Bayangkan tahun 1959, di tengah hutan gelap Appalachia. Kabut menggantung rendah, dan dua sosok asing tersesat setelah kecelakaan kereta. Salah satunya adalah Hellboy, makhluk merah bertangan batu yang sudah akrab bagi para penggemar bersama agen muda Bobbie Jo Song. Mereka tak tahu, langkah mereka baru saja memasuki wilayah terkutuk yang dihuni oleh legenda mengerikan: The Crooked Man.
Disutradarai Brian Taylor, Hellboy: The Crooked Man (2024) bukan sekadar film aksi supranatural. Film ini adalah perjalanan horor yang sunyi dan mencekam. Alih-alih penuh CGI, film ini memilih pendekatan praktikal dan suasana kelam yang terasa klasik. Bahkan, banyak yang menyebut ini sebagai adaptasi paling sesuai dari komik Mike Mignola.

Jika kamu suka film horor dengan nuansa rakyat, penyihir, dan makhluk gaib yang terasa dekat dengan mitos kuno, maka film ini layak masuk daftar tontonan. Hellboy: The Crooked Man menghadirkan babak baru yang lebih sederhana, tapi justru itulah yang membuatnya terasa lebih menyeramkan… dan lebih manusiawi.
Apa yang sebenarnya menanti Hellboy di balik kabut Appalachia? Temukan jawabannya dalam ulasan lengkap berikut ini
Sinopsis Film Hellboy: The Crooked Man (2024)
Di sebuah pedalaman pegunungan Appalachia yang sunyi dan berkabut, Hellboy makhluk setengah iblis dengan jiwa manusia, menjejakkan kaki untuk misi baru. Tapi kali ini, bukan perang melawan monster raksasa atau konspirasi global. Yang dihadapi adalah ketakutan yang lebih tua dari peradaban, lebih dingin dari kematian: legenda Crooked Man.
Semua bermula saat Hellboy diminta mengantar makhluk arakhnida aneh ke markas B.P.R.D. Tapi nasib berkata lain. Ia bertemu agen muda Bobbie Jo, dan bersama mereka menjumpai Tom Ferrell, seorang pria misterius yang menyimpan masa lalu kelam di kampung halamannya. Ketiganya pun menyusuri hutan lebat, ke desa yang terasa terjebak di masa silam.
Desa itu bukan sekadar terpencil, tapi juga terkutuk. Penduduknya memelihara rahasia gelap, bersekutu dengan kekuatan kuno, dan tunduk pada satu nama: Crooked Man. Sosok tinggi jangkung dengan senyum melengkung dan mata tajam, ia bukan hanya setan, tapi simbol dosa yang tak pernah ditebus.

Di tengah kabut yang tak kunjung terangkat, Hellboy merasakan pertarungan bukan hanya melawan kekuatan supranatural, tapi juga keyakinannya sendiri. Bisakah ia tetap teguh sebagai pelindung manusia, ketika iblis dalam dirinya berbisik memanggil pulang?
Dengan atmosfer kelam dan nuansa horor rakyat Amerika, Hellboy: The Crooked Man menghadirkan kisah berbeda dari seri sebelumnya lebih intim, penuh suasana, dan terasa nyata. Tidak ada ledakan besar atau kota runtuh, hanya hutan, dosa, dan keheningan yang menyimpan jeritan.
Inilah babak baru dalam perjalanan Hellboy, dimana bayangan masa lalu tak hanya mengintai, tapi menuntut balas. Siapkah kita menatap wajah sang iblis yang mengerikan?

Hellboy Itu Makhluk Apa Sebenarnya?
Di tengah mitologi gelap dan horor folk dari Hellboy: The Crooked Man (2024), satu pertanyaan klasik selalu muncul kembali: “Sebenarnya, makhluk apa Hellboy itu?”
Hellboy adalah seorang Cambion, istilah dari tradisi okultisme Eropa untuk menyebut entitas setengah manusia dan setengah iblis. Dalam semesta Hellboy, ia lahir dari Sarah Hughes, seorang wanita manusia yang dipaksa menjadi biarawati, dan Azzael seorang archdemon penguasa neraka. Dengan kata lain, Hellboy adalah buah dari persilangan dua dunia: kemanusiaan dan neraka.
Namun, Hellboy bukan hanya makhluk iblis biasa. Ia pertama kali muncul di bumi melalui ritual Nazi pada tahun 1944 dan kemudian ditemukan oleh Profesor Trevor Bruttenholm, yang membesarkannya sebagai manusia dan memperkenalkannya pada nilai-nilai moral. Fisiknya yang khas—kulit merah, tanduk (yang ia potong menjadi dua bulatan), ekor, dan tangan kanan batu raksasa—menjadikannya simbol keanehan sekaligus kekuatan.

