Di tangannya, kisah nyata jadi hidup dan penuh greget. Inilah 6 film besutan Clint Eastwood berdasarkan peristiwa dan kisah nyata. Satu, dua, atau semuanya, boleh jadi favorit Anda!
Setelah The 15:17 To Paris, kisah nyata tiga pemuda yang menyelamatkan para penumpang kereta api dari serangan teroris, Clint Eastwood dikabarkan menyetradarai The Mule. Lagi-lagi, film ini berdasarkan kisah nyata. Mengisahkan kurir narkoba berusia 90 tahun, yang sekaligus akan diperaninya sendiri, The Mule akan didukung sebagai pemeran pendukung Bradley Cooper.
Eastwood, sineas dengan empat piala Oscar, seperti sineas hebat mana pun, terobsesi mengangkat kisah-kisah nyata yang membetot emosi, mengejutkan, bahkan mampu mengungkap misteri di balik peristiwa sejarah yang mungkin tak diketahui banyak orang. Bedanya, besutan Eastwood bisa amat mengesankan dan tak terlupakan. Inilah 6 film besutan Eastwood pilihan kami, yang diangkat berdasarkan peristiwa atau kisah nyata. Film apa favorit Anda?
1. The 15:17 To Paris (2018)
Besutan paling gres dari Clint Eastwood, yang mengisahkan peristiwa pada 21 August 2015 tentang tiga anak muda asal Amerika yang berkawan sejak kecil. Mereka sedang berada di atas kereta api di Perancis, sebagai bagian dari liburan keliling Eropa mereka. Tapi hal tak terduga terjadi: Ada teroris dalam gerbong kereta Thalys nomor 9364 itu, yang menyerang para penumpang! Bak satu tim, tiga anak muda ini sukses hentikan terorisme dalam gerbong kereta secara heroik.
The 15:17 To Paris, yang kini tayang secara streaming di CATCHPLAY, tantangan Eastwood adalah mengubah pertemuan singkat itu jadi kisah 90 menit yang memikat. Ia bahkan mengundang tiga pahlawan itu -- Spencer Stone, Jeffrey E. Stern dan Alek Skarlatos -- untuk memeraninya sendiri! Maka, Eastwood pun menggali latar belakang masa bocah, kehidupan militer, dan aksi keberanian mereka. Menegangkan, juga menyentuh hati.
2. Sully (2016)
Inilah film yang mengusung setidaknya tiga hal dahsyat: Penyutradaraan, akting, dan kisah nyata yang langka. Lewat Sully, Eastwood yang meminta Tom Hanks untuk memeraninya jadi pembuktian dua peraih Oscar itu memang sineas berkelas. Mengisahkan aksi heroik Kapten Chesley “Sully” Sullenberger, pilot airbus maskapai U.S. Airways, yang mendadak melakukan pendaratan darurat di sungai Hudson di pusat kota New York, Amerika Serikat. Pendaratan dilakukan akibat kerusakan mesin setelah pesawat bertabrakan dengan sekumpulan burung. Tak satu pun ada korban jiwa, baik penumpang maupun kru pesawat, yang berhasil dievakuasi dengan baik. Di situlah keajaiban tindakan Kapten Sully!
Dielu-elukan warga Amerika, Sully akhirnya dinobatkan jadi ikon keselamatan penerbangan, meski awalnya sempat jadi perdebatan sengit di pengadilan. Lewat tangan dingin Eastwood, dan akting brilian Hanks, dunia luas tahu tragedi “Miracle on the Hudson” itu.
3. American Sniper (2014)
Kisah nyata Chris Kyle, penembak jitu alias sniper, yang diperani Bradley Cooper berdasar adaptasi autobiografi American Sniper: The Autobiography of the Most Lethal Sniper in U.S. Military History yang terbit pada 2012.
