wiseguy
by wiseguy

Apa jadinya jika komedian asal Pakistan kasmaran dengan cewek asli Amerika, meski adat membelenggu keduanya? Cinta tak pernah salah, meski musibah datang menghalang. The Big Sick, biopik drama komedi yang menyentuh sekaligus mengguncang tawa dunia.

Apa yang bikin tawa Anda meledak dari film tahun lalu selain Girls Trip, Daddy’s Home 2, The LEGO Batman Movieatau The Hitman's Bodyguard? Jika masih ada yang terlewat, coba nikmati The Big Sickyang tak saja menyentuh, tapi juga kocak rancak membahana.

“Sialnya,” besutan Michael Showalter ini adalah biopik tentang aktor utamanya, Kumail Nanjiani, yang memerani diri sendiri saat muda, dan sang isteri yang juga penulis skenarionya, Emily V. Gordon. Ya, ini memang kisah nyata tentang mereka, pasangan beda ras dan lintas budaya itu. Lebih gila lagi,The Big Sick jadi salah satu yang mendapat pujian dari American Film Institute, dan satu dari 10 film independen terlaris tahun 2017.

Dibintangi, seperti telah disebutkan, Kumail Nanjiani, juga Zoe Kazan yang memerani Emily V. Gordon, serta Holly Hunter, Ray Romano, Adeel Akhtar dan Anupam Kher, The Big Sick mengisahkan dua sejoli yang untuk sementara melupakan perbedaan latar belakang mereka. Kumail berasal dari Pakistan, terlahir sebagai muslim, yang diboyong kedua orangtuanya ke Amerika Serikat saat remaja, dan setengah mati ingin jadi komedian terkenal. Emily cewek bule asli Amerika, yang bercita-cita jadi penulis.

Konflik dan cinta Kumail pada Emily teruji saat kekasihnya sakit hingga koma sekian lama di rumah sakit, yang ia rawat setulus hati. Hubungan keduanya tak mendapat restu kedua orangtua Kumail, yang berkali-kali menjodohkan puteranya dengan gadis asli Pakistan dan ingin mempertahankan silsilah leluhurnya.

Terdengar klise? Tidak. Adalah hal langka biopik yang pemeran utamanya diperani sendiri oleh tokoh aslinya. Plus, sekocak film ini. Dan selaris film ini!

Tapi, ini yang sesungguhnya terjadi…

“Gara-gara” mendapat banyak pujian saat diputar perdana di Festival Sundance, Januari tahun lalu, The Big Sick memicu perang lelang antara Sony, Focus Features, Amazon, serta Netflix demi mendapatkan hak distribusi. Kumail Nanjiani, yang juga salah satu mitra produser, akhirnya sepakat memberikannya pada Amazon Studios dengan nilai $12 juta, salah satu transaksi terbesar dalam sejarah Sundance!

Diputar secara global pada Juli 2017, film yang kini ditayangkan secara streaming  di CATCHPLAY ini pun berbuah manis. Dengan anggaran hanya $ 5 juta, The Big Sick gaet tak kurang dari $ 55 juta di seluruh dunia dan memborong 10 awards dari 60 nominasi (saat artikel ini ditulis). 

The Big Sick

Pertanyaan paling menggelitik dari semuanya, seberapa nyata film ini?  Inilah sebagian fakta dan fiksinya!

Saat Emily menemukan foto gadis Pakistan di kamar Kumail, dan pertengkaran pecah, sejatinya hal itu tak pernah terjadi. Seingat Emily, ketegangan memuncak antara keduanya saat Kumail tak ingin memperkenalkan Emily pada keluarganya. Keputusan memasang foto asli Emily dan Kumail merupakan saran aktris Leslie Mann setelah melihat potongan awal film ini.

Skenario The Big Sick ditulis Emily dan sang suami secara longgar berdasarkan kisah nyata mereka, sebelum pernikahan pada 2007. Diperlukan tiga tahun untuk menuliskannya, yang sering mendapat saran dari produser Judd Apatow dan Barry Mendel.

Menurut Kumail, ide membuat skenario muncul pertama kali saat Apatow bertemu keduanya dan terinspriasi sebuah episode podcast You Made It Weird pada 2012. Setelah dikembangkan bertahun-tahun, naskahnya disebut semi-autobiografi dengan sejumlah hal fiksional demi kelayakan artistik film layar lebar.

Baru tiga jam para produser film ini mengirim proposal ke sejumlah studio potensial, tawaran langsung disambar FilmNation, yang bersedia mendanai proyek tanpa syarat! Gila.

Hanya Kumail Nanjiani dan Adeel Akhtar yang dalam film ini asli Pakistani. Selebihnya, semua aktor yang memerani karakter asal Pakistan  (Anupam Kher, Zenobia Shroff dan Shenaz Treasury) berdarah India.

Sementara Holly Hunter beberapa kali meminta properti di lokasi diatur ulang agar bisa masuk ke dalam karakter. Asal tahu saja, Hunter memerani ibu Emily, Beth, semata-mata berdasar penafsirannya pada skenario. Ia tak pernah bertemu, bertelepon pun tidak dengan Beth, karakter yang diperaninya. Meski begitu, Emily puas.

The Big Sick, yang mengusung isu universal tentang perbedaan ras, agama, dan kebangsaan, jadi sangat kontekstual dengan kita di Indonesia, negeri dengan ribuan perbedaan latar belakang suku dan budaya. Jika cinta tak pernah salah, sengsara cinta boleh jadi akan membawa nikmat. Setuju?