wiseguy
by wiseguy

Serial tentang tersebarnya zat racun saraf yang gegerkan masyarakat Salisbury, Inggris ini, suguhkan potongan adegan nyata. Silakan terkejut!

Pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang melakukan protokol kesehatan tertentu, menyerupai apa yang terjadi di Salisbury. Kota katedral di wilayah Wiltshire, Inggris itu, adalah tempat terjadinya peristiwa penyebaran zat racun saraf yang semula dikira wabah mematikan. Kisahnya bisa kita nikmati dalam serial baru yang tayang EKSKLUSIF di CATCHPLAY+, The Salisbury Poisonings.

The Salisbury Poisonings

Oh ya, hanya dengan DAFTAR saja, GRATIS Nonton Ep.1. Nah, kalau upgrade jadi Movie Lovers GRATIS Nonton semua Episode.

Serial yang dibintangi Rafe Spall, Anne-Marie Duff, dan Annabel Scholey ini, merupakan drama kriminal historis. Kisahnya tentang krisis keracunan Gas Saraf Novichok di Salisbury pada 2018. ‘Novichok’ merupakan istilah untuk senjata kimia yang dikembangkan Uni Soviet dan Rusia pada 1971 dan 1993. Novichok digambarkan sebagai ‘senjata rahasia mematikan.’ Tontonan ini makin greget karena menyisipkan sejumlah potongan video asli saat terjadi peristiwa sesungguhnya.

Pada 4 Maret 2018, seorang ayah dan anak gadisnya ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku publik. Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sang ayah adalah Sergei Skripal, eks pejabat militer Rusia sekaligus agen ganda rahasia Inggris. Puterinya bernama Yulia Skripal. Keduanya mengalami koma dan dokter menyimpulkan, racun menyerang saraf mereka.

Benarkah mereka terkena racun saraf? Siapa pelakunya? Atau, mungkinkah ini semacam wabah baru yang menyebar secara misterius? Para pejabat panik, masyarakat heboh. Tapi misteri harus dipecahkan!

 

APA YANG TERJADI SESUNGGUHNYA?

Meski The Salisbury Poisonings cukup dramatis sebagai tontonan, fakta sesungguhnya tak kalah dramatis, penuh detail bahkan misterius. Sejumlah hal berikut bikin kasusnya makin rumit dan menyisakan teka-teki.

Fakta Sergei Skripal memiliki dua kewarganegaraan, Rusia dan Inggris, sementara Yulia Skripal yang berwarga negara Rusia dan sedang mengunjungi ayahnya dari Moskow, tak membantu mengungkap motifnya.

Sergei Skripal dan Yulia Skripal

Pada 12 Maret, Inggris menuduh Rusia lakukan percobaan pembunuhan dan mengusir para diplomat Rusia. Inggris didukung 28 negara lain. Rusia membantah tuduhan, bahkan menuduh balik Inggris-lah si penyebar racun.

Tiga bulan setelah peristiwa yang menimpa Sergei dan puterinya, seorang perempuan bernama Dawn Sturgess, 44, dan pacarnya, Charlie Rowley, 45, menemukan botol parfum berisi zat racun saraf pada akhir Juni. Pacarnya selamat, tetapi dia meninggal seminggu kemudian, pada 8 Juli 2019. Insiden itu terjadi di Amesbury, 10 km utara Salisbury, di mana Sergei Skripal dan putrinya diracuni empat bulan sebelumnya. Kantor kepolisian pusat kemudian melakukan penyelidikan pembunuhan. Dawn Sturgess diduga terpapar sepuluh kali lipat dosis zat racun dari yang dialami Skripal.

Jadi, siapa tersangka peristiwa ini semua?

