Pernahkah kamu merasa tertipu oleh akhir sebuah film, duduk terpaku beberapa detik setelah film selesai, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi? Itulah sensasi yang sering ditawarkan film thriller Korea.
Mereka bukan sekadar menyuguhkan ketegangan, tapi juga menyelam dalam lapisan emosi, moralitas, dan misteri yang mengikat penonton sejak menit pertama.
Dalam dunia sinema Korea, genre thriller dan misteri bukan hanya soal kejar-kejaran atau teka-teki pembunuhan. Ia adalah cermin gelap kehidupan: korupsi tersembunyi, trauma masa lalu, identitas ganda, hingga rahasia keluarga yang menyeret kita masuk ke dalam labirin cerita.
Jika kamu siap untuk pengalaman menonton yang mengaduk emosi dan menguji logika, maka daftar berikut ini adalah jawabannya. Inilah 17 film thriller Korea dan misteri terbaik yang wajib masuk daftar tontonanmu!
17 Rekomendasi Film Thriller Korea dan Misteri Paling Menegangkan
Film Korea tak hanya menegangkan, tapi juga menggali sisi psikologis karakter secara dalam. Daftar film berikut akan membawamu ke dalam alur yang rumit, penuh teka-teki, dan membuatmu sulit berpaling.
1. Revelations (2025)

Kasus ini menuntun mereka ke ruang bawah tanah tersembunyi, foto-foto anak hilang dengan tanda merah, dan suara rekaman yang terdengar seperti bisikan dari neraka.
Ketegangan tumbuh saat mereka semakin dekat dengan pelaku, tapi juga dengan kebenaran pribadi yang menghancurkan. Apakah yang mereka hadapi benar-benar pelaku biasa, atau sesuatu yang lebih dalam dan metafisik?
Revelations adalah thriller psikologis intens dengan atmosfer kelam. Disutradarai Yeon Sang-ho (Hellbound), film ini menuai banyak diskusi karena membaurkan unsur kepercayaan dan trauma. Dengan rating sekitar 68% di Rotten Tomatoes, ini adalah tontonan penuh intrik batin dan misteri yang cocok bagi penikmat narasi gelap berlapis.
2. Bogotá: City of the Lost (2025)

Setelah krisis keuangan Asia 1997, Guk-hee berimigrasi ke Bogotá bersama keluarganya untuk memulai hidup baru. Namun, di kota asing itu, bukan peluang yang mereka temukan, melainkan ketidakadilan dan eksploitasi.
Untuk bertahan hidup, Guk-hee terpaksa memasuki dunia hitam berjualan barang selundupan hingga akhirnya terlibat dalam sindikat kriminal Korea di Kolombia.
Di tengah persaingan geng, operasi senjata, dan korupsi polisi lokal, Guk-hee tumbuh menjadi sosok pemimpin tak terduga berbahaya tapi karismatik.
Setiap keputusan membawa konsekuensi, dan adegan baku tembak di pasar malam serta pertemuan rahasia di lorong sempit Bogotá menjadi napas dari drama ini. Film ini tidak hanya soal kejahatan, tapi juga perjuangan identitas di tanah asing.
Dibintangi Song Joong-ki, Bogotá tampil dengan nuansa noir yang jarang ditemui dalam film Korea. Sinematografinya gelap dan realistis, dengan rating pengguna ~7.1/10 dan respons positif di festival Busan. Film ini adalah kisah kriminal lintas negara yang memukau dan berani.
3. Unlocked (2023)

