ayu
by ayu

Masih kecewa dengan hasil Pilkada? Bukan cerita baru kalau politik itu ganas dan kotor. Dan Hollywood pun sudah lama memproduksi film-film bertema politik.

Sebagian di antaranya adalah mengisahkan tokoh-tokoh politik terkenal, sebut saja JFK yang entah sudah berapa kali diangkat kisahnya ke layar lebar. Belakangan, hari-hari setelah kematian JFK dilayarlebarkan dengan menampilkan sudut pandang Jackie, istrinya. Film berjudul Jackie ini mendapat banyak pujian, dan memberi Natalie Portman nominasi Oscar ke tiga. 

Biopic politik ini memiliki daftar panjang, selain JFK, Richard Nixon adalah salah satu presiden Amerika yang paling sering 'tampil' di layar lebar, sebutlah besutan Ron Howard, Frost/ Nixon (2008) atau Dick (1999) komedi tentang dua remaja yang tanpa sengaja menjadi pengasuh anjing sang presiden, dibintangi Kirsten Dunst dan Michelle Williams. Tahun ini, sebuah biopik tentang Winston Churchill saat harus membawa negaranya, Inggris Raya melawan Hitler pada Perang Dunia II. Diberi judul Darkest Hour, dan kita siap menanti penampilan Gary Oldman bertransformasi sebagai perdana mentri Inggris tersebut. 

Lalu bagaimana dengan kisah fiksional seputar dunia politik? Tak kalah seru!

Dari sekian banyak, ada dua judul menonjol yang mengambil konflik seputar pemilu. Yang pertama adalah The Candidate (1972). Dibintangi Robert Redford muda, film ini menampilkan Redford sebagai Bill McKay, senator muda yang pintar tapi masih lugu. Ia diincar partai politik untuk dijadikan calon presiden. Awalnya, deal yang didapatkan McKay sesuai keinginannya. Namun, begitu kampanye dimulai, perlahan semuanya berubah... jauh dari yang diimpikan sang senator. 

The Contender adalah kisah seputar calon yang tak kalah panas. Ketika wakil presidennya meninggal, presiden (Jeff Bridges) harus segera mencari gantinya. Dan pilihannya jatuh pada senator perempuan Laine Hanson (Joan Allen). Lawan politik yang tak rela Hanson 'naik tahta' lantas mencari segala kelemahan, bahkan membuat fitnah dengan mengedit foto lama Hanson, yang membuat seolah Hanson muda adalah perempuan binal yang tak layak jadi calon wakil presiden. 

Familiar dengan cerita-cerita seperti ini? 

Nah, kali ini, untuk membuka mata bagaimana politik bisa bikin poranda, atau sebaliknya, 10 film ini wajib ditonton: 

1. The Ides of March

The Ides of March

Dinominasikan untuk beberapa kategori Oscar dan Golden Globe, The Ides of March adalah sebuah drama politik yang menegangkan, dengan akting prima dari 2 aktor Hollywood terpanas: George Clooney dan Ryan Gosling. Stephen, seorang staf calon presiden yang masih idealis, terseret dalam skandal politik yang dapat mengguncang seluruh kampanye. Dalam waktu singkat, Stephen masuk dalam pusaran politik kotor, dan semua yang semula ia percaya kini ia pertanyakan.

2. Snowden

Snowden

Disutradarai Oliver Stone, sutradara peraih tiga Piala Oscar, film ini menyuguhkan dua alur berbeda: Edward Snowden dari NSA yang bersembunyi di sebuah ruangan dengan pembuat film dokumenter Laura Poitras, wartawan Glenn Greenwald dan Ewan MacAskill. Kemudian sejumlah peristiwa yang menyebabkan sang "whistleblower" harus bersembunyi. Dari tugas militernya di NSA, ia kemudian membantu pengembangan sejumlah peralatan yang disadarinya melanggar privasi warga negara Amerika, hingga sejumlah fakta temuannya yang sengaja ia bocorkan dan menjadi berita terbesar dunia dalam dekade ini. Sebagai film, Snowden seksi, kontroversial, dan secara visual amat menarik. Film terbaik sang sutradara setelah JFK.

