wiseguy
by wiseguy

Kerja keras, mungkin lebih keras dari siapa pun di Hollywood, membuatnya punya segala yang diperlukan aktris hebat. Jessica Chastain punya jejak karier yang seksi, akting memukau, dan lantang suarakan hak perempuan.  

Salah satu film terpanas jelang ajang Oscar 2018 Lady Bird, ternyata punya trivia menarik tak terduga! Menurut aktris Jessica Chastain, film dengan karakter juga bernama Lady Bird yang diperani Saoirse Ronan besutan Greta Gerwig itu, punya kisah mirip dirinya. Baik Chastain dan Lady Bird dibesarkan di Sacramento; keduanya juga meninggalkan kota demi berkuliah di New York City.

Dalam salah satu unggahan di Twitter pada 1 Februari lalu, aktris dengan akun @jes_chastain itu kira-kira menulis begini: “Pada dasarnya #GretaGerwig bikin film tentang masa remajaku di Sacramento, dan bolos kuliah di NY. Pertama nonton @LadyBirdMovie, aku terpesona kehidupan yang mirip denganku, sehingga aku harus nonton lagi dengan cermat. Oh ya, aku juga kehilangan keperawananku pada Dave Matthew yang memainkan CRASH.”

Jika belum tahu siapa Dave Matthew, ia vokalis Dave Matthew Band, yang lagunya “Crash” diputar cukup mencolok saat adegan Lady Bird bersama kekasihnya.

Baiklah; ini bukan lagi Lady Bird, tapi Jessica Chastain, aktris yang semula underrated, tapi kini pengaruhnya diperhitungan di poros film dunia itu.

Akhir Maret tahun lalu, situs backstage.com yang mewawancarai Chastain memberi judul artikelnya "Jessica Chastain Works Harder Than You," yang mengungkap betapa aktris ini bekerja keras, mungkin lebih keras dari siapa pun di Holywood. Hingga artikel itu ditulis, setahun lalu, Chastain dalam enam tahun terakhir telah mendapat lebih dari 20 kredit film, dua nominasi Oscar, Golden Globe, dan Penghargaan SAG.

Menjaga karier tetap ‘seksi’

Anda boleh kagum kecantikannya yang berfitur bak porselin, juga penampilan lembutnya. Ia juga tak sekadar aktris produktif yang berkomitmen terhadap martabat profesinya, tapi menjaga agar kariernya tetap ‘seksi’. “Aku selalu terinspirasi cerita yang tak kutahui," katanya. Saat membaca skrip, ia selalu membatin, "Apakah ini baik bagi dunia? Adakah kehormatan dan penghormatan terkait cerita yang dituturkan? Apa orang akan menyetujui hal ini?'"

Ocehan Chastain terefleksikan di salah satu film baru yang ia perani, biopik Antonina Żabiński, The Zookeeper's Wife, yang dibesut Niki Caro. Antonina adalah isteri Jan Żabiński, yang bersama suaminya, dan anak mereka Ryszard, di Warsawa, Polandia, pada era Holocaust, menyelamatkan orang-orang Yahudi selama pendudukan Nazi. Jan ahli zoologi, bekerja sebagai Direktur Kebun Binatang Warsawa selama Perang Dunia II. Mereka diam-diam menggunakan vila pribadi, sel binatang dan ruang bawah tanah untuk melindungi ratusan pengungsi Yahudi.

The Zookeeper's Wife

Film yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY ini menempatkan Chastain sebagai pahlawan Perang Dunia II dengan cara berbeda. Ia melawan Nazi Jerman cinta dan rasa kemanusiaan, bukan agresi.

Chastain mengakui, binatang adalah salah satu alasan utama memerani film ini. "Mempelajari anak anjing selama tiga bulan membuat suasana hatimu jadi amat baik," katanya. "Tapi jika mempelajari sesuatu yang lebih gelap di alam, kau akan rasakan beratnya. Maka, ini hal indah untuk dipelajari karena energinya menular. Jika kau cemas, mereka akan cemas. Jika kau tenang dan mencintai, mereka akan jadi seperti itu. Kau hanya perlu hadir, merasakan kaki menginjak bumi, dan bernapas…."

The Zookeeper's Wife merupakan film Hollywood langka, karena melibatkan tak saja sang sutradara, tapi kru produksinya didominasi perempuan.

"Aku tak pernah berada di lokasi seperti ini dan tak pernah kenal sebelumnya ada koordinator pemeran pengganti perempuan. Meski begitu, tiga perempat kru laki-laki, jadi jalan masih panjang!"

Dibesarkan di tengah keluarga kelas menengah di pinggiran utara California. Chastain, ia yang lahir pada 24 Maret 1977 itu, mulai belajar menari di usia sembilan tahun. Tapi, drama lebih ia cintai. Di usia tiga belas tahun, ia mulai tampil dalam drama Shakespeare, yang berpentas di area Bay, Sacramento. 

Setelah tampil di sejumlah produksi TV, Chastain memulai debut layar lebarnya dalam debutan sutradara Dan Ireland, Jolene (2008), film yang menganugerahi Aktris Terbaik pada Festival Internasional Seattle. Sejak itu, ia tampil memukau di banyak produksi: Stolen (2009), The Debt (2010), Take Shelter (2011), Coriolanus (2011), dan The Tree of Life (2011), film di mana ia beradu akting dengan Brad Pitt. Ia juga bermain dalam The Help (2011) besutan Tate Taylor, di mana aktris berkulit hitam Octavia Spencer gaet Oscar pertamanya sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Belakangan Spencer mengaku kalau karirnya, dan terutama bayarannya adalah hasil perjuangan Chastain, yang tak ragu melobi produser untuk memberikan bayaran layak bagi Spencer. 

Aktingnya dianggap terbaik sepanjang kariernya dalam Zero Dark Thirty besutan Kathryn Bigelow. Setelah memerani trilogi The Disappearance of Eleanor Rigby (2013-2014), juga Interstellar (2014), A Most Violent Year (2014), The Martian (2015) dan The Huntsman: Winter's War (2016), lagi-lagi ia membetot perhatian dengan perannya sebagai political power-broker dalam Miss Sloane (2016). Dan tentu saja, dalam Molly’s Game yang banyak dibicarakan kritikus saat ia memerani biopic Molly Bloom, atlet ski yang jadi bandar judi kelas dunia dan jadi target FBI.

Kini sedang sibuk di sejumlah produksi, di antaranya Seducing Ingrid Bergman sebagai aktris legenda Hollywood Ingrid Berman, Chastain sadar betul ia memang memilih peran-peran serius. Sesuatu yang membuat kariernya selalu seksi.

I try not to fake anything.

“Aku orang pertama di keluargaku yang berkuliah,” kata perempuan yang pernah tak lulus ujian SMA karena terlalu banyak tampil di pentas drama Shakespeare itu. “Aku tahu bagaimana harus berterima kasih pada orangtuaku.”    

Dan kita pun tak keberatan berterimakasih pada akting-aktingnya yang menawan.