wiseguy
by wiseguy

Ia punya semua yang diperlukan untuk jadi aktris besar. Sejumlah film besar yang diperaninya segera jadi perbincangan panas. Jika Anda baru kenal samar-samar siapa Zoey Deutch, asal tahu saja, cewek ini akan jadi hal paling hot di Hollywood!

Di antara sederet aktris muda paling menjanjikan, Zoey Deutch tentulah berada di posisi terdepan. Ia punya semua amunisi yang diperlukan untuk menggetarkan Hollywood: Bertampang cute, seksi, berbakat, cerdas, ambisi, dan sikap kuat. Meski baru beberapa film dilibatinya, ia telah bekerja sama dengan sejumlah sineas ternama dengan peran penuh warna. Satu lagi yang menarik, ia puteri pasangan aktris tahun 80-an Lea Thompson (Back to the Future) dengan sutradara Howard Deutch, sementara kakek-neneknya adalah pasangan eksekutif di industri musik dan musisi. 

Sosok cantiknya tampil di Beautiful Creatures (2013) besutan Richard LaGravenese; Vampire Academy (2014) yang disutradarai Mark Waters; Good Kids (2016) arahan Chris McCoy; Everybody Wants Some!! (2016) besutan Richard Linklater; Why Him? (2016) di mana ia bermain dengan James Franco; Dirty Grandpa (2016) saat beradu peran dengan Robert De Nirodan Zac Efron; The Year of Spectacular Men (2017), drama komedi besutan sang ibu, Lea Thompson; dan yang kini sudah bisa Anda nikmati di CatchPlay, Before I Fall (2016).

Di film yang disebut terakhir itu, ia jadi cewek yang punya segalanya: Populer, kekasih setia, dan masa depan menjanjikan. Semua berubah dalam satu kerlingan mata saat ajal menjemput dalam kecelakaan mobil. Secara ajaib, ia hidup lagi demi mengenang hari terakhir dan terpenting dalam hidupnya. Drama misteri besutan sutradara Ry Russo-Young berdasarkan novel karya Lauren Olivier ini, didukung Halston Sage, Logan Miller, Kian Lawley, Jennifer Beals, Diego Boneta dan Elena Kampouris. 

"Pengalamanku di sekolah seperti neraka -- buruk, sangat buruk bahkan," kenang Zoey, seperti diungkapkan pada The Hollywood Reporter. "Tapi film ini memberi pencerahan apa yang kualami dan bikin aku paham saat-saat sulit itu: Orang yang mem-bully-ku kebanyakan korban bullying di sekolah atau di rumah... Orang memang rumit; tak ada yang 'baik' atau 'buruk' saja," begitu papar Zoey tentang Before I Fall.  

Ditanya apa yang terbersit dalam benaknya tentang film yang cukup menguras bakat aktingnya itu, ia menjawab jujur, "Begitu kelar membaca naskahnya, aku menangis. Ini bukan kisah para remaja biasa, tapi film yang mempertanyakan mortalitas dan tujuan hidup, yang tak menganggap remeh hal-hal yang mungkin tak terpikirkan orang. Peran Samantha Kingston bikin aku merenung. Ada pertanda yang menyatakan 'Menjadi siapa dirimu,' dan itu sungguh seperti berbicara denganku. Menjadi siapa dirimu adalah proses seumur hidup, tak ada saat tepat dan tak tepat untuk melakukannya," tuturnya panjang lebar. Tiba-tiba cewek 22 tahun ini terdengar lebih dewasa dibanding usianya.

Zoey Deutch seperti Bom Waktu bagi Hollywood

Setelah memerani Samantha Kingston, sejumlah film yang diperaninya tinggal menunggu waktu untuk dirilis. Seperti bom waktu, Zoey punya amunisi yang siap menggetarkan Hollywood satu per satu.

Yang terdekat tentu besutan Danny Strong, Rebel in the Rye, dirilis 15 September nanti. Juga dibintangi Nicholas Hoult dan peraih Oscar Kevin Spacey, inilah biopik J.D. Salinger, novelis Amerika Serikat paling misterius dengan karya kontroversial yang menggetarkan hati pembaca remaja karena menjanjikan bisa mengubah hidup dengan “mencari jati diri dan membebaskan diri dengan melarikan diri dari sekolah.” Judul filmnya memang terdengar seperti judul novel karya Salinger, The Catcher in the Rye.

