Kisah berlatar perseteruan di pengadilan bisa sangat menarik, lho! Lebih memukau lagi jika ceritanya berdasarkan kisah nyata. Lima film berlatar pengadilan ini mengusung kisah yang unik, panas, dan makin greget karena semua berdasarkan kisah nyata. Simak deh!
Pernah nonton film berlatar pengadilan dan terasa membosankan? Mungkin yang kamu tonton kasusnya tak mudah dipahami, plotnya bertele-tele, dan adegan berlatar pengadilannya monoton. Tak perlu pengalaman kuliah jurusan hukum untuk memahami lima film ini! Kasusnya menarik, dan semua berdasarkan kisah nyata.
Baiklah, kita mulai film bertema peradilan ini dengan kisah memukau dari Korea, Innocence.
Innocence (2020) – Saat anak kandung membela ibunya dalam kasus pembunuhan!
Dipuji sebagai salah satu film Korea terbaik sepanjang 2020, Innocence suguhkan ketegangan sekaligus kepedihan dalam drama pengadilan dan investigasi yang mengungkap keserakahan, rasa bersalah, bahkan rekonsiliasi hubungan kekeluargaan. Apa yang akan dilakukan pengacara muda brilian Ahn Jung-in (Hye-Sun Shin) saat ibu tercintanya jadi terdakwa pembunuhan? Ia lakukan segalanya! Dibesut Sang-Hyun Park, film yang dari judulnya terdengar bak spoiler itu, justru menarik bukan pada jawaban pada konflik, tapi dari emosi dan misteri sekaligus upaya luar biasa sang pengacara membela ibunya.
Drama kriminal thriller ini diperankan Hye-Sun Shin (sebagai pengacara Jung-In) dan Chong-ok Bae (memerankan ibunda Jung-In), dua bintang di Mr. Queen, drakor yang dengan rating sangat tinggi dan sempat menuai krontoversi. Uniknya, jika di Mr. Queen antara Hye-Sun Shin dan Chong-ok Bae berperan sebagai protagonis dan antagonis dan saling bermusuhan, dalam Innocence keduanya jadi anak dan ibu yang saling cinta dan membela! Juga didukung Kyung Hong, Shin Moon-Sung dan Jin-yeong Park, Innocence dimulai dengan upacara pemakaman di sebuah kota kecil, di mana walikota yang angkuh dan sejumlah warga kota dalam acara itu keracunan setelah meminum anggur yang dicampur pestisida. Tersangkanya istri almarhum Hwa-ja (Chong-ok Bae). Dari sini proses peradilan dimulai. Pengacara muda Jung-in pun kembali dari Seoul ke kota kelahirannya, saat ia mendengar kasus yang menimpa ibunya.
Sepanjang film kamu akan dibuat terpukau pada persoalan dan konflik yang kait-mengait secara apik. Terutama hubungan pengacara dengan sang ibu, adik lelakinya yang autis, rahasia masa lalu, dan tentu saja, usaha hebat pengacara meyakinkan sidang bahwa sang terdakwa tak bersalah. Bahkan investigasi sang pengacara mengungkap hal-hal tak terduga. Yang mengejutkan dari semuanya, kisah dalam Innocence benar-benar pernah terjadi di Korea. Tonton deh!
Just Mercy (2019) – Pembela kesetaraan bagi warga kulit hitam
Inilah film yang membawamu pada kedalaman emosi, sekaligus memperlihatkan ketakadilan sistem hukum di Amerika Serikat, terutama bagi warga kulit hitam. Dengan akting kelas Oscar dari Michael B. Jordan, Brie Larson dan Jamie Foxx, tak heran Just Mercy mendapat skor 7.6 di situs IMDb.
Seorang lulusan Harvard, Bryan Stevenson (Michael B. Jordan) bergegas ke Alabama demi membela Walter McMillian (Jamie Foxx), yang divonis mati atas tewasnya gadis usia 18. Didukung advokat Eva Ansley (Brie Larson), ia pun memasuki manuver hukum dan politik rasialisme. Emosi mendalam dimulai dengan adegan penangkapan orang yang dianggap Johnny D (Jamie Foxx) saat baru pulang bekerja dari hutan. Tuduhan itu memutuskan, Johnny D harus dihukum mati. Masalahnya, pria itu bukan Johnny D. Dia Walter McMillian!
Besutan sutradara Destin Daniel Cretton ini memperlihatkan kegigihan pengacara Bryan Stevenson, yang membela kliennya dengan rangkaian bukti yang mementahkan tuduhan tak berdasar itu.
