wiseguy
by wiseguy

Teaser 1,5 menit yang menuai kontroversi itu dianggap rasialis. “Mereka runtuhkan kredibilitas sendiri jika menyerang sebelum menonton filmnya!" kata Damon.

The Great Wall, film produksi terbesar yang pengambilan gambarnya diambil di segala penjuru Tiongkok, menuai kritik pedas.  

Selain Matt Damon (The Bourne Identity, The Bourne Supremacy, The Bourne Ultimatum, Invictus, True Grit), sejumlah bintang lintas negara menjadi bagian dari para pemerannya, seperti Tian Jing (aktris Tiongkok), Pedro Pascal (aktor Cili), Andy Lau (Anda kenal betul aktor asal Hongkong ini, bukan?), serta aktor senior Willem Dafoe (Out of Furnace, John Wick, Odd Thomas).

Menceritakan pembangunan Tembok Raksasa Tiongkok berserta konflik dan intriknya, The Great Wall yang akan dirilis pada Februari 2017 itu menjadi kontroversi setelah teaser berdurasi 1,5 menit dirilis beberapa waktu lalu.

Publik menganggap besutan sutradara Zhang Yimou itu melakukan whitewashing, atau karakter yang seharusnya dimainkan aktor berkulit berwarna diperani aktor berkulit putih. Tudingan itu mengarah pada Damon, yang tampil sebagai kesatria Eropa yang entah bagaimana caranya berada di Tiongkok pada 1.000 tahun lalu dan menjadi pahlawan.

Di antara sejumlah protes, yang paling lantang disuarakan oleh Constance Wu, aktris Hollywood keturunan Taiwan. "Hentikan mitos rasis yang menganggap hanya orang kulit putih yang bisa selamatkan dunia," kicau Wu melalui akun Twitter-nya.

Tudingan yang langsung menghujam Damon itu, membuat sang aktor terkejut dan mengungkapkan, “Menurut saya, whitewashing itu terjadi ketika Chuck Connors berperan sebagai Geronimo." Connors adalah aktor berkuliti putih pemeran tokoh Indian bernama Geronimo dalam Geronimo (1962). Sementara dalam The Great Wall, Damon tak memerani karakter Tiongkok.

Aktor pemenang Oscar 1998 untuk skenario yang ditulis bersama Ben Affleck untuk Good Will Hunting itu juga mengungkapkan, tuduhan whitewashing amat merugikan pemasaran The Great Wall. Padahal, teaser hanya untuk memicu rasa penasaran penonton dengan penampilan monster, karakter momok dalam film ini.

"Teaser ingin menunjukkan film ini dibuat sineas visioner, yang mungkin tak dikenal publik Amerika," ungkap Damon tentang Zhang Yimou, dan menyebut sang sutradara adalah Steven Spielberg-nya Tiongkok.

Secara khusus, Damon berkali-kali menonton cuplikan yang dikritik banyak orang itu. Menurutnya, seharusnya kritikus mencela film ini jika sudah menontonnya secara penuh. "Aku akan terkejut jika publik bereaksi seperti itu, setelah menonton filmnya,” sesalnya.

The Great Wall mengisahkan pasukan elit yang mempertahankan nasib umat manusia di bangunan paling ikonis sedunia, Tembok Besar Tiongkok. Inilah proyek terbesar Zhang Yimou, juga karya pertamanya yang berbahasa Inggris secara penuh.

Tampaknya kita harus menunggu hingga The Great Wall dirilis untuk membuktikan layak tidaknya tudingan whitewashing. Bagaimana pun, dengan atau tanpa kontroversi, aksi dahsyat Mat Damon dan para koleganya dari Asia sungguh sangat layak tonton!