Masih wacana tentang Danur, fenomena menarik perfilman tanah air 1-2 tahun terakhir. Film laris manis itu berasal dari adaptasi novel karya penulis Risa Saraswati. Diam-diam Risa memiliki banyak stok cerita semesta Danur. Tentu saja kabar ini membuat produsernya girang setengah mati.
Dimulai dengan film Danur: I Can See Ghosts yang tahun lalu digarap sutradara Awi Suryadi dan menarik penonton bioskop tanah air. Tidak kurang dari 2,7 juta penonton datang membeli karcisnya. Mereka kepo dengan sosok Risa yang diperankan oleh Prilly Latuconsina. Selain Prilly, proyek ini juga dibintangi oleh Sandrinna Michelle, Shareefa Daanish, dan Kinaryosih. Film ini juga bisa disaksikan di CATCHPLAY.
Semesta Danur berlanjut dengan hadirnya Danur 2: Maddah. Lagi-lagi jutaan penonton dibuat ketakutan dari kisah horor yang diperkuat Prilly, Bucek Depp, Shawn Adrian Khulafa, dan Sophia Latjuba ini. Tak pelak, Risa membuat produser Manoj Punjabi tersenyum senang melihat pundi-pundinya semakin gemuk.
Selanjutnya bukan hanya sekuel, Manoj pun menyodorkan proyek sempalan (spin off) kepada sutradara Awi Suryadi. Film bertajuk Asih menghadirkan karakter yang muncul pada Danur pertama. Dibintangi oleh Shareefa Daanish, Citra Kirana, dan Darius Sinathrya, balada gadis malang ini mampu meraih sejutaan penonton.
Siapakah Risa? Awal terjun di dunia hiburan namanya dikenal di ranah musik. Risa bergabung dengan band asal kota kembang, Homogenic. Sebuah band dance music yang sempat mengisi soundtrack film Catatan Akhir Sekolah karya sutradara Hanung Bramantyo dan skenarionya ditulis oleh Salman Aristo.
Kemudian alumni Teknik Sipil Universitas Parahyangan ini hengkang dari Homogenic dan menjadi vokalis band Sarasvati. Di sela-sela kesibukannya sebagai PNS Kabupaten Karawang Risa menulis novel Danur dan berlanjut pada beberapa seri berikutnya. Proses kreatifnya sangat terbantu lantaran dia memiliki kemampuan supranatural yang membuatnya bisa bercakap-cakap dengan makhluk gaib.
Proyek terdekat yang disiapkan MD Pictures adalah sekuel Danur berikutnya: Danur 3. Selanjutnya, menurut bocoran orang dalam, ada dua judul sempalan sedang disiapkan rumah produksi yang bermarkas di kawasan Setiabudi tersebut. Karena Danur sudah punya semesta sendiri, bisa dipastikan judul sempalan tersebut memakai nama karakter hantu. Ya, macam Asih juga.
Seperti diketahui, Risa bersahabat dengan lima hantu kanak-kanak dari keluarga Belanda. Mereka adalah Peter, William, Hendrick, Hans, dan Jansen. Kepada merekalah Risa berbagi cerita dan untuk membuat filmnya produser Manoj Punjabi harus membuat kesepakatan dengan makhluk halus ini agar produksi berjalan lancar.
Selain kelima hantu cilik, masih ada satu karakter hantu yang sempat muncul dalam Danur 2: Maddah. Karakter yang dimaksud bernama Ivanna. Gadis bernama lengkap Ivanna van Dijk ini selalu tampak pemarah. Rupanya dia membenci Risa lantaran Risa kenal dengan Elizabeth Brouwer, musuh bebuyutan Ivanna.
Usut punya usut, ternyata ada kisah lama yang menjadi penyebabnya. Dimas, adik Ivanna menjalin hubungan erat dengan Elizabeth. Diam-diam Dimas jatuh cinta dan membuat Ivanna benci kepada Elizabeth. Pada suatu hari, Dimas meninggal dunia. Tak pelak, kebencian Ivanna kian mencapai puncaknya.
Dalam perkara perbukuan kiprah Risa tentu saja masih belum berhenti sampai di sini. Bulan lalu dia baru saja menerbitkan proyek terbarunya. Judulnya Sandekala. Cetakan pertamanya laris manis. Kalau sudah begini, hanya tinggal menanti saja untuk diangkat ke layar lebar.
Jadi kita tunggu saja proyek adaptasi novel dari Risa Saraswati berikutnya.