Berbiaya produksi Rp2 Triliun, The Ambush (2021) sukses pecahkan rekor box office UAE. Tapi seberapa akurat adaptasi kisah nyatanya? Ini pengakuan tentara UAE yang berhasil selamat.
Diadaptasi dari insiden dalam konflik di Yaman 2018, The Ambush dibuat semirip mungkin dengan kisah aslinya. Ditangani rumah produksi Image Nation Abu Dhabi dan AGC International, proses produksi melibatkan 400 aktor dan kru, termasuk Omar Bin Haider, Omar Bin Haider, Mohammed Ahmed dan Mansoor Al-Fili. Manajer film Hana Kazim mengungkapkan, “Tak pernah ada film yang dilakukan sebelumnya di UEA seperti ini. Produksi dengan jumlah aktor dan kru terbesar untuk film berbahasa Arab, menyatukan lokal dan internasional untuk kisah inspirasional ini”.
Nonton The Invitation (2021) full movie streaming lengkap sub Indo
Sutradara TAKEN dan Komposer musik METAL GEAR SOLID
The Ambush dipercaya untuk diarahkan oleh sutradara Taken (2015) dan Peppermint (2018), Pierre Morel, dan dinilai berhasil menghadirkan adegan pertempuran mencekam dan suasana menegangkan. Produser Jennifer Roth mengatakan bahwa Pierre memiliki tingkat keterampilan dan visi yang jelas untuk film berbiaya produksi tinggi.
Teknik penyutradaraan Pierre Morel dipuji untuk adegan pertempuran film ini
Sementara itu untuk musik latar yang menambah suasana menegangkan diberikan pada komposer terkenal Harry Gregson-Williams, yang juga pernah membuat latar di game populer Metal Gear Solid dan Call of Duty. Di film, karyanya menghiasi Shrek (2001), X-Men Origins: Wolverine (2009), The Meg (2018), dua film The Equalizer, hingga Infinite (2021).
Kisah Nyata Berdasarkan Tentara UAE yang selamat
Film ini berseting pada konflik di Yaman 2018 dengan fokus pada tiga tentara UAE, yang disergap oleh pemberontak saat patrol. Sementara ketiganya memperjuangkan hidup, di markas komandan unit harus segera menyusun rencana untuk misi penyelamatan.
Ketegangan tiga tentara UAE yang dikepung pemberontak
Keadaan yang sebenarnya terjadi diceritakan oleh pemimpin pasukan, Kolonel Mohammed Almazrouei, karakter yang diperankan oleh aktor Abdullah Saeed bin Haider di film. “Saya ingat menerima panggilan, Almazrouei tolong kami, keluarkan kami dari sini! Saya shock dan harus segera mengambil keputusan”, kenangnya. Berbeda dengan film, misi penyelamatan mengirim empat kendaraan dan sang Kolonel juga ikut. Namun tempat itu adalah jebakan, dua kendaraan hancur oleh ranjau darat dan lainnya rusak berat akibat ditembak roket RPG. Ternyata ini adalah jebakan yang sudah direncanakan para pemberontak.
Kolonel Mohammed Almazrouei (kiri) dan aktor Abdullah Saeed
Sang Kolonel menembak senjata peluncur asap ke sekeliling mobil supaya mereka tak bisa terlihat oleh musuh. Dia dan tentara yang selamat mencari anggotanya yang terluka. “Keadaan sangat mengerikan, satu kendaraan terbakar, sementara yang lain berlindung dari berondongan peluru musuh di belakang kendaraan yang terbalik”, kata Almazrouei. Mereka menghabiskan waktu 7 jam untuk menyelamatkan 18 tentara.
“Sebagai tentara, kita harus mempersiapkan semua dan tak ada yang lebih mengerikan daripada kejadian nyata yang kita hadapi, di mata saya semua adalah pahlawan”, tambah Almazrouei yang kembali ke UEA 2 minggu setelah kejadian itu.