wiseguy
by wiseguy

Siapa sangka Halle Berry baru saja berulangtahun ke-51. Usia boleh lebih dari setengah abad, tapi ia lincah kebut-kebutan demi rebut kembali anaknya yang diculik dalam Kidnap. Sepanjang kariernya, salah satu perempuan tercantik di dunia dan satu-satunya Aktris Terbaik Oscar berkulit hitam ini relakan tubuh seksinya babak-belur demi akting.

Jika sudah nonton trailer Kidnap, sekilas Anda akan tahu betapa gilanya Karla Dyson memacu mobil saat tahu anaknya ada dalam sebuah mobil lain yang dilarikan penculik. Aksi kejar-kejaran dan tabrakan menegangkan pun tak terelakkan!  

Karla, ibu dan orangtua tunggal, yang setengah mati merebut kembali anaknya dari tangan penculik, adalah peran terbaru Halle Berry dalam film besutan Luis Prieto. Drama thriller yang dirilis 4 Agustus lalu di Amerika Serikat yang juga dibintangi Sage Correa, Lew Temple, dan Chris McGinn itu menjadi begitu hidup lewat akting Berry. Bukan tanpa alasan peran Karla jatuh padanya, lebih dari sekadar pernah meraih Oscar 2002 sebagai Aktris Terbaik lewat Monster’s Ball.

“Seperti ibu atau orangtua mana pun, Karla langsung bergerak memacu mobilnya dan tak terhentikan,” begitu kata Berry pada People. Kepanikan seorang ibu yang tiba-tiba menyadari anaknya hilang, pernah dialami Berry​​​​​​​ pribadi. Puteri pertamanya Nahla, saat berusia dua tahun, hilang di sebuah pusat perbelanjaan. “Itu saat terburuk hidupku. Aku sedang memeriksa label harga, dia masih ada, dan tiba-tiba hilang dari pandanganku.” Berry​​​​​​​ pun diserang kepanikan luar biasa. “Mendadak aku seperti diserang teror ketika anakmu hilang. Aku langsung berteriak, ‘Awww! Stop! Tutup semua pintu! Semua berhenti! Anakku hilang!’ Mereka pun menutup semua pintu,” kenang Berry​​​​​​​ dengan mimik berapi-api.

Diakuinya, karakter Karla tak mudah baginya. Seperti tuturnya, Karla “tak akan berhenti hingga ia menyelamatkan putranya… Semua ibu paham hal itu.” Kidnap bahkan dianggap merefleksikan kriminalitas yang terjadi terus-menerus di Amerika Serikat: 40 kasus tiap detiknya!

Sosok Langka di Hollywood

Halle Berry adalah sosok perkecualian di Hollywood, meski mengawalinya seperti sejumlah aktris lain. Ia dikenal publik saat terpilih sebagai “Miss Teen All-American Pageant 1985” dan first runner-up “Miss U.S.A. Pageant.” Setelah jadi model, ia kemudian memerani sejumlah film. Aktingnya bikin jatuh cinta produser setelah perannya dalam seri TV Living Dolls (1989), yang disusul film yang makin mengangkat namanya: Besutan Spike Lee Jungle Fever, bermain dengan Eddie Murphy, komedian terlaris pada zamannya dalam Boomerang (1992), juga The Flinstone (1994). Aktingnya mulai diperhitungkan saat bermain dengan Jessica Lange dalam drama adaptasi Losing Isalah (1995), dan kritikus memuji penampilannya dalam Bulworth (1998) besutan Warren Beatty.

Setelah gaet predikat Aktris Terbaik dalam Film TV/Seri versi Golden Globe 2000, ia bermain dalam Introducing Dorothy Dadridge, disusul peran yang jadi bagian sukses box office di X-Men (2000), hingga dalam Monster’s Ball, Academy Awards mengukuhkannya sebagai Aktris Terbaik di ajang Oscar 2002. Akting Berry​​​​​​​ dianggap tak terlupakan saat ia memainkan karakter cewek Bond dalam Die Another Die (2002) dan Catwoman (2004).

Satu-satunya aktris berkulit hitam peraih Oscar di kategori Aktris Terbaik, aktris berkulit hitam berbayaran termahal di Hollywood, Berry​​​​​​​ adalah sosok yang berkali-kali masuk daftar perempuan tercantik dan terpanas di dunia versi banyak media internasional. Ia nomor dua dalam daftar, membuntuti aktris Julia Roberts. “Meski disebut cantik bikin tersanjung, aku lebih suka dikenal karena kerjaku sebagai aktris,” tuturnya mengomentari daftar semacam itu.

Lahir di Cleveland, Ohio, AS, pada 14 Agustus 1966, aktris bernama lengkap Maria Halle Berry ini berayah Jerome Jesse Berry yang berkulit hitam, dan beribu Judith Ann Hawkins yang berdarah Inggris dan Jerman. Nahla puterinya, yang kini 9 tahun, hasil hubungannya dengan model Kanada, Gabriel Aubry. Ia menikah tiga kali; dengan atlet baseball David Justice (1993-1997), musisi Eric Benét (2001-2005), dan aktor Prancis Olivier Martinez (2013-2016) yang membuahkan seorang putra, Maceo. 

Babak Belur demi Akting!

Berry​​​​​​​ tak pernah canggung berakting di film laga dan thriller macam Kidnap, yang menuntut ketangkasan fisik. Asal tahu saja, di balik wajah cantik dan tubuh seksinya, Berry​​​​​​​ nyaris babak-belur demi akting sepanjang kariernya.

Dimulai kehilangan sebagian pendengaran di salah satu telinganya gara-gara berantem dengan pacarnya di awal 1990-an, Berry​​​​​​​ mengalami luka-luka saat pengambilan gambar Die Another Die (2002). Ia kemudian bahkan tercekik kabel, dan berhasil diselamatkan lawan mainnya, Pierce Brosnan. Saat syuting Gothika (2003), lawan mainnya Robert Downey Jr. harus meraih tangannya dan menekuknya, tapi karena terlalu keras, tangan Berry​​​​​​​ patah. Kepalanya juga pernah terbentur lampu di lokasi syuting Catwoman, meski ia tak mengalami luka serius.

Gara-gara kelelahan syuting Cloud Atlas (2012) di Spanyol, begitu jeda libur, Berry​​​​​​​​​​​​​​ yang sedang bermain dengan Nahla jatuh terantuk batu saat mengejar puterinya yang mengakibatkan patah kaki. Akibatnya, ia tak hadir di ajang Oscar 2012. 

Bila mengingat betapa gigihnya ia berakting, rasanya tak perlu heran bila satu hal yang paling ia inginkan dari Hollywood adalah: memperlakukannya seperti aktris sejati, bukan komoditi seksi. Harapan tak besar, namun sialnya tampaknya barangkali tak mudah direalisasikan untuk perempuan secantik dan seberani dirinya.