Lee Na-mi kehilangan smartphone-nya di bus, sebuah kejadian sepele yang segera berubah menjadi mimpi buruk. Setelah ponsel itu dikembalikan, hidupnya perlahan-lahan dikendalikan dari balik layar. Pelaku memasang spyware dan mulai mengawasi, memanipulasi, bahkan menciptakan skenario yang menjebak Na-mi tanpa ia sadari.
Setiap pesan masuk, setiap notifikasi, dan panggilan yang terlihat biasa ternyata bagian dari rencana besar. Ia difitnah di tempat kerja, diikuti oleh bayangan asing, dan mulai diragukan oleh ayahnya sendiri yang seorang mantan detektif. Suasana menjadi semakin menegangkan ketika sang pelaku menghapus batas antara kehidupan digital dan nyata.
Unlocked adalah thriller modern yang menyayat tentang ketergantungan manusia pada teknologi. Dengan nuansa paranoid dan ancaman yang terasa sangat dekat, film ini memancing ketegangan emosional yang intens.
Meski dinilai terlalu kaku oleh sebagian kritikus, rating 6.4 di IMDb dan pendekatannya yang relevan membuatnya patut ditonton di era digital ini.
4. Recalled (2021)

Soo-jin terbangun dari kecelakaan tanpa ingatan tentang hidupnya. Ia bergantung pada suaminya yang tampak penyayang, namun segera mengalami penglihatan-penglihatan tentang kematian dan kekerasan yang belum terjadi.
Saat visi itu mulai menjadi kenyataan, Soo-jin yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh orang-orang terdekatnya, termasuk sang suami.
Ketegangan dibangun melalui bayangan samar di lorong, suara langkah kaki yang tak ada wujudnya, dan potongan kenangan yang muncul secara acak namun berdarah.
Visi Soo-jin bukan sekadar gangguan mental, tapi peringatan akan masa lalu dan ancaman masa depan. Siapa sebenarnya yang dia percayai?
Dengan suasana psikologis yang mencekam dan twist yang mengejutkan, Recalled berhasil menjadi thriller domestik populer. Rating IMDb 6.6 dan dominasi box office di minggu rilis membuktikan daya tariknya.
Film ini mempertanyakan: apakah kebenaran lebih menyakitkan daripada kebohongan?
5. Kingdom: Ashin of the North (2021)

Sebelum wabah zombie menghancurkan kerajaan, Ashin menyimpan rahasia tentang bunga misterius yang bisa membangkitkan orang mati. Ia adalah satu-satunya penyintas dari suku Pajeowi yang dihancurkan oleh intrik politik dan pengkhianatan. Balas dendam menjadi satu-satunya jalan, dan bunga kematian menjadi senjatanya.
Ashin menyusuri hutan utara yang bersalju, membawa busur dan kenangan kelam. Dalam diamnya, ia memburu yang bertanggung jawab, dan di laboratorium tersembunyi ia menyaksikan eksperimen mengerikan pada mayat. Kengerian perlahan merayap, tak hanya dalam bentuk monster, tapi juga kebencian yang tumbuh dalam jiwanya.
Kingdom: Ashin of the North adalah prekuel yang memperluas semesta Kingdom dengan latar yang lebih gelap dan emosional.
Rating 100% di Rotten Tomatoes dan visual spektakuler menjadikannya tontonan wajib bagi pecinta thriller-horror historis. Ini adalah kisah dendam yang dibalut dalam sunyi, darah, dan ketegangan epik
6. Innocence (2020)

