ayu
by ayu

Ia tahu ke mana kakinya melangkah di Hollywood yang haus wajah dan talenta muda. Keberuntungan menghampirinya saat kerja bareng dua idolanya, Anthony Hopkins dan Ben Kingsley dalam Collide.

Namanya meroket setelah berperan sebagai isteri ilmuwan Stephen Hawking, Jane Hawking. Padahal, jejaknya sebagai aktris jauh sebelum ia terlibat dalam film yang membuatnya dinominasi sebagai Aktris Terbaik di ajang Penghargaan Oscar 2015 dalam The Theory of Everything itu.

Sukses memang butuh waktu, tak terkecuali bagi perempuan asal Inggris yang kini menikmati aneka peran besar dan amat mewarnai perjalanan kariernya; dari The Treasure Seeker (1996) saat usianya baru 12 tahun, hingga di film-film paling banyak dibicarakan, di antaranya  The Theory of Everything,  A Monster Calls, hingga Rogue One.

Uang, popularitas, dan nominasi, ternyata bukan yang membuatnya bangga. Tapi, mengenal lebih dekat dan bekerja dengan dua idolanya!

Tak ada proyek sempurna

Bekerja sebagai aktris seperti dirinya tak hanya dituntut “harus” muda, segar dan penuh talenta, tapi juga seperti orang berjudi.

“Saat kau aktor belia, ada tekanan besar untuk ‘buru-buru’. Tapi aku melakukannya saat berusia enam belas atau tujuh belas, agar punya waktu,” ungkapnya suatu ketika. “Industri hiburan haus orang baru, membuat orang matang sebelum waktunya tapi kemudian memperlakukan mereka bak berita basi hanya dalam waktu enam bulan. Naif, jika kau tak punya pegangan.”

Felicity Rose Hadley Jones lahir di Birmingham, West Midlands, Inggris. Ayahnya jurnalis, ibunya di industri periklanan. Saat Jones berusia tiga tahun, orangtuanya bercerai. Ia dan seorang abangnya dibesarkan ibunya di Bournville. Pamannya, aktor Michael Hadley, adalah orang pertama yang mengajarinya berakting. Jones mengawali karier profesionalnya di film-film Inggris 

Setelah bermain di sejumlah drama radio dan televisi, baik lepas maupun seri termasuk di antaranya produksi BBC, juga drama panggung Shakespeare, ia rehat akting demi kuliahnya di Jurusan Sastra Inggrs di Wadham College, Oxford. Sejak 2006, ia tampil di banyak film, di antaranya Northanger Abbey (2007), Brideshead Revisited (2008), Chéri (2009)  dan The Tempest Northanger (2010). Aktingnya dalam Like Crazy (2011), berpasangan dengan almarhum Anton Yelchin, menuai pujian dan penghargaan, di antaranya Special Juri Priza di Festival Film Sundance 2011.

“Kadang kau bertaruh,” kata Felicity Jones saat ditanya perjalanan kariernya oleh contactmusic.com. “Proyek yang disodorkan padamu mungkin jauh dari sempurna. Kau tak mungkin berpaling dari sutradara, dan akhirnya, pada pengembangan karakter. Banyak yang kau bangun berasal dari hubungan macam itu, dari dinamikanya hingga segala latihannya.”

Karena seperti pertaruhan, keberuntungan kadang menghampirinya. Dalam Collide, Felicity Jones punya kesempatan tak terlupa bekerja dengan dua idolanya. “Dua ikon idola saya! Mereka memotivasi kami para aktor muda. Saya beruntung sekali bekerja bersama,” ungkapnya dengan penuh sumringah.

Nicholas Hoult yang ikut diwawancara di kesempatan yang sama itu, setuju ucapan lawan mainnya itu. “Mereka penuh gairah dan persiapan,” kata aktor ini, “Kau dalam adegan dengan ledakan sambil menyaksikan mereka melakukannya. Itu fenomenal!”

Collide mengisahkan Casey, diperani Hoult, harus berjualan narkoba demi membayar biaya medis mendadak sang kekasih, yang diperani Jones, saat keduanya sedang menjadi pelancong backpacker di mancanegara. Tak dinyana, keduanya berhadapan gangster pesaing yang tak lain diperani idolanya, Anthony Hopkins dan Ben Kingsley.

Di Hollywood, Jones dikenal sebagai aktris serius, kutu buku, pendukung feminisme, dan rendah hati pada saat yang sama. Ia masih baca buku filsafat, seperti saat berkuliah. Jones belakangan juga menyuarakan kesetaraan aktris dan aktor, termasuk dalam hal bayaran. Seperti saat di Inggris, perempuan ini juga cerdik menonton di bioskop sendirian tanpa dikenali siapa pun.

Jika sedang mempersiapkan peran, Jones bisa sangat serius menghapal naskah. “Aku sering bermimpi buruk; di tengah syuting mulutku membisu karena tak hapal dialog!” katanya sambil tergelak.

“Hampir seluruh waktuku habis untuk nonton film dan baca skrip. Untunglah, keduanya memang hobiku!” – Felicity Jones

Baginya, ketenaran sering menyulitkan. “Makin tenar, akting jadi makin sulit karena begitu banyak hal diketahui publik tentangmu, dan kau harus jadi karakter berbeda dari yang orang kenal.” Ia pernah mengaku tak tertarik jadi bintang populer macam Angelina Jolie yang menurut Jones hidupnya terlalu semrawut. Ia bermimpi ingin seperti Julianne Moore yang kariernya pelan tapi pasti dan kehidupan pribadinya tenang.

Kini, ia sedang menikmati kesuksesan spin-off  Star Wars, Rogue One yang menjadi satu dari top box-office tahun ini. Ia dikabarkan segera mengggarap film yang terinspirasi pertunjukan balet Swan Lake. Jones memang hebat.