Big Eyes (2014) – Saat perempuan membela hak cipta karyanya
Besutan Tim Burton (Alice in Wonderland) ini akan menyadarkanmu kejahatan juga sering terjadi di bidang seni. Seperti yang dibintangi peraih Golden Globe Amy Adams ini, Big Eyes kisahkan pelukis Margaret Keane (Amy Adams), pekerja di pabrik furniture. Di waktu senggangnya ia juga menjual lukisan karyanya. Lukisannya unik, selalu menampilkan sosok anak kecil bermata besar. Suatu kali ia bertemu Walter Keane (Christoph Waltz), juga pelukis. Mereka saling jatuh cinta dan menikah. Lukisan Walter yang bertema pemandangan kota tak laku dibanding karya sang istri. Maka akal bulus Walter pun dilakukan: Ia mengklaim karya istrinya sebagai karyanya, dengan membubuhkan tanda tangan di tiap lukisan “Big Eyes,” sesuatu yang membuatnya jadi ‘pelukis’ laris dan terkenal.
Tapi keserakahan Walter makin berlebihan. Ia tak hanya makin abusif terhadap isterinya, tapi juga menyekapnya dalam rumah dan mengharuskannya terus-menerus menghasilkan lukisan. Saat Margaret berhasil kabur sambil membawa serta anaknya, sebuah strategi mulai dilakukan perempuan itu. Membongkar fakta sebenarnya, dan memperkarakan kasusnya di pengadilan! Skandal penipuan yang mengguncang dunia seni ini layak kamu tonton lho.
Woman In Gold (2015) – Memperjuangkan keadilan dengan keberanian
Hukum dan keadilan harus dihadapi dengan keberanian, meski lawanmu raksasa. Begitulah pesan moral dalam Woman in Gold. Dibesut Simon Curtis, film ini adalah adaptasi kisah nyata yang dibintangi peraih Oscar Helen Mirren (sebagai Maria Altmann), bersama Ryan Reynolds (sebagai pengacara Randy Schoenberg) dalam karakter tak biasa. Dikisahkan, selama Perang Dunia II, Nazi menyita lukisan bibi Maria karya Gustav Klimt. Bertahun-tahun kemudian, Maria dewasa memutuskan untuk menyeret pemerintah Austria ke pengadilan, dan mengambil kembali karya seni milik keluarganya. Tapi, mungkinkah ia pribadi bisa menuntut sebuah negeri, pemerintah Austria?
Adaptasi kasus "Republic of Austria v. Altmann" berlatar 2004 ini sesungguhnya masih terasa segar dalam ingatan banyak orang, dimana kedua belah pihak memperebutkan hak milik atas lukisan karya Gustav Klimt itu. Bagi Austria, lukisan berjudul "Woman in Gold" tersebut bak identitas nasional, Mona Lisa-nya negeri itu. Tapi bagi Maria Altmann, ia punya alasan emosional dan amat pribadi. Sosok dalam lukisan itu adalah bibinya. Maria pun meminta bantuan Randy, pengacara muda yang awalnya ogah-ogahan memberi bantuan, semangatnya muncul saat tahu lukisan yang diperkarakan bernilai ratusan juta dolar! Perang di pengadilan pun dimulai.
Official Secrets (2019) – Risiko jadi pembocor rahasia negara
Besutan Gavin Hood yang dibintangi Keira Knightley sebagai Katherine Gun ini ungkapkan betapa berisikonya seorang wistle blower, apalagi jika menyangkut negara-negara besar yang bisa saling berperang. Juga didukung Matt Smith, Matthew Goode, Adam Bakri, Indira Varma, dan Ralph Fiennes, Official Secrets kisahkan Katharine Gun, yang mengambil keputusan berani melawan pemerintahnya. Sesuatu yang memulai rangkaian peristiwa eksplosif, menyulut bara api internasional, dan mengungkap konspirasi politik luas.
Apa yang dilakukan Gun sebenarnya? Ia yang bekerja di kantor agen intel Cheltenham, Inggris sebagai penerjemah informasi itu, menerima email berisi memo dari pejabat tinggi NSA (AS). Memo itu minta agar Inggris memata-matai diplomat enam negara anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB. Karena bimbang, akhirnya Gun bocorkan memo itu kepada pers. Lalu, duduk di pengadilan sebagai terdakwa pun harus dijalaninya. Bagaimana Gun menghadapinya? Itu serunya.
Di antara lima film ini, mana yang belum kamu tonton? Buruan, bikim kita makin paham kasus hukum dan akhir konfliknya lho!