Ketika seorang ibu dituduh meracuni tamu-tamu dalam pemakaman suaminya, sang anak, Jung-in, seorang pengacara sukses, kembali ke desa untuk membela ibunya yang menderita demensia.
Dalam proses pengumpulan bukti, ia menemukan banyak celah dalam kesaksian dan dokumen resmi, namun juga petunjuk yang mengarah pada kemungkinan ibunya benar-benar terlibat.
Setiap langkah penyelidikan memperlihatkan tabir masa lalu yang kelam: hubungan dingin antara Jung-in dan ibunya, dendam yang tumbuh sejak kecil, serta peran tersembunyi dari kepala desa.
Ketegangan meningkat saat saksi-saksi dibungkam dan Jung-in mulai mempertanyakan kenangan masa lalunya sendiri. Ia tidak hanya mengejar kebenaran hukum, tapi juga kepingan jati dirinya yang terdistorsi.
Innocence adalah drama hukum yang menegangkan dan emosional. Akting Shin Hye-sun sangat menyentuh, membawa penonton menyelami dilema moral antara rasa bersalah dan cinta keluarga.
Rating IMDb 6.8 dan nominasi Blue Dragon Awards menunjukkan bahwa film ini tak hanya tajam dari sisi cerita, tapi juga kuat secara emosional.
7. Voice of Silence (2020)
Tae-in dan Chang-bok bekerja diam-diam membersihkan jejak kriminal mereka tidak membunuh, tapi menghilangkan bukti. Suatu hari, mereka diminta menjaga seorang gadis kecil yang diculik.
Tanpa tahu alasan di balik penculikan itu, Tae-in, yang bisu, mulai membentuk ikatan emosional dengan sang anak.
Di balik keheningan dan kehidupan yang keras, rasa kemanusiaan muncul. Tae-in menyuapi, memandikan, bahkan mendongeng untuk gadis kecil itu.
Namun, ketika sang majikan tewas mendadak, mereka terjebak membawa anak itu lebih lama, sambil dikejar oleh geng lain. Ketegangan dibangun bukan dari kejar-kejaran, tapi dari ketakutan batin dan absurditas situasi yang memaksa keputusan ekstrem.
Disutradarai oleh Hong Eui-jeong, film ini memenangkan banyak penghargaan termasuk Best Film di Busan Critics Awards dan Best Actor untuk Yoo Ah-in. Dengan rating tinggi dan pujian untuk orisinalitasnya, Voice of Silence adalah thriller yang menggetarkan sekaligus menyentuh secara tak terduga.
8. Me and Me (2020)

Seorang detektif, Hyeong-goo, menyelidiki kebakaran misterius di desa yang menewaskan pasangan suami istri.
Namun, keesokan harinya ia bangun di dunia yang berubah total tak ada yang mengenalnya sebagai polisi, rumahnya lenyap, dan ia dipanggil guru sekolah. Ia menjadi orang asing di hidupnya sendiri.
Setiap upaya untuk mencari kebenaran justru memperkuat ilusi baru ini. Tidak ada rekam jejak dirinya sebagai detektif.
Orang-orang yang sempat dia interogasi menjadi bagian dari kehidupan barunya. Ketegangan datang dari absurditas realitas dan psikologi yang makin menyesakkan apakah ini kutukan, imajinasi, atau keadilan yang memutar balik?
Me and Me adalah thriller surealis dengan pendekatan psikologis dalam. Film ini dinominasikan di Fantasia Festival dan mendapat rating IMDb 6.3. Meski bukan thriller konvensional, ia menghadirkan kecemasan eksistensial yang langka dan menekan jiwa.
9. The Call (2020)

Seo-yeon, perempuan muda yang tinggal sendiri, menemukan telepon rumah di rumah lamanya. Ia menjawab panggilan dari Young-sook perempuan dari masa lalu, tahun 1999. Mereka berteman lintas waktu, lalu mulai saling mengubah takdir.
Apa yang dimulai sebagai eksperimen kecil berubah menjadi permainan nyawa ketika masa lalu mulai membunuh masa depan.
Young-sook, yang awalnya tampak seperti teman rapuh, perlahan menjadi ancaman nyata. Ia mulai menekan Seo-yeon, memeras, bahkan membunuh di masa lalu agar bisa mengontrol masa depan.
Setiap keputusan kecil mengubah sejarah, menciptakan efek domino yang menyakitkan. Ketegangan dibangun dari rasa tak berdaya karena waktu tak bisa dihentikan.
Dengan rating Rotten Tomatoes 100% dan pujian untuk Park Shin-hye dan Jeon Jong-seo, The Call adalah thriller psikologis terbaik 2020. Konsep lintas waktu yang dieksekusi dengan sempurna menjadikannya tontonan wajib bagi pencinta cerita mind-bending dan teror psikologis.
10. Svaha: The Sixth Finger (2019)

