★ BONUS★ Pelanggan Movie Fans bisa nonton dua episode pertama secara gratis, jika ingin nonton versi kompletnya upgrade aja jadi Movie Lovers. Oh ya, beli 1 bulan paket Movie Lovers, bisa dapat 2 bulan Movie Lovers. Masukan PROMO CODE【TWBU】. Buruan Upgrade, sebelum 5 Juli 2019!
Setiap kali berita penembakan massal tersiar di media, rasa sedih langsung menyergap. Tua, muda, anak-anak, puluhan hingga ratusan orang secara acak menjadi korban. Melalui drama Taiwan terbaru, The World Between Us, kita diajak melihat dan menyelami bagaimana dampak yang terjadi pada keluarga korban, pelaku, peran media, dan bagaimana reaksi publik atas kejadian memilukan itu.
Didukung Aktor-aktor Taiwan Papan Atas
The World Between Us diawali dengan kejadian penembakan massal yang terjadi dua tahun lalu di sebuah theatre di Taipei. Pemuda bernama Li Hsiao-ming menembak 9 orang hingga tewas dan 21 orang lainnya luka. Atas kejadian tersebut, pengadilan mengganjar hukuman mati pada Li Hsiao-ming.
Mendapat rating 9.4/10 di IMDB, The World Between Us dinobatkan sebagai drama Taiwan terbaik 2019. Banyak elemen yang luar biasa hebat mendukung drama seri ini, salah satunya aktris Taiwan, Alyssa Chia pemeran Song Chiao-an, seorang Ibu yang anaknya menjadi salah satu korban penembakan. Kita bisa lihat bagaimana dampak pada keluarga korban. Bagaimana beratnya berjuang untuk tetap “hidup” karena ditinggalkan oleh anggota keluarga terutama anak, bukan perkara mudah apalagi bagi seorang Ibu. Sang anak berpulang dengan cara yang tidak pernah disangka tepat sehari sebelum Hari Ibu. Sejak kejadian itu, Song Chiao-an yang bekerja sebagai pemimpin redaksi Pinwei News, sebuah media besar dan ternama, menjadi dingin dan bahkan hubungan dengan suami, Liu Chao-kuo (James Wen), dan anak perempuannya pun memburuk. Minuman beralkohol menjadi pelariannya.
Selain Alyssa Chia, Wu Kang-jen termasuk dalam jajaran aktor yang bermain memukau di The World Between Us. Berperan sebagai Wang She, pengacara Li Hsiao-ming, terpidana mati. Keputusan Wang She membuat istri, Mei-mei (Tracy Chou) dan mertuanya bertanya-tanya. Terlebih saat anak mereka selamat dari peristiwa penyanderaan di sekolah. Kekecewaan Mei-mei memuncak. Sementara Wang She percaya, bahwa kasus penembakan massal yang dilakukan Li Hsiao-ming, ada alasan kuat yang mendorongnya melakukan dan untuk itu lah Wang She berusaha mencari tahu apa jawabannya. Wang She meyakini bahwa pelaku penembakan massal seperti Li Hsiao-ming menderita gangguan mental thus Wang She yakin, akar masalahnya harus ditemukan agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
Selain Alyssa Chia dan Wu Kang-jen, ada aktor James Wen, Tracy Chou, Wang Ko-yuan, Chen Yu, Pets Tseng, dan JC Lin yang melengkapi jajaran aktor sehingga semakin menguatkan cerita di drama seri The World Between Us ini.
What Are Good People? What Are Bad People?
Setelah pengadilan memutuskan hukuman mati bagi pelaku penembakan massal Li Hsiao-ming, apakah masalah selesai?
Ternyata tidak. Bagi keluarga yang terkait dengan peristiwa ini ternyata membuat masalah semakin kompleks. Bagi Song Chiao-an yang kehilangan anak, alkohol menjadi pelarian untuk melupakan masalah. Tanpa sadar, ia pun sedang berjalan menjauh dan mulai kehilangan dua orang di keluarga kecilnya yang masih hidup. Pertengkaran dengan suami di rumah dan anak perempuannya yang mulai memberontak karena kurang perhatian darinya, kerap terjadi. Does her husband and daughter deserve this?
Bagi keluarga terdakwa Li Hsiao-ming, tidak mudah untuk melanjutkan hidup. Atas permintaan ibunya, Li Ta-chih, adik Li Hsiao-ming terpaksa ganti nama agar orang-orang tidak mengenalinya sebagai adik sang pembunuh. Ia hanya ingin melanjutkan hidup setelah orangtuanya meminta pergi demi kebaikannya. Li Ta-chih lalu bekerja sebagai asisten editor di Pinwei News, menjadi bawahan Song Chiao-an atas kebetulan yang unik. Mereka berdua sama-sama tidak mengetahui latar belakang masing-masing. Semua berjalan dengan baik sampai akhirnya, Wang She mengenali Li Ta-chih sebagai adik Li Hsiao-ming. Li Ta-chih lalu dikejar wartawan dan diberondong pertanyaan mengenai Li Hsiao-ming. Li Ta-chih semakin tersudut karena tekanan media. Lalu karena pertalian darah, apakah ia berhak dihukum oleh masyarakat dan kesulitan dalam melanjutkan hidup? Is it fair for her?
Mei-mei, istri pengacara Wang She yang membela Li Hsiao-ming, sangat kecewa dengan sikap suaminya. Menurutnya penjahat seperti Li Hsiao-ming tidak patut dibela apalagi sang suami berusaha menghindarkan sang klien dari hukuman mati. Mei-mei bahkan mengancam bila Wang She tetap menjadi pengacara dalam kasus ini, ia memilih untuk bercerai. Sementara bagi Wang She, meski kliennya bersalah dan mendapat hukuman mati, Li Hsiao-ming tetap berhak mendapatkan haknya dan Wang She terpanggil untuk melindungi hak kliennya. Is it wrong for her husband to stand for what he believes?
Hukuman mati memang menjadi kontroversi yang tiada henti. Apakah dengan menghukum mati orang yang jahat tidak membuat yang menghukumnya menjadi jahat juga? What are good people? What are bad people? Do you have the right answer for it?
Bukan Drama Biasa
Disajikan dalam 10 episode, The World Between Us sajian drama seri yang tidak boleh dilewatkan. Dalam durasi 1 jam di setiap episodenya, kita bisa rasakan bagaimana collateral damage atas peristiwa penembakan massal. Dialog yang bermakna dalam dengan pace yang tepat menggerakkan cerita sehingga seluruhnya membuat kita sebagai penonton merasa terhubung dengan cerita ini. Bagaimana setiap karakter berhasil memperlihatkan nilai moral yang patut kita renungkan.
The World Between Us sangat direkomendasikan untuk movie lovers yang menyukai drama dengan topik yang cukup berat. Menarik untuk melihat dan mempelajari setiap karakter yang ada di drama ini. Sutradara Lin Chun-Yang dan piawai menerjemahkan naskah yang ditulis oleh Lu Shih-Yuan sehingga tidak membuat kita bosan.
*) Ninit Yunita, penulis novel kelahiran Bandung. Beberapa novel karyanya sempat diadaptasi ke layar lebar antara lain Belok Kanan Barcelona (2018), Kok Putusin Gue? (2015) hingga Test Pack (2012). Istri dari penulis Adhitya Mulya ini juga menulis skenario Mari Lari (2014) dan masih aktif menulis terutama untuk blog pribadinya.