wiseguy
by wiseguy

Misteri terbunuhnya penyanyi rap Tupac Shakur dan The Notorious B.I.G.  segera dilayarlebarkan. Johnny Depp perani Russell Poole, detektif yang gagal ungkap kasus itu.

Segera dilayarlebarkan Labyrinth, yang dimainkan Johnny Depp dan dibesut sutradara Brad Furman. Syuting yang akan dimulai pada November nanti, berdasarkan naskah lama yang terbengkelai, ditulis oleh Christian Contreras dan diadaptasi dari buku Randall Sullivan berjudul sama. Brad Furman sebelumnya dikenal dengan besutannya The Lincoln Lawyer (2011), sementara Johnny Depp sebelumnya… oh, siapa manusia di bumi tak kenal Depp!

Tiga kali Depp menjadi nominasi Piala Oscar untuk peran-peran yang dimainkan dengan cemerlang, di antaranya Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007). Belakangan ia bermain di Transcendence, Mortdecai dan Black Mass

Bermain sebagai detektif bukan hal baru baginya. Masih segar dalam ingatan kita Depp memerani detektif muda Tom Hanson dalam serial terkenal 21 Jump Street, From Hell sebagai Inspektur Frederick yang menyelidiki kasus Jack the Ripper, dan Donie Brasco sebagai agen FBI yang menyamar. Labyrinth mengisahkan Shakur, yang pada 7 September 1996 menjadi korban penembakan dari dalam mobil yang berjalan di persimpangan Flamingo Road dan Koval Lane di Las Vegas, Nevada. Sang korban, yang dilarikan ke University Medical Center of Southern Nevada, menghembuskan napas terakhir enam hari kemudian.

 “Jack” Jackson, reporter yang ingin menyelamatkan reputasi dan kariernya, bekerja sama dengan detektif Poole mengungkap kasus ini.

Selagi menginvestigasi kasus pembunuhan Shakur, Poole menguak kekuasaan, korupsi dan kejahatan; sementara Jackson mengungkap jaringan skandal dan penipuan. Investigasi mereka memang akan membongkar apa yang telah keliru dalam operasi LAPD (Los Angeles Police Departemen) alias Badan Kepolisian Los Angeles, tapi kasus Shakur gagal mereka ungkap.

Kematian, dan terutama peristiwa penembakan misterius atas diri Shakur, menggegerkan Amerika Serikat, bahkan dunia.

Tupac Amaru Shakur 25 tahun saat itu, dengan nama panggung 2Pac, adalah penyanyi rap yang juga aktor dan produser rekaman. Hingga 2007, ia telah menjual 75 keping album rekaman di seluruh dunia. Album ganda yang dirilisnya, All Eyez on Me dan Greatest menjadi album rekaman terlaris di Amerika Serikat. Shakur juga satu dari daftar artis terbesar, yang dalam versi Rolling Stone berada di urutan ke-86 dalam “The 100 Greatest Artists of All Time”.

Shakur dinilai menginspirasi remaja kulit hitam di AS. Ia mengawali karier sebagai kru panggung, penari latar, bahkan MC bagi kelompok hip-hop Digital Underground, sebelum akhirnya eksis sebagai penyanyi solo.

Eminem, penyanyi rap berkulit putih yang muncul belakangan di industri musik dunia, disebut-sebut mendapat pengaruh dari kesuksesan Shakur.

Kasus Shakur gagal dipecahkan duet Jack dan Poole. Bahkan hutang Poole bertambah dengan kasus pembunuhan The Notorious BIG, alias Biggie, nama panggung bagi Christopher George Latore Wallace.

Biggie juga penyanyi rap Amerika yang disebut-sebut memiliki pengaruh besar. Dua album ganda yang dirilis 16 hari setelah kematiannya, Life After Death, bertengger di nomor satu tangga lagu AS dan mendapat piringan Diamond pada 2000, sat dari sangat sedikit album yang eprnah mendapat sertrifikasi macam itu. Ada dua album lagi yang kemudian dirilis sejak kematiannya, dan berhasil terjual 17 juta keping album di AS.

Seperti halnya Shakur, pada 9 Maret 1997, Biggie dibunuh orang yang sedang mengendarai mobil di Los Angeles.

Labyrinth boleh jadi tak akan menjawab misteri terbunuhnya kedua penyanyi rap itu, bahkan hingga 20 tahun setelah upaya pengungkapan kasus itu dimulai. Tapi, kita akan kembali menyaksikan kerja keras sutradara  Brad Furman. Dan tentu saja, akting ciamik Johnny Depp!