Tangan kanannya yang disebut Right Hand of Doom bukan hanya unik secara visual. Itu adalah peninggalan supernatural yang terhubung langsung ke ramalan kiamat dan makhluk kosmis bernama Ogdru Jahad. Banyak yang percaya Hellboy adalah “Beast of the Apocalypse”, sosok perusak dunia. Namun di balik semua itu, ia justru menolak takdirnya dan memilih menjadi pelindung umat manusia.
Dalam The Crooked Man, Hellboy tampil bukan sebagai monster, melainkan sebagai penyelidik dan penegak keadilan di tengah nuansa horor Appalachia. Ia lebih dekat dengan manusia daripada asal-usulnya yang menyeramkan. Inilah kekuatan utama karakter ini: ia adalah iblis yang memilih menjadi manusiawi.
Pemeran dan Karakter Hellboy: The Crooked Man (2024)
Film Hellboy: The Crooked Man (2024) hadir sebagai interpretasi baru dari karakter ikonik ciptaan Mike Mignola. Deretan aktor yang terlibat berupaya membawa warna segar dengan pendekatan akting yang berbeda dari pendahulunya. Berikut adalah para pemeran utama dan peran yang mereka hidupkan.
1. Jack Kesy sebagai Hellboy
Sebagai karakter utama, Hellboy tampil dalam wujud yang lebih gelap dan introspektif lewat penampilan Jack Kesy. Ia memerankan sang pahlawan iblis yang tengah dalam misi penyelidikan supranatural di Appalachia tahun 1950-an. Dalam film ini, Hellboy tak hanya menghadapi ancaman makhluk jahat, tetapi juga konflik moral tentang takdir dan kemanusiaan. Versi Kesy menampilkan Hellboy dengan lebih kontemplatif dan dibayangi masa lalu kelam.
Jack Kesy sendiri sebelumnya dikenal lewat perannya di Deadpool 2 dan serial Claws. Meski bukan nama besar seperti Ron Perlman atau David Harbour, Kesy dinilai mampu menghadirkan interpretasi baru yang lebih dekat dengan versi komik. Kritikus memberi penilaian campuran terhadap performanya—ada yang menilai ia belum cukup karismatik, tapi tak sedikit pula yang menghargai pendekatan minimalis dan misteriusnya.
2. Adeline Rudolph sebagai Bobbie Jo Song
Bobbie Jo Song adalah seorang penyihir muda yang memiliki koneksi batin dengan dunia gaib Appalachia. Karakter ini menjadi jembatan antara Hellboy dan makhluk supranatural yang menghantui desa. Bobbie Jo tidak hanya berfungsi sebagai pendamping naratif, tetapi juga mewakili sisi emosional dan lokal dari konflik yang terjadi.
Adeline Rudolph sebelumnya tampil menonjol dalam serial Chilling Adventures of Sabrina dan Resident Evil (Netflix). Hellboy: The Crooked Man, ia tampil dengan ekspresi penuh empati namun menyimpan kegelisahan batin yang kuat. Para kritikus memuji akting Rudolph sebagai salah satu aspek paling menonjol dalam film ini, dengan beberapa menyebutnya sebagai “penyelamat suasana” di tengah naskah yang tidak stabil.
3. Jefferson White sebagai Tom Ferrell
Tom Ferrell adalah pria lokal yang memiliki masa lalu kelam terkait penyembahan setan. Ia menjadi sosok ambivalen antara penyesalan dan kehendak untuk menebus dosa masa lalu. Karakter ini memberi dimensi spiritual dalam cerita yang penuh ketegangan dan penghakiman gaib.
Jefferson White dikenal lewat perannya dalam serial Yellowstone. Ia membawa nuansa tertekan dan konflik batin yang kuat, meskipun sebagian pengulas merasa karakternya kurang dikembangkan. Namun, penampilannya tetap memberikan warna pada dinamika emosional film, terutama dalam hubungannya dengan Bobbie Jo dan Reverend Watts.
4. Martin Bassindale sebagai The Crooked Man
Sebagai antagonis utama, The Crooked Man adalah inkarnasi kejahatan yang memanipulasi manusia dengan janji dan kutukan. Dengan tubuh bengkok dan suara mendesis, karakter ini menjelma menjadi ancaman nyata sekaligus metaforis dari dosa kolektif masyarakat Appalachia.
Martin Bassindale yang sebelumnya tampil di panggung teater Inggris, memberikan penampilan fisik yang mengesankan. Ia membangun teror melalui keheningan dan gerak-gerik menyeramkan, bukan ledakan suara atau efek khusus. Meski durasi tampilnya terbatas, karakter Crooked Man membekas kuat di benak penonton.
5. Joseph Marcell sebagai Reverend Watts
Reverend Watts adalah satu-satunya tokoh religius yang berani menghadapi kehadiran iblis di desanya. Ia menjadi suara hati nurani sekaligus pelindung spiritual dalam narasi yang penuh keputusasaan. Sosoknya membangun kontras dengan Pastor Ferrell dan membantu Hellboy memahami kekuatan sejati di balik eksistensi iblis.
Joseph Marcell, yang dikenal sebagai butler Geoffrey dalam The Fresh Prince of Bel-Air, tampil memukau dalam peran yang sangat berbeda. Ia membawa karisma tua, penuh keteguhan dan kehangatan, yang menurut banyak kritikus, berhasil menambal celah dramatis dalam film.
5 Fakta Unik dari Film Hellboy: The Crooked Man (2024)
Film reboot ini membawa kembali Hellboy ke akar kelam dan penuh kutukan. Berikut lima fakta utama dari rilisan terbaru ini yang wajib diketahui!
1. Adaptasi Tersetia Komik Hellboy
Film ini didasarkan langsung pada komik "The Crooked Man" karya Mike Mignola dan Christopher Golden, dan disebut sebagai adaptasi paling setia sejauh ini. Alur dan dialog banyak diambil dari komik asli, lengkap dengan suasana gothic Appalachian dan tema kutukan religius supernatural.
2. Jack Kesy Gantikan Ikon Hellboy

