Vincent Vega
by Vincent Vega

Pernah bayangin kayak apa sih kehidupan penari telanjang? Cerita Hustlers mengupas lebih dari itu. Pokoknya di luar dari yang bisa kita bayangkan!

Semua berawal dari pembuat film Lorene Scafaria. Beberapa tahun lalu dia tertarik pas baca liputan Jessica Pressler di New York Magazine. Isinya tentang ulah sekelompok penari strip di Manhattan yang menyikat aset pelanggan mereka yang tajir habis.

Hustlers

Kasus ini menarik perhatian. Gagasannya segar campur iseng. Di balik goyang tubuh sintal tersimpan otak kriminal. Sulit dipercaya, tapi terjadi. Jangankan Scafaria, penonton pun kesengsem pengen lihat kalau difilmkan. Maka dia tulis skenarionya dan difilmkan.

Nah, siapa aja sih sosok yang terlibat di film ini? Penasaran kan. Kita cek aja yuk di artikel berikut ini.

 

Constance Wu - Destiny

Cewek berdarah Taiwan ini sebelumnya dikenal sebagai Rachel Chu dalam Crazy Rich Asians (2018), kekasih Nick Young (Henry Golding). Karakternya Destiny, ibu tunggal yang menari telanjang demi keluarga. Dibantu rekannya di klub, dia merencanakan aksi jahat dengan di tempat gawenya.

Crazy Rich Asians

Destiny bukan sosok nyata. Karakternya terinspirasi dari Roselyn Keo yang muncul di The Sophisticated Hustler di Instagram. Hidupnya berada di puncak keemasan sejak promo film ini dimulai.

 

Jennifer Lopez – Ramona

Dikenal dengan nama panggung J-Lo, penari paling senior di klub. Cewek kelahiran Bronx, New York City ini secara khusus latihan menari di tiang alias pole dancing, demi penghayatan perannya di sini. Sampai-sampai punya alatnya juga di rumah. 

Karakternya -Ramona Vega- adalah mentor keren yang mengawal Destiny demi menuntaskan hajat mereka. Seperti Destiny, Ramona diangkat dari tokoh nyata Samantha Barbash. Akting J-Lo di sini dipuji penonton dan diramalkan bakal meraih Oscar tahun depan.

Oh ya, jangan lewatkan juga aktingnya di Second Act. Kariernya mentok sebagai SPG toko di usia 40-an, namun akhirnya mampu menemukan jalan untuk eksis sebagai cewek gaul di bawah arahan sutradara Peter Segal.

Second Act

 

Lili Reinhart - Annabelle

Penari utama berikut ada Annabelle (diperankan Lili Reinhart), eh ini bukan boneka berhantu ya. Rekan Ramona yang suka muntah kalau dilanda stress. Di kehidupan nyata, Annabelle adalah Karina Pascucci yang berambut coklat dan bermata agak suram, seperti Annabelle. Jauh banget bedanya dari sang pemeran. Reinhart ini sempat tampil dalam Riverdale. Di serial itu, dia sempat cinlok dengan lawan mainnya Cole Sprouse. Eh, setelah dua tahun jalan bareng, hubungan mereka kandas di tengah jalan.

 

Keke Palmer - Mercedes

Mercedes (Keke Palmer) menjadi penari utama selanjutnya, sekaligus sohib kental Destiny dan Ramona. Bareng Annabelle jadilah mereka kuartet jaya. Sosok ini terinspirasi dari stripper Marsi Rosen. Polahnya agak low profile. Selain berakting, Palmer dikenal sebagai penyanyi. Bahkan saat kecil, dia suka menyanyi di gereja. Siapa sangka dia ikutan main film macam begini?

 

Cardi BDiamond

Lahir dari campuran Amerika Latin, Cardi B. punya riwayat hidup unik. Dulun dia pernah jadi stripper sebelum berkarier di musik. Ternyata sukses dan Hustlers menjadi debutnya. Fans Lady Gaga ini berperan sebagai Diamond, partner kerja yang melatih Destiny dalam menari telanjang. Namanya juga pernah melakoni profesi itu, ya tak ada kesulitan dong untuk meliuk-liuk di atas lantai dansa.

Hasil gambar untuk cardi b

 

Lizzo - Liz

Cewek kelahiran Detroit ini berbakat banget. Selain jago meniup flute, dia sempat mencetak tiga album terjun berakting. Vokalnya sempat masuk di album soundtrack sekuel dari Happy Death Day. Debut aktingnya dimulai dengan menjadi dubber di film animasi Uglydolls (2019). 

Uglydolls

Di Hustlers  perannya sebagai Liz. Ternyata Liz pede banget dengan ukuran fisiknya. Big is beautiful, katanya…

Hasil gambar untuk lizzo

 

Julia Stiles - Elizabeth

Julia Stiles sempat diarahkan sineas Paul Greengrass dalam Jason Bourne. Di sini dia jadi jurnalis yang menyoroti kelakuan nakal sejumlah penari telanjang. Nama Elizabeth menjadi versi fiktif Jennifer Pressler di alam nyata. Temuan kasusnya menarik perhatian publik, hingga viral ke seantero jagat. Pesan moralnya: betapa “power of kepepet” mengalahkan segalanya.