wiseguy
by wiseguy

Perempuan makin menancapkan kuku dan pengaruhnya di Hollywood. Inilah  perempuan sutradara yang bikin film-film nekad dan memikat. Dan penonton ketagihan karenanya!  

Angin perubahan makin kencang melanda Hollywood. Berkat kampanye #MeToo, perempuan bangkit dan bertekad untuk dilihat, didengar, dan meraup penghasilan sebanyak pria.

Februari 2018 adalah momentum bersejarah. Greta Gerwig dengan bangga berdiri sebagai satu-satunya perempuan sutradara yang dinominasi di Penghargaan Oscar. Suatu prestasi tersendiri, karena perempuan sutradara dalam daftar nominasi adalah hal langka. Pada bulan yang sama, kita melihat Ava DuVernay di pucuk pimpinan sebuah produksi utama Hollywood - A Wrinkle In Time, dibintangi nama besar Oprah Winfrey, Reese Witherspoon dan Mindy Kaling, plus Chris Pine.

Dalam langkah terobosan, Cate Blanchett memimpin juri yang mayoritas perempuan di Festival Film Cannes tahun lalu, mengumpulkan total 82 perempuan, dan referensi ke sejumlah perempuan sutradara dalam menyusun langkah-langkah Palais, pusat festival teater, sejak Festival Cannes dimulai pada 1942. Semua perubahan positif ini berarti kita makin berharap lebih pada karya hebat dari tangan mereka. Setidaknya, pada enam perempuan sutradara berikut ini, kita sungguh berharap banyak!

 

Vicky Jewson

Film Close (2019), sutradara Vicky Jewson, dan pemerannya yang luar biasa, Noomi Rapace, adalah representasi perempuan perkasa yang bisa tak terduga. Vicky asal Inggris yang tertarik membuat film sejak kecil. Bekalnya hanya kursus lima hari saja di Oxford Film and Video Makers usia 16 tahun. Tapi sejak itu, dunia film membuka lebar-lebar untuknya. Film pertamanya, saat ia masih 21 tahun, Lady Godiva, difilmkan setelah ia mampu mengumpulkan uang dari teman-temannya untuk mendanai pembuatannya.

Close kisahkan Sam, perempuan bodyguard  yang diperani Noomi Rapace, yang melindungi pewaris tambang Zoe (Sophie Nélisse). Sam menyadari, ia terjerat dalam konspirasi yang mematikan. Ketika penyerang menargetkan pewaris yang dia lindungi, ia harus selamatkan klien sekaligus mengajari cara untuk melawan. Peran bodyguard amat tepat diberikan pada Noomi Rapace, sosok yang bisa hidupkan karakter macam Jason Bourne-nya Matt Damon, seperti ia perlihatkan dalamUnlocked (2017). Naomi Rapace adalah aktris Swedia yang tak hanya bermodal cantik seksi semata, tapi kecerdasan dan olah tubuh atlet bela diri. Di tangan VickyClose jadi begitu cantik, bertenaga, dan mematikan!

Close

 

Greta Gerwig

Dengan Lady Bird, Gerwig menempatkan dirinya di peta film dunia. Film ini memenangi Film Terbaik bidang Musikal atau Komedi di Golden Globe Awards ke-75, dan gaet dua nominasi Academy Award, untuk Sutradara Terbaik dan Skenario Asli Terbaik, serta nominasi Golden Globe dan BAFTA untuk Skenario Terbaik.

Dialah perempuan kelima yang pernah dinominasi sebagai Sutradara Terbaik di ajang Oscar. Prestasi wow untuk debutnya. Gerwig memulai karier sebagai aktris sebelum beralih pada penulisan dan penyutradaraan. Jika film pertamanya mendapat banyak penghargaan, kita tak sabar menunggu film-film berikutnya!

Lady Bird

 

Patty Jenkins

Pada 2003, Jenkins menyutradarai Monster, yang memberi Charlize Theron Oscar untuk Aktris Terbaik. Kekuatan bintang Theron membayangi kenyataan bahwa Jenkins menciptakan kisah menegangkan tentang pembunuh berantai Aileen Wuornos, mantan perempuan penghibur yang dieksekusi di Florida pada 2002 karena membunuh enam orang pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Setelah beberapa proyek lagi yang gagal, Jenkins akhirnya kembali ke layar lebar dengan membesut Wonder Woman. Dirilis pada era perubahan, film ini jadi hal terbaik dalam mewakili kekuatan perempuan muda.

Wonder Woman

Wonder Woman kemudian menciptakan rekor box office, jadi film superhero terlaris keenam dan terlaris ke-22 di Amerika Serikat. Tahun depan, kita bakalan menyaksikan Wonder Woman 2.

 

Niki Caro

Caro yang asal Selandia Baru adalah pembesut Whale Rider (2002) yang dipuji kritikus. Film ini memenangi sejumlah penghargaan di festival film internasional. Menariknya, Caro bukan lulusan sekolah film apa pun. Ia otodidak, yang membuat prestasinya makin mengesankan. Sejak Whale Rider, Caro akhirnya bisa menyutradarai film Hollywood pertamanya, North Country (2005), dibintangi Charlize Theron, dan kemudian menyutradarai The Zookeeper's Wife (2017), yang dibintangi Jessica Chastain.

The Zookeeper's Wife

Dia terpilih sebagai sutradara Disney (perempuan sutradara kedua yang dipekerjakan oleh Disney) untuk menyutradarai film dengan bujet lebih dari $100 juta, untuk mendukung versi live-action Mulan.

 

Sam Taylor-Johnson

Debut film cerita Taylor-Johnson adalah Nowhere Boy (2009), berdasar pengalaman masa kecil John Lennon. Sebuah film yang menarik perhatian banyak kalangan dan gaet nominasi di ajang BAFTA. Sejak itu, ia mencoba-coba berbagai pekerjaan termasuk musik, film, dan televisi. Dia kemudian mengalahkan pesaing seperti Angelina Jolie, Steven Soderbergh, Ryan Murphy, Joe Wright, bahkan Gus Van Sant untuk menyutradarai yang pertama dari seri Fifty Shades. Sebuah prestasi langka bagi perempuan yang membesut film blockbuster. Taylor-Johnson membuat kita takjub atas gaya dan artistiknya, dan kita tak sabar menonton lebih banyak lagi karyanya.

 

Kathryn Bigelow

Bigelow mungkin perempuan sutradara paling sukses sepanjang masa. Dialah perempuan pertama yang memenangi Oscar sebagai Sutradara Terbaik untuk The Hurt Locker (2008). Debutnya sebagai sutradara film cerita dengan The Loveless (1982), yang ia sutradarai bersama Monty Montgomery, yang notabene, adalah peran pertama yang dibintangi Willem Dafoe. Ia produktif menelurkan sepuluh film lain sebelum The Hurt Locker, antara lain Blue Steel (1989), Point Break (1991) dan K19: The WidowMaker (2002).

Setelah kemenangan bersejarah The Hurt Locker, Bigelow tampaknya cukup sulit menemukan cerita penting yang bisa dibawa ke layar lebar. Pada 2012, ia menyutradarai Zero Dark Thirty, yang mengisahkan perburuan internasional selama hampir sepuluh tahun bagi pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September dan yang terbaru, Detroit (2017), yang didasarkan pada insiden Algiers Motel selama Kerusuhan Street 12th Detroit 1967. Film ini mendapat ulasan positif dari para kritikus.

Detroit

Dengan film-film seperti ini, tidakkah kita layak berharap banyak dari tangan dingin perempuan sutradara?