Pastor Park menyelidiki sekte bernama “Deer Mount” yang dituduh terlibat dalam kasus mutilasi dan hilangnya gadis muda.
Penelusuran membawanya ke anak kembar aneh, satu cacat dan tersembunyi sejak lahir serta jaringan pengaruh spiritual dan bisnis gelap yang dikendalikan dari balik simbol keagamaan.
Simbol dan ritual keagamaan menjadi kunci. Penonton diajak menelusuri catatan kitab kuno, simbol berlapis, dan pembunuhan berantai yang mengisyaratkan pengorbanan. Ketegangan menyatu antara investigasi rasional dan dunia mistis yang sulit dipatahkan dengan logika.
Svaha adalah gabungan thriller religius dan misteri detektif yang menegangkan. Dengan rating 7.1 di IMDb dan 75% Tomatometer, film ini menghadirkan pengalaman intens bagi pecinta cerita simbolik, konspirasi spiritual, dan kebenaran yang dikaburkan oleh iman.
11. Parasite (2019)

Keluarga Kim hidup di ruang bawah tanah yang sempit dan tak punya masa depan. Kesempatan datang saat mereka mulai bekerja untuk keluarga Park yang kaya raya, satu per satu melalui tipu daya licik.
Awalnya tampak seperti keberhasilan, tapi dalam bayang-bayang rumah megah itu tersimpan sesuatu yang jauh lebih gelap dari sekadar ketimpangan sosial.
Hubungan dua keluarga semakin rapuh, dan ketegangan meningkat ketika rahasia di balik ruang bawah tanah terungkap.
Film ini berkembang jadi kisah bertema satir dan tragedi, di mana lapisan masyarakat dibenturkan dalam kekacauan yang brutal dan emosional. Bukan sekadar drama keluarga, tapi thriller kelas yang membakar pelan hingga meledak.
Disutradarai Bong Joon-ho, Parasite memenangi Palme d'Or dan empat Oscar termasuk Best Picture, prestasi luar biasa untuk film non-Inggris.
Rating 98% di Rotten Tomatoes membuktikan pengaruhnya secara global. Ini bukan hanya tontonan, tapi pengalaman sosial yang mencengkeram dan menghantui.
12. Train to Busan (2016)

Ketika virus misterius menyebar cepat di Korea, Seok-woo dan putrinya menaiki kereta menuju Busan, kota yang masih aman. Tapi perjalanan yang harusnya menyelamatkan berubah menjadi mimpi buruk ketika penumpang satu per satu berubah menjadi makhluk buas.
Keterbatasan ruang di dalam kereta memperkuat ketegangan. Setiap gerbong jadi medan pertempuran dan pertaruhan hidup, tidak hanya melawan zombie, tapi juga melawan egoisme dan pengkhianatan antar manusia.
Setiap keputusan bisa mengorbankan nyawa dan membuat air mata penonton tumpah saat keadilan dan pengorbanan diuji di batas akhir.
Dengan rating 95% di Rotten Tomatoes dan reputasi global sebagai salah satu film zombie terbaik, Train to Busan bukan hanya film aksi, tapi juga kritik sosial dan drama emosional. Dinamis, mencekam, dan menyayat hati dalam satu paket mematikan.
13. The Handmaiden (2016)

Di masa penjajahan Jepang, Sook-hee dipekerjakan sebagai pelayan untuk Lady Hideko, wanita bangsawan yang tinggal di rumah terpencil bersama pamannya yang kejam.
Tapi di balik itu, Sook-hee punya misi: menipu sang nyonya demi uang warisannya, dalam skema yang dijalankan bersama penipu profesional.
Namun rencana berubah ketika hubungan Sook-hee dan Hideko bertransformasi menjadi lebih intim dan rumit. Intrik ganda, pengkhianatan, dan cinta yang tak bisa ditebak membawa mereka ke perjalanan penuh hasrat, rasa takut, dan kebebasan.
Setiap sudut rumah megah menyimpan rahasia, dan siapa yang sebenarnya mengendalikan permainan tak pernah jelas sampai akhir.
Disutradarai Park Chan-wook, The Handmaiden memikat secara visual dan naratif. Film ini meraih 94% Tomatometer dan dinominasikan di BAFTA serta Cannes. Ini adalah thriller erotik dan psikologis yang elegan, sensual, dan penuh kejutan.
14. Oldboy (2003)

