Vincent Vega
by Vincent Vega

Dirgahayu ke-76 Republik Indonesia. Yuk, kita rayakan hari bersejarah ini dengan nonton film Indonesia yang menyuguhkan panorama apik. Seperti yang ada di film berikut.

Mau seru-seruan merayakan 17 Agustusan ramai-ramai, eh masih PPKM. Ya, kita belum boleh bikin kerumunan, karena virus pandemi COVID-19 masih mengintai. Aduh, apa dong solusinya? Tenang, masih ada kok solusi jitunya sekalian alternatif buat liburan.

Liburan bareng Lydia Cynthia Bella di Ambu

Liburan bareng Lydia Cynthia Bella di Ambu

Oh ya, sebelum dilanjutkan masih ada info asyik nih buat dikepoin.

Jangan lupa masih ada Promo Semangat 45. Nikmati diskon 45%. dan nonton ribuan blockbuster 1 tahun, cukup membayar 300 ribu saja. Buruan ya, karena hari ini terakhir…

Kembali ke laptop. Oke, daripada mati gaya kenapa nggak coba keliling nusantara lewat film? Banyak kok sineas kita yang menuangkan ceritanya dengan meminjam indahnya panorama. Aneka destinasi wisata di Jawa dan Bali ada di sini. Kalau nggak percaya, cek aja deh daftar berikut. 

 

Ambu (2019, Farid Dermawan) – Baduy, Banten

Kenapa film ini dibahas pertama kali? Alasannya karena film ini bisa disaksikan di CATCHPLAY+. Proyeknya sendiri punya ide yang unik deh. Selama ini belum pernah ada film Indonesia yang ceritanya berlatar belakang suku Baduy di Banten Selatan. Suku tradisional yang masih bertahan dengan adatnya. Ambu adalah kisah tentang perempuan tiga generasi. Ada Ambu Misnah (Widyawati) yang ditinggal anak perempuannya, Fatma (Laudya Cynthia Bella). Dia pergi demi cintanya kepada anak Jakarta Nico (Baim Wong). Hingga suatu hari Fatma kembali ke kampung halaman bersama anaknya Nona (Lutesha)dan berujung pada masalah baru. Seru kok filmnya, sedih campur haru.

Ambu

 

Romeo+Rinjani (2015, Fajar Bustomi) – Lombok NTB

Judul filmnya sudah bercerita akan membawa kita ke mana. Ya, jalan-jalan ke gunung Rinjani dong. Naik gunung bro… Tokoh utamanya, ada Romeo (Deva Mahenra) seorang fotografer yang hobi gonta-ganti pacar. Alasannya sih klise, lantaran trauma karena perceraian orang tuanya. Ketika kekasihnya Raline (Kimberly Ryder) hamil, Romeo akhirnya mau menikahinya. Namun sebelumnya, ia harus menuntaskan proyek di gunung Rinjani. Selebihnya bagaimana? Ya, pokoknya enjoy aja deh sembari cuci mata menikmati panorama cantik yang dihadirkan di sana.

Romeo+Rinjani

 

Yowis Ben 1-2 (2018-2019, Fajar Nugros, Bayu Skak) – Malang, Jawa Timur

Gagasan awalnya asyik kok. Sebuah kisah cinta monyet Bayu (Bayu Skak) dengan Susan (Cut Meyriska) namun selalu dipendam. Solusinya, dia membentuk band bareng temannya, namanya Yowis Band alias Yowis Ben. Ya, ini semacam Sing Street versi kota kera ngalam alias Arek Malang. Komplet dengan dialog dalam bahasa Jawa logat Malang, rasanya kita diajak keliling bersama arek-arek jenaka ini. Dari gang sempit di perumahan, putar-putar di jalanan sepi hingga taman kota yang asri. Menarik banget sih ini.

Yowis Ben

 

Jakarta Maghrib (2010, Salman Aristo) – Jakarta

Seperti apa wajah ibukota ketika menjelang malam? Sineas Salman Aristo memetiknya dalam proyek omnibus ini dengan enam keping cerita. Kata kuncinya adalah “Maghrib”, sebuah istilah keagamaan yang kemudian menjadi penanda waktu yang akrab dalam keseharian kita. Salman mengajak kita keliling ibukota bukan dari sisi glamournya. Ada pasangan suami istri (Indra BirowoWidi Mulia) yang kerap gagal dalam bercinta, hingga perang mulut sepasang kekasih (Reza RahadianAdinia Wirasti). Ya, ada nuansa maghrib dalam mood ceritanya. Kelam kelam bagaimana gitu. Mau coba wajah lain dari ibukota? Coba aja deh tonton film ini.

Jakarta Maghrib

 

Keramat (2009, Monty Tiwa) – Yogyakarta

Nah, yang satu ini menarik banget gagasannya. Jalan-jalan di hutan Bantul, Yogyakarta sambil persiapan syuting film. Asyik nggak? Anak film bro… Tapi Monty sebagai pemilik cerita seperti menyelipkan pesan moral, yaitu kalau di daerah orang jangan bersikap macam-macam. Kita kan nggak tau kalau daerah yang didatangi itu suci atau keramat, jadi masih ada tabu yang pantang dilanggar. Maka jadilah para kru dan pemain film ini diganggu oleh sesuatu yang ada di sana. Dikemas dengan gaya found footage camera, kita serasa ikutan jalan-jalan bersama mereka dalam atmosfer yang tak biasa. Cekidot deh…

Keramat

 

Perahu Kertas (2012, Hanung Bramantyo) – Bali

Sineas Hanung Bramantyo mengadaptasi Novel Dewi Lestari alias Dee ini merekam Bali dengan asyik. Apalagi pas adegan suasana galeri lukisan di sini. Kita diajak untuk menikmati aura kesenian tradisional yang tak kalah seksinya ketimbang riuhnya pantai Kuta.

Perahu Kertas 1

Berawal dari kisah persahabatan antara Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken). Diam-diam tumbuh benih cinta di antara mereka meskipun nggak jadian. Akhirnya Keenan hijrah ke Bali demi menekuni hobi melukisnya. Semangat melukis itu sempat luntur, namun berkat support putri mentornya, Luhde (Elyzia Mulachela), ia kembali bisa berkesenian. Dilema banget nih buat Keenan, pilih Kugy atau Luhde ya?

 

Nah, itu dia kupasan destinasi wisata yang dibungkus dengan cerita yang apik. Ayo lokasi mana yang mau kamu datangi?