wiseguy
by wiseguy

Meski Gerard Butler dan Andy Garcia nama besar di Hollywood, Geostorm jadi tontonan laris di Asia berkat Daniel Wu. Inilah sekilas sisi lain uniknya pasar Asia!

Apa jadinya jika sebuah film diharapkan merajai gedung bioskop ternyata harus bersaing dengan tontonan lain bergenre sama, untuk pasar yang sama? Pasar memilih tontonan yang memberi rasa keterikatan emosi!

Itulah yang terjadi dengan dua fiksi ilmiah ini: Blade Runner 2049  yang dibintangi Harrison Ford dan Ryan Gosling; lainnya Geostorm yang diperani Gerard Butler dan Andy Garcia. Ford-Gosling membintangi sekuel besutan klasik Ridley Scott, 1982, raup $12,6 juta pada hari pertama penayangannya, tiga kali lipat dari yang diperani Butler dengan perolehan $4,3 juta. Di sejumlah wilayah, Blade begitu mudah dipasarkan. Tapi tunggu dulu.

Geostorm

Menurut situs boxofficemojo.com, Blade (berbujet $150,000,000) yang dirilis di Amerika Serikat pada 6 Oktober 2017, di seluruh dunia ‘hanya sukses’ gaet $259,239,658. Bandingkan dengan Geostorm (berbujet ‘hanya’ $120,000,000) dan dirilis 20 Oktober di Amerika Serikat, berhasil mengantongi $218,900,160. Meski perolehan Blade lebih besar, Geostorm raih nilai keuntungan jauh lebih besar.

Sejumlah analis menilai, Blade tak sesuai ekspektasi karena kurang mampu menyedot minat penonton mainstream dan tak sukses hidupkan nilai nostalgianya. Juga, di saat hampir sama, film itu dihantam perilisan Boo 2! A Madea Halloween, juga Happy Death DayDan tentu saja Geostorm!   

Jika pasar Amerika dan Eropa menyambut Geostorm biasa saja, maklumlah disaster movies macam begini bagi mereka terlalu 'cemen', lantaran hanya mengandalkan efek spesial tanpa cerita atau akting ciamik... Lalu dari mana uang besar itu mengalir? Tak diragukan, itu berasal dari China. Dibesut Dean Devlin -- sebelumnya pernah menyutradarai Independence Day (1996), Godzilla (1988) dan Independence Day: Resurgence (2016) – Geostorm memikat pasar Asia – terutama China  – tentu karena keterikatan emosi penontonnya.

Inilah film yang mengisahkan penggunaan satelit khusus ciptaan para pemimpin dunia demi mengendalikan cuaca dan mengatur ekosistem yang bisa mengancam planet Bumi. Namun, sebuah kesalahan terjadi; sistem yang harusnya melindungi justru berbalik menyerang Bumi. Bencana besar bisa terjadi di mana-mana!

Gara-gara Daniel Wu!

Lalu, apa keterikatan emosi penonton Asia? Tentu, karena film yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY ini berlatar di Dubai, Uni Emirat Arab, Hong Kong, China, selain New Orleans, Lousiana, AS. 

Meski Geostorm  juga diperani nama-nama terkenal dari Inggris, Aussie hingga Eropa macam Jim Sturgess, Abbie Cornish, Alexandra Maria Lara dan Ed Harris, ada satu lagi yang dinilai bisa menyeret penonton dari Asia, terutama negeri Tirai Bambu, untuk berbondong-bondong ke bioskop: sosok Daniel Wu!

Berperan sebagai Cheng Long dalam Geostorm, Daniel Wu adalah nama besar yang dielu-elukan di China. Aktor kelahiran Berkeley, California, AS ini berdarah campuran Hong Kong-Amerika, yang belakangan amat dikenal dengan karakter Sunny dalam drama seri bergenre laga bela diri kickboxingbesutan duo Alfred Gough dan Miles Millar, Into the Badlands (2015).

Selama kariernya Wu telah berperan dalam lebih dari 60 film. Ia juga sutradara dan produser. Pria kelahiran 30 September 1974 ini dikenal sebagai aktor utama di banyak film berbahasa Mandarin. Di ajang Golden Horse Awards 2004, ia memenangi Aktor Pendukung Terbaik lewat New Police Story; sementara di Hong Kong Film Awards 2007, Wu juga gaet Sutradara Baru Terbaik lewat The Heavenly Kings.

China, negeri berpopulasi terbesar dunia, tak bisa diabaikan sineas mana pun. Bahkan Hollywood sering memberi sentuhan lokal khusus jika ingin film mereka sukses di China. Memasang Daniel Wu di salah satu jajaran pemerannya adalah keputusan pemasaran yang brilian. Selain fakta memang orang Asia masih terkagum-kagum pada efek spesial yang menghentak, serta cerita tak perlu  susah dicerna tentu saja. 

Penasaran kan? Tonton deh filmnya!