3. Broken City

Broken City

Selain memproduksi film ini, Mark Wahlberg berakting bersama Russell Crowe dan Catherine Zeta-Jones dalam drama noir modern ini. Mengisahkan mantan detektif NYPD Billy Taggart yang kini menjadi detektif swasta, ingin membuat perhitungan setelah dijebak oleh walikota yang berkuasa dan jahat. Begitu mulai mengejar keadilan yang ia inginkan, Billy lalu sadar ia tengah berhadapan dengan seisi kota yang penuh dengan korupsi di mana-mana.

4. In the Name of the Father

In the Name of the Father

Dibintangi aktor bunglon pemenang 3 piala Oscar, Daniel Day-Lewis, film ini mendapat penghargaan Golden Bear dari Berlin International Film Festival berkat kesuksesannya mengangkat gambaran ketidakadilan. In the Name of the Father diangkat dari kisah nyata Gerry Conlon yang dipenjara selama 15 tahun untuk kasus pengeboman yang tidak ia lakukan, lalu seorang pengacara Inggris berjuang untuk membebaskannya

5. The Lady

The Lady

Film biografi Aung San Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel untuk Perdamaian 1991, ketika menjadi pemimpin gerakan demokrasi Burma dan hubungan dengan suaminya, penulis Michael Aris. Pada 1947 di usia 2 tahun, ayahnya, Aung San memimpin kemerdekaan Burma bersama teman-temannya dibunuh kelompok bersenjata. Ketika dewasa, ia pindah ke Inggris dan memiliki keluarga bahagia. Ketika mengunjungi ibunya pada 1988, ia sadar perubahan politik diperlukan di tanah airnya. Ia pun memimpin gerakan reformasi.

6. The Iron Lady

The Iron Lady

Meryl Streep kembali mendapatkan Oscar ke tiganya lewat perannya sebagai Margareth Thatcher dalam The Iron Lady. Ini adalah film yang intens dan intim tentang sang perdana menteri, lengkap dengan kekuasaan dan pengaruhnya di abad 20. Kehidupan pribadi dan karir politiknya dikisahkan secara flashback oleh Margareth Thatcher tua.

7. Munich

Munich

Dinominasikan untuk 5 Oscars, Munich besutan Steven Spielberg adalah sebuah drama suspens yang mendebarkan tentang peristiwa bersejarah penting yang merefleksikan situasi dunia. Film ini mengisahkan apa yang terjadi setelah Olimpiade Munich di tahun 1972, di mana 11 atlet Israel yang dibunuh oleh teroris Palestina. Avner, seorang agen yang diberi instruksi, budget dan staf untuk mengejar dan menghabisi semua teroris yang terlibat serangan di Munich, dan penonton diajak mengikuti Avner dan anak buahnya berkeliling Eropa demi tugas ini. 167 menit dan tak ada satu momen pun yang bergerak lamban, film ini juga berakhir dengan pas.

8. Closed Circuit

Closed Circuit

Closed Circuit adalah cerita yang mendebarkan disutradarai oleh John Crowley (Brooklyn) dan dibintangi oleh Eric Bana dan Rebecca Hall. Ledakan bom truk menewaskan 120 orang di London dan banyak yang terluka. Satu orang yang ditahan atas tuduhan sebagai dalang semua ini, menyatakan dirinya tak bersalah. Tak diduga, sepasang mantan kekasih bergabung untuk jadi tim pembela. Pertanyaannya, apakah mereka dapat menemukan konspirasi dibalik kasus ini?

9. Coriolanus

Coriolanus

Adaptasi dari drama tragedi karya Shakespeare, yang berkompetisi di Berlinale, Coriolanus disutradarai dan dibintangi Ralph Fiennes, dalam debutnya sebagai sutradara. Coriolanus​​​​​​​, Jenderal Romawi yang ditakuti, menentang warga dan pemerintahan kota Roma. Ketika masyarakat tak lagi mendukungnya, ia melawan dan melakukan aksi balas dendam seorang diri.