Selalu dianggap masih remaja, ia mati-matian membentuk wajah dan tubuh demi peran meyakinkan sebagai petinju di Bleed for This. Miles Teller diramalkan jadi salah satu aktor terbaik segenerasinya.
Hollywood haus wajah-wajah dan tubuh muda, terutama bagi aktris. Mereka cepat matang, tak hanya urusan rupa, juga karier mereka dengan cepat meraih puncaknya. Sejumlah aktris di usia paruh baya bahkan jadi legenda hidup.
Lihatlah aktris Brie Larson (Room) yang meraih Oscar tahun ini pada 26 tahun, dan Alicia Vikander (Danish Girl) , 27. Bandingkan dengan Leonardo DiCaprio (The Revenant), 41, dan Mark Rylance (Bridge of Spies), 56
Tampaknya, banyak aktor sering disalahpahami publik sebagai “masih muda, belum matang.” Miles Teller adalah salah satu aktor bernasib demikian.
Seperti dikutip dari vanityfair.com, selama kurun waktu 6 tahun dan terlibat 15 film, Miles Teller telah menghibur penonton dan bikin kritikus terkesan dengan berbagai karakter muda yang ia perani. Tapi, demi film Bleed for This, Teller mentransformasi wajah dan tubuhnya mati-matian agar perannya dalam biopik petinju juara dunia Vinny Pazienza itu sangat meyakinkan.
Ia berusaha menumbuhkan bulu-bulu di wajahnya, dan hanya menghasilkan segaris tipis kumis! Untunglah berkat bantuan pelatih kebugaran, dengan tubuh yang semula berbobot 85,3 kg dengan lemak 19 persen, ia sukses membuang bobotnya hampir 10 kg dan tinggal menyisakan saja 6 persen lemak tubuh. Otot-ototnya pun terbentuk selayaknya petinju.
Teller, kini 29 tahun, yang berpotensi jadi salah satu aktor hebat segenerasinya, paham aturan yang berlaku di Hollywood. “Ada alasan tertentu mengapa aktor bisa menang Oscar di bawah 30 tahun,” tuturnya, merujuk Adrien Brody, peraih Oscar pada 2003 dalam The Pianist. Mungkin itu sebabnya, Teller yang wajah bocahnya jadi salah satu pertimbangan utama perannya dalam The Spectacular Now dan Whiplash, kini merindukan peran-peran “dewasa.”
"Aku amat gugup saat pertama memerani karakter Pazienza. Lewat film ini, aku ingin Vinny melihat hidupnya sendiri, seperempat abad lalu," ungkap Teller. Bleed for This tak hanya peran berdasarkan tokoh nyata pertsama yang dimainkannya, tapi juga transformasi habis-habisan yang melibatkan pelatihan aksen dan kebugaran, ahli gizi, bahkan bantuan pakar penumbuh rambut!
Hasilnya? Paz sang mantan petinju, kini 53 tahun, menangis terharu melihat kisah masa lalunya dihidupkan kembali oleh Teller.
Pada 1991, saat itu Paz 29, mengalami kecelakaan mobil. Lehernya patah, dokter mengatakan ia tak bisa bertinju lagi. Tak menyerah, sebulan setelah kecelakaan Paz kembali berlatih. Sekitar 13 bulan setelah kecelakaan, Paz kembali ke ring tinju melawan Luis Santana hingga 12 ronde. Dan menang angka!
Low Profile, High Profit
Lahir di Pennsylvania, 20 Februari 1987, Teller adalah lulusan Tisch School of Arts dari New York University. Setelah berperan beberapa kali di film pendek dan televisi, debutnya dilakukan melalui Rabbit Hole (2010). “Ia malu-malu, pipinya bersemu merah,” kenang Nicole Kidman, yang memilihnya saat audisi untuk jadi lawan mainnya.
Ia menjadi aktor pendukung dalam versi daur Footloose (2011) gara-gara terbiasa memerani Willard, karakter sama yang ia mainkan dalam pementasan drama musikal semasa mahasiwa.
Setelah tampil dalam Project X (2012), Teller mulai mendapat pujian kritikus berkat peran Sutter Keely, aktor utama The Spectacular Now (2013), dimana ia menggaet Special Jury Prize for Dramatic Acting di Sundance Film Festival.
Aktingnya dinilai amat cemerlang dalam Whiplash (2014). Inilah film yang menominasikannya Aktor Terbaik dalam Gotham Independent Film Award dan Satellite Award, serta Rising Star Award di ajang BAFTA; film yang juga mengganjar Oscar bagi aktor pendukungnya, J.K. Simmons.
Sejak itu, karier Teller seperti tak terhentikannya. Aneka peran ia lakoni, seperti dalam trilogi fiksi ilmiah Divergent, Insurgent , Allegiant ; juga Two Night Stand, bahkan peran pedagang senjata dalam War Dogs
Di luar sebagai aktor yang memiliki potensi besar dan namanya mulai berkibar di Hollywood, Teller sesungguhnya pria biasa. Ia mengaku, ia hanya murid biasa semasa sekolah, sebagian guru menyukai dan sebagian lain membencinya. Seperti remaja umumnya, ia bermain drum di usia 16, semasa mahasiswa suka jazz dan tap dance. Ia juga bukan pecandu film. “Rabit Hole sukses mengenalkan padaku dunia akting. Tapi aku bukan movie buff. Satu-satunya film yang kusimpan hanya trilogi Indiana Jones.”
Satu lagi sisi lain betapa membuminya Teller. Bagi aktor Hollywood sepertinya, rumah sudah sewajarnya telah dimilikinya sendiri beberapa tahun lalu. Tapi dengan sengaja ia menahannya hingga waktu yang tepat, dan baru benar-benar memilikinya baru-baru ini. “Aku harus melunasi cicilan rumah orangtuaku dulu,” begitu ia memberi alasan.
Untuk merayakan momentum lunasnya rumah orangtuanya, Teller terbang ke rumah masa kecilnya di Citrus County, Florida, kota kecil berpenduduk 140.000 orang saja.
“Aku dan keluargaku berkumpul di depan pintu rumah. Kami membakar kertas-kertas utang yang sudah terlunasi itu...”