Sang novelis yang bersikap aneh menjauhi publik dan wartawan dengan menyepi di suatu tempat selama hampir setengah abad, telah banyak diketahui orang. Yang lebih hot lagi adalah fakta ini:

Saat polisi menangkap pembunuh John Lennon pada 1980, Mark David Chapman, ia kedapatan membawa novel karya J.D. Salinger (1919-2010) itu yang ditulisi "Inilah pernyataanku", yang pura-pura ditandatangani Holden, tokoh novel itu! John Hinckley Jr., orang yang mencoba membunuh Presiden AS ke-40 Ronald Reagen pada 1981, menyimpan novel itu di kamar hotelnya di Washington D.C. Robert John Bardo, pembunuh Rebecca Schaeffer, penyanyi dan aktris, membawa buku itu saat membunuh di apartemen korbannya pada 1989. Peter Marco Falconio, turis Inggris yang mayatnya ditemukan di pedalaman Australia pada 2001, dibunuh Bradley John Murdoch, yang mengaku membaca novel itu terlebih dulu sebelum membunuh!

Zoey dalam film itu memerani Oona O'Neill Chaplin, puteri pasangan dramawan Amerika, peraih Hadiah Nobel dan Hadiah Pulitzer Eugene O’Neill dengan penulis asal Inggris Agnes Boulton. Oona sempat jadi kekasih J.D. Salinger, yang kala itu masih tergolong cewek ABG. Di kemudian hari, Oona jadi isteri ke empat dan terakhir aktor dan sineas Inggris Charlie Chaplin. Ini biopik amat menarik, bukan?

Film Zoey berikutnya, dirilis Desember nanti, besutan James Franco The Disaster Artist, mengisahkan kisah di balik layar aktor unik dan gila Tommy Wiseau saat membuat film The Room yang dirilis pada 2003.

Ada sejumlah film yang diperaninya, masih pasca-produksi, di antaranya: Set It Up besutan Claire Scanlon yang juga dibintangi Lucy Liu dan Glen Powell; serta Richard Says Goodbye garapan Wayne Roberts, di mana Zoey adu akting dengan Johnny Depp dan Rosemary DeWitt dan kini masih dalam tahap pengambilan gambar.

Generasi yang Lebih Lantang Berbicara

Spirit film remaja tampaknya mengalir dalam tubuh Zoey. Kedua orangtuanya bertemu pada 1985 saat Howard Deutch menyutradarai Lea Thompson dalam Howard the Duck, sebuah komedi sci-fi yang sialnya disebut-sebut sebagai salah satu film teraneh yang pernah dibuat. 

Punya satu saudari yang juga aktris, Madelyn Deutch, Zoey merasa mewarisi dua hal hebat dari orangtuanya: Selera humor ayahnya – keturunan Yahudi yang bisa menemukan sisi humor di semua situasi -- dan etos kerja ibunya, yang tak pernah minta maaf karena harus bekerja, tapi dengan bangga akan mengatakan, “I love you, and I’m going to work.”    

Sangat menyenangkan jadi bagian dari generasi yang lebih lantang berbicara. – Zoey Deutch

Lulusan L.A. County High School for Arts, ia mengambil dua jurusan, teater dan seni visual, dan lulus setahun lebih awal karena lompat di kelas sembilan. Memulai karier keartisannya di usia 15 pada 2010 dalam seri di Disney Channel, The Suite Life on Deck, dari 2011 hingga 2012 ia memerani tokoh Juliet Martin dalam drama thriller Ringer. Debut layar lebarnya adalah peran dalam Mayor Cupcake (2011), di mana ia tampil dengan ibu dan saudarinya. Ia juga kebagian peran kecil di The Amazing Spider-Man (2012), tapi sutradara Marc Webb memotongnya, meski adegan yang dimainkannya muncul di versi DVD. Sejak itu aneka peran disodorkan padanya, termasuk dipilih merek fesyen Max Mara sebagai pemenang “2017 Max Mara Face of the Future Award.”    

“Setelah terlibat aktivitas hak-hak kaum perempuan, mereka memilihku. Aku merasa sejalan dengan merek itu, yang sedang merayakan peran perempuan dalam film dan seni,” ungkap Zoey pada majalah W, yang berkampanye atas nama Planned Parenthood dua tahun lalu setelah konggres AS menolak pendanaan LSM tersebut. “Sangat menyenangkan jadi bagian dari generasi yang lebih lebih lantang berbicara,” kata Zoey. “Diam tak akan menyelamatkanmu,” kata penggemar Shailene Woodley dan fobia dengan pintu putar itu.

Zoey memang tak hanya punya bakat, tapi punya sikap kuat!