Vincent Vega
by Vincent Vega

22 Juni tahun ini, Jakarta menginjak usia ke 493. Ada banyak cerita tentang ibukota yang direkam insan kreatif. Bentuknya bisa puisi, buku, lagu, bahkan sinema. Inilah film tentang Jakarta dan wajib tonton.

Di tengah wabah pandemik Corona, masih banyak kisah menarik yang tentang Jakarta. Kalau di film bisa macam-macam rasanya. Kadang manis, kadang pahit. Seperti surat cinta yang pas banget diucapkan pada hari jadinya.

Oh ya, sebelum lanjut ceritanya, ada info keren nih buat disimak.

Jadikan #DiRumahJugaSeru bareng CATCHPLAY+. Hanya dengan 750 rupiah per hari, kamu bisa nonton ribuan film blockbuster terbaik! Rasakan sensasi bioskop di rumah kapan saja! Langganan 2 bulan bayar 1 bulan HEMAT 50% dengan kode promo [CPDIRUMAH]. Berlaku hingga 5 Juli 2020.

Oke, balik lagi. Tanpa sadar, banyak pembuat film kita banyak yang menulis surat cinta kepada kota Jakarta. Kalau tak percaya silakan cek film-film berikut ini. Dan asiknya, bisa ditonton kok di CATCHPLAY+.

 

Jakarta Maghrib (2010, Salman Aristo) – antologi cerita warga kota

Sebuah omnibus dengan lima cerita dan satu segmen penutup sebagai benang merah segmen-segmen sebelumnya. Maghrib adalah perbatasan dari terang menuju gelap dan inilah tema pemersatunyanya. Antologi itu menyodorkan kisah jelang maghrib: sepasang suami istri yang ingin bercinta (Indra Birowo, Widi Mulia) hingga warga kompleks perumahan (Lukman Sardi, Ringgo Agus Rahman, Deddy Mahendra Desta, Fanny Fabriana) yang menanti tukang nasi goreng lewat. Alangkah asiknya.

Jakarta Maghrib

 

Bebas (2019, Riri Riza) - anak sekolah era 90-an

Sebuah adaptasi bebas dari film Korea, Sunny. Sutradara Riri Riza sukses menyulapnya menjadi Indonesia banget, tepatnya Jakarta circa 90-an. Ya, masa keemasan budaya pop mulai dari musik, gaya bicara, hingga busana. Semua berawal ketika Vina (Maizura, Marsha Timothy) anak baru di SMA yang akhirnya berteman dengan Kris (Sheryl Sheinafia, Susan Bachtiar) plus geng Bebasnya. Persahabatan mereka abadi hingga mereka menginjak usia setengah baya.

Bebas

 

Bajaj Bajuri The Movie (2014, Fajar Nugros) - balada sang supir bajaj

Ada banyak jenis angkutan umum di kota ini. Namun yang paling Jakarta banget ya bajaj. Ini cerita keseharian tentang salah satu supirnya, Bajuri (Ricky Harun). Rupanya ia baru mendapat tanah warisan. Bukannya senang, malah ketiban masalah termasuk dari mertua (Meriam Bellina) dan istrinya Oneng (Eriska Rein). Tinggallah Bajuri yang kini uring-uringan dibuatnya.

Bajaj Bajuri The Movie

 

Ngenest (2015, Ernest Prakasa ) - balada komunitas Tionghoa

Kita tahu, Jakarta kota yang multikultural, penduduknya ada macam-macam suku dan agama. Salah satunya etnis Tionghoa yang selalu mengalami diskriminasi. Itulah yang kerap dialami Ernest (Kevin Anggara/Ernest Prakasa ). Sehari-harinya ia kerap mengalami pelecehan. Akhirnya ia menemukan solusinya: menikah dengan cewek pribumi, Meira (Lala Karmela).

Ngenest: Kadang Hidup Perlu Ditertawakan

 

Get Married 5: 99% Muhrim (2015, Fajar Bustomi) - balada rumah tangga

Ini sepenggal cerita tentang orang Betawi yang tinggal di ibukota. Edisi kelima yang empat versi sebelumnya dibuat oleh Hanung Bramantyo dan Monty Tiwa. Kali ini, Mae (Nirina Zubir) jadi sosok sentral. Melakoni hidup yang semakin religius, ternyata bikin orang berpikir, jangan-jangan Mae bakal pisah dari suaminya (Nino Fernandez). Ah, bakalan seru banget ini…

Get Married 5: 99% Muhrim

 

A Hologram for the King (2016, Tom Tykwer) – TKI asal Jakarta

Ternyata film Hollywood sekali pun punya kisah unik tentang Jakarta. Berawal dari Alan Clay (Tom Hanks), eksekutif produk teknologi yang sedang ada urusan di Arab Saudi. Di hotel tempat menginap, ia menelepon resepsionis, ternyata namanya Edward asal Jakarta. Meskipun sekilas, tapi cukup bikin kaget aja sih. Bisa-bisanya TKI namanya Edward.

A Hologram for the King