Kyle adalah anggota pasukan khusus Navy Seals yang bertugas sebagai sniper. Serbuan Amerika ke Irak membuat pria ini juga harus ke Irak dan mengunjungi Fallujah, Ramadi, hingga kota Sadr. Dalam situasi perang, Kyle mengalami berbagai situasi di mana ia harus memicu senjatanya pada perempuan pembawa mortar, hingga anak kecil yang memegang bazooka. Saat teman-temannya berguguran di medan tempur, ia harus berhadapan dengan penembak jitu lain yang juga mengincar dirinya. Sementara di rumah, ia adalah suami Taya (Sienna Miller) serta ayah bagi anak-anaknya. Adegan Taya yang hamil dan menelpon sang suami dengan suara desingan peluru di ujung telepon jadi salah satu adegan paling mengetarkan…
4. Invictus (2009)
Tontonlah film ini, dan kita akan tahu kecerdasan estetik Eastwood. Sutradara ini trampil menggabungkan kisah politik dengan olahraga, dan menuturkannya berdasar serentetan fakta. Informasi ini akan jadi amat berharga bagi Anda yang belum menontonnya: Judul film ini mengacu puisi karya William Ernest Henley, yang menginspirasi Nelson Mandela, diperani Morgan Freeman, selama dalam penjara hingga 27 tahun. Mandela memberi salinan puisi ini pada Francois Pienaar, diperani Matt Damon, kapten tim nasional rugby dan berharap bisa juga jadi inspirasi baginya. Maka, dua orang ini pun menyatukan kekuatan, memimpin tim Afrika Selatan untuk menjuarai kejuaraan dunia rugby, dan menyatukan negeri yang tercerai-berai terlalu lama.
Eastwood sukses menampilkan rugby jadi tontonan menarik, tapi kunci film ini sungguh pada akting dua aktor utamanya. Mustahil membayangkan selain Freeman yang bisa memerani Mandela! Dan tentu saja, Matt Damon yang bisa keluar dari peran apa pun yang pernah dimainkan sebelumnya. Invictus, yang suguhkan kisah saat Mandela jadi presiden pasca pemilu 1994 yang bersejarah tak berfokus pada karier politiknya. Karena Eastwood hanya berfokus pada salah satu bagian paling menarik dari Mandela, yakni rugby, membuat film ini jadi begitu menarik.
5. Flags of Our Fathers (2006)
Penyuka film perang, terutama PD II yang berlangsung di wilayah Pasifik, pasti tahu panasnya konflik pasukan sekutu Amerika Serikat dengan tentara Jepang. Diperani Ryan Phillippe, Adam Beach, Jesse Bradford, Paul Walker, Jamie Bell dan Barry Pepper, Flags of Our Fathers mengisahkan perang yang berlangsung di pulau karang Iwo Jima pada Februari 1945. Yang fenomenal, bagaimana Amerika merebut pulau itu dan enam orang berhasil mengibarkan bendera mereka di atas bukit. Tapi, ini inti dari semuanya: Peristiwa pengibaran bendera itu berhasil diabadikan salah satu fotografer perang. Dan jadi efek moral dahsyat pada warga Amerika Serikat. Yakni, mengembalikan keyakinan untuk menang dalam perang.
Yang tak banyak disadari banyak orang adalah film ini diproduseri Steven Spielberg. Flags of Our Fathers juga erat dengan film berikut ini, yang lagi-lagi menunjukkan kepiawaian Eastwood….
6. Letters from Iwo Jima (2006)
Eastwood sukses menghasilkan dua film yang menuturkan pertempuran Iwo Jima secara bersamaan. Jika penuturan Flags of Our Fathers dari sudut pertempuran di mata Amerika, Letters from Iwo Jima gambarkan bagaimana pertahanan dibangun serdadu Jepang di bawah kepemimpinan Jenderal Kuribayashi dalam mempertahankan pulau Iwo Jima.
Dibintangi Ken Watanabe, Kazunari Ninomiya dan Tsuyoshi Ihara, film ini dirilis pada setidaknya tujuh bulan lebih dulu dibanding Flags of Our Fathers. Eastwood mengambil perspektif perjuangan dan simpati tentara Jepang, terutama sang komandan, Jenderal Ken Watanabe, dan bukan heroisme para tentara Amerika. Tapi, ini jadi kelebihan Eastwood, bahwa film sejarah tak harus berupa dokumentasi atau dramatisasi dari catatan sejarah belaka.
Jadi, yang mana favorit Anda?