Untuk pertama kalinya, karakter Hellboy tidak diperankan oleh Ron Perlman maupun David Harbour. Aktor Jack Kesy dipilih sebagai wajah baru Anung Un Rama, membawa interpretasi lebih suram dan reflektif, sesuai tone cerita horor rakyat film ini.
3. Syuting Praktikal dan Minim CGI

Film ini menghindari CGI berlebihan dan lebih mengandalkan efek praktikal serta lokasi nyata. Proses syuting berlangsung di hutan dan desa terpencil Bulgaria, menciptakan atmosfer kelam yang konsisten dengan tema folklore dan kutukan.
4. Rilis Langsung ke Digital

Tidak tayang di bioskop Amerika Serikat, Hellboy: The Crooked Man dirilis langsung ke Video-on-Demand dan streaming (Hulu di AS, Disney+ di beberapa negara). Film ini sempat tayang di bioskop internasional terbatas, seperti Belgia dan Inggris, pada pertengahan hingga akhir 2024.
5. Respons Tajam dari Reviewer Film

Film ini meraih skor 36% di Rotten Tomatoes, dengan kritik tertuju pada visual suram, naskah lemah, dan akting yang kurang menonjol. Namun, sebagian kritikus mengapresiasi upaya mengembalikan nuansa horor Hellboy ke akar komiknya, terutama lewat karakter Reverend Watts yang dimainkan Joseph Marcell.
Apakah Ada Kelanjutan Film Hellboy Setelah The Crooked Man?
Reboot terbaru Hellboy: The Crooked Man (2024) sempat memunculkan harapan bahwa franchise ikonik ini akhirnya mendapatkan arah baru. Sayangnya, masa depan sang iblis merah masih dibayangi ketidakpastian.
Film yang disutradarai Brian Taylor ini awalnya digadang-gadang sebagai “awal yang segar” untuk waralaba Hellboy, bahkan disebut-sebut akan membuka jalan bagi seri film baru. Namun realita pasca-perilisan berkata lain. Dengan pendapatan box office global yang hanya menyentuh angka dua juta dolar dan ulasan kritikus yang cenderung negatif, The Crooked Man tampak gagal memicu kepercayaan industri maupun antusiasme publik.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Millennium Media atau Brian Taylor tentang kelanjutan proyek Hellboy. Aktor utama Jack Kesy pun belum diketahui apakah akan kembali. Ketidakjelasan ini membuat rencana membangun semesta Hellboy versi baru tergantung di udara.
Di sisi lain, fandom Hellboy tetap hidup dan vokal. Di Reddit dan forum daring, banyak penggemar menyuarakan harapan akan adaptasi baru entah sebagai seri streaming, spin-off, atau bahkan reboot ulang yang lebih setia pada komik Mike Mignola. Tak sedikit pula yang masih menggantungkan mimpi akan Hellboy III versi Guillermo del Toro dengan Ron Perlman sebuah proyek yang sudah lama dikubur, namun tetap membekas di hati penonton.

Kesimpulannya? Hellboy belum benar-benar mati, tapi belum juga bangkit. Masa depannya akan sangat ditentukan oleh respon jangka panjang terhadap The Crooked Man, baik dari segi penjualan VOD maupun geliat fandom. Jika ada satu hal yang pasti: si iblis bertangan batu ini selalu punya pengikut setia dan harapan masih menyala, walau kecil.
Cara Nonton Hellboy: The Crooked Man Sub Indo di CATCHPLAY+ Mudah dan Murah
Ingin Nonton Film Hellboy? Salah satu pilihan terbaik adalah melalui CATCHPLAY+, platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan harga terjangkau! Hellboy: The Crooked Man akan tayang di Catchplay di bulan Agustus
Kenapa pilih CATCHPLAY+?
Fleksibel: Bisa langganan bulanan, atau cukup sewa satu film saja lewat fitur single rental cocok buat kamu yang cuma ingin nonton satu film tanpa komitmen!
Update Cepat: CATCHPLAY+ dikenal sebagai salah satu platform tercepat yang menghadirkan film baru dari bioskop ke layanan streaming, terutama lewat opsi single rental.
Kualitas Waktu Bersama: Jadikan momen menonton film sebagai waktu berkualitas bersama keluarga atau orang terdekat, tanpa harus keluar rumah!
Tonton Film Hellboy di CATHCPLAY+. Klik di sini untuk langsung mulai nonton!









