua-duanya ikon 90-an, dan sama-sama pernah mengalami patah hati fatal. Kalau Keanu pernah kehilangan kekasihnya yang meninggal akibat kecelakaan, kisah cinta 'tragis' Winona beda lagi. Di tahun 1990-an siapa yang tak kenal pasangan Johnny Depp - Winona Ryder. Sama-sama bertampang rupawan, seksi, dan eksentrik. 

"Winona Forever", begitu tato di lengan Johnny Depp, tunangan sang aktris. Mereka mulai pacaran di tahun 1989, dan bubar tahun 1993.  

"Saat pertama kali bertemu, kami langsung jatuh cinta," begitu kata Johnny Depp. "Berbeda dengan apa yang pernah saya alami, kami lantas menghabiskan banyak waktu bersama. Saya mencintainya lebih dari apa pun di dunia."

"Ketika bertemu Johnny saya masih muda. Dia adalah kekasih pertama saya, ciuman pertama saya, tunangan pertama saya.... Semua yang pertama adalah dengannya. Dan bagi saya, dia akan seperti itu selamanya."

Putus hubungan dengan Johnny Depp sempat membuatnya depresi. "Saya malu kalau ingat betapa tololnya sehabis putus dengan Johnny," kenang Winona. Kala itu ia sempat jadi alkoholik, menginap di hotel tanpa keluar berhari-hari, merokok tanpa henti, dan mendengarkan lagu-lagu luka milik Tom Waits tanpa henti. 

Suatu malam, ia setengah mabuk, dan ketiduran sambil merokok. Ketika terbangun kamar hotelnya sudah dikepung api. "Itu benar-benar alarm bagiku," akunya. "Tapi bagaimanapun waktu itu aku baru 21 tahun." 

Winona mengaku tak pernah melakukan hal-hal gila lagi setelah itu. Bahkan setelah sekian lama, ia pun kini telah melupakan sakit hatinya. Saat Johnny Depp dituntut mantan istrinya, Amber Heard, dengan mengatakan Johnny ringan tangan, Winona tak ragu maju ke depan. "Johnny selalu baik, tak pernah satu kali pun mengasari wanita." 

"Seperti saya pernah bilang ada hal yang tak pernah berubah. Tapi hidup itu berubah." Barangkali, sang ikon kini telah menemukan apa yang ia cari.