Pada September, polisi mengungkap nama dan foto dua pria Rusia yang dicari atas percobaan pembunuhan Skripal. Mereka mengeluarkan perintah penangkapan untuk Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Ada cukup bukti untuk menuntut mereka dengan konspirasi pembunuhan. Petrov dan Boshirov tinggal di City Stay Hotel di Bow, London Timur, selama di Inggris.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov

Nama asli Boshirov disebut Kolonel Anatoliy Chepiga, prajurit yang bertugas di Chechnya dan Ukraina. Seorang mantan perwira Rusia mengatakan, serangan Novichok diperintahkan oleh "pejabat tertinggi". Petrov kemudian terungkap sebagai Dr Alexander Mishkin, dokter di badan intelijen militer Rusia. Dia ke Salisbury dengan nama samaran Alexander Petrov.

Sejumlah kasus kembali menimpa beberapa orang. Seorang agen Rusia berikutnya diindikasi terlibat serangan zat racun Salisbury terkait tiga orang di Bulgaria. Dia diidentifikasi sebagai orang Rusia berusia 45 tahun dengan nama samaran Sergey Vyacheslavovich Fedotov, perwira senior Rusia yang berada di Inggris saat percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal.

Dia diyakini tiba di Bulgaria pada 2015 hanya beberapa hari sebelum seorang pebisnis lokal dan putranya sakit parah setelah diracun dengan zat misterius. Para pejabat Inggris pun menghadapi rekan-rekan Rusia mereka saat memberi penjelasan pada Dewan Keamanan PBB pada 6 September 2018!

Perdana Menteri Theresa May

Jaksa penuntut memberi tahu Dewan Keamanan PBB, ada cukup bukti menuntut kedua orang yang diduga berada di belakang serangan racun saraf tersebut. Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan dan diwakili pada pertemuan bersama sekutu Inggris, AS dan Prancis. Dalam pidatonya pada anggota parlemen, PM Theresa May mengklaim para tersangka adalah petugas dinas intelijen militer Rusia, GRU. Tapi Moskow menyangkalnya.

Sayangnya, dari semua upaya penyelidikan dan tuntutan, kasus di Salisbury tetap tidak pasti dan misterius…

 

REAKSI YANG MENGINGATKAN SITUASI PANDEMI COVID-19

Reaksi masyarakat Salisbury saat itu, mengingatkan kita seperti pada masa pandemi Covid-19 ini. Mereka menduga ada wabah misterius menyerang wilayah mereka. Semua korban meninggal akibat zat racun wajib dimakamkan dengan protokol khusus. Semua tempat terjadinya kasus keracunan dibersihkan dengan disinfektan. Sejumlah lokasi ditutup, seperti Amesbury Baptist Center; dua orang meninggal setelah mengunjungi lokasi.

Siapa pun yang berada di pub atau restoran yang dikunjungi korban pada hari itu diminta mencuci pakaian dan barang pribadi mereka. Anggota militer menghabiskan 13.000 jam untuk pembersihan tempat-tempat yang dicurigai telah terkontaminasi. Antara 600 hingga 800 spesialis kimia, biologi, radiologi dan nuklir melakukan pembersihan apotek, gereja, dan ambulan yang digunakan membawa korban. Para dokter dan petugas medis mengenakan APD atau alat perlindungan diri dan masker wajah.

Petugas menggunakan APD ketika menyelidiki lokasi

Saat artikel ini ditulis, kasus Salisbury masih berlanjut. Pengacara keluarga Dawn Sturgess meminta Pengadilan Tinggi di London untuk menyelidiki  peran pejabat Rusia sebagai bagian dari pemeriksaan pengadilan. Sejauh ini, hanya ada dua tersangka utama, Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov.

Inggris menyimpulkan, tak pernah ada penjelasan mengapa Rusia ingin menargetkan Sergei Skripal, agen ganda yang diampuni dan tinggal di Inggris sebagai bagian dari program pertukaran mata-mata. Para peneliti di laboratorium juga tak memverifikasi negara produsen racun ini. Pemerintah Inggris menolak permintaan Rusia untuk melakukan penyelidikan bersama.

Tonton seru dan menegangkannya serial The Salisbury Poisonings ini. Kamu akan melihat di adegan mana saja berasal dari potongan-potongan adegan nyatanya. Jangan lupa, hanya dengan DAFTAR saja, GRATIS Nonton Ep.1.