Oh Dae-su diculik tanpa alasan dan dikurung selama 15 tahun. Tanpa tahu siapa yang melakukannya atau kenapa, ia dilepaskan begitu saja dan diberi waktu lima hari untuk menemukan jawabannya.
Tapi apa yang ia temukan bukanlah jawaban, melainkan kenyataan paling menyakitkan dan brutal yang pernah ia hadapi.
Film ini bergerak di antara adegan aksi yang ikonik, seperti pertarungan koridor dengan palu hingga twist psikologis yang memutarbalikkan segalanya. Kebencian dan balas dendam menjadi bahan bakar, tapi di balik itu ada trauma dan tragedi manusia yang tak bisa dihapus oleh waktu.
Diakui dunia sebagai mahakarya thriller Korea, Oldboy memenangkan Grand Prix Cannes dan memiliki rating 82% Rotten Tomatoes. Ini adalah film yang membekas dan mengguncang secara emosional, menjadi tolok ukur baru dalam sinema Asia.
15. Memories of Murder (2003)

Dua detektif dengan pendekatan berbeda menyelidiki serangkaian pembunuhan wanita di pedesaan Korea tahun 1980-an. Tanpa teknologi modern dan di tengah tekanan sosial-politik, mereka menggunakan intuisi, paksaan, dan bahkan kekerasan demi mengejar pelaku.
Namun semakin dalam penyelidikan, semakin kabur pula kebenaran. Film ini menampilkan frustrasi, absurditas, dan tragisnya sistem hukum yang gagal. Ketegangan tumbuh bukan dari aksi, tapi dari kesunyian di tengah ladang dan kesalahan manusia yang tidak pernah diperbaiki.
Karya Bong Joon-ho ini dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik sepanjang masa, dengan rating IMDb 8.1 dan Rotten Tomatoes 95%. Memories of Murder adalah kisah kriminal yang lebih menyesakkan daripada menghibur karena ia terlalu nyata.
16. Mother (2009)

Seorang ibu tunggal hidup sederhana bersama anaknya yang berkebutuhan khusus. Ketika anaknya dituduh membunuh seorang gadis, ia tak menerima begitu saja. Dengan tangan kosong dan tekad bulat, ia menyelidiki sendiri kasus ini dan menemukan sisi tergelap dari orang-orang di sekitarnya.
Semakin jauh ia menyelam, semakin banyak kebohongan dan pengkhianatan yang terbuka. Tapi yang paling mengejutkan adalah kebenaran yang harus ia hadapi tentang anaknya sendiri dan batas moral yang ia sanggupi untuk melindunginya. Film ini memeluk cinta seorang ibu, lalu memutarbalikkannya jadi sesuatu yang tak nyaman.
Dengan akting luar biasa dari Kim Hye-ja dan rating tinggi di semua platform, Mother adalah thriller psikologis yang menyayat dan menyentuh. Bong Joon-ho sekali lagi membuktikan bahwa kisah kecil bisa berdampak besar.
17. No Mercy (2010)

Ahli forensik Kang Min menerima kasus mutilasi mengerikan hanya untuk menemukan bahwa korban berkaitan dengan putrinya. Ketika tersangka utama mengaku dan menawarkan barter nyawa, Kang terjebak dalam dilema antara sains, kebenaran, dan cinta ayah.
Film ini berjalan cepat, membangun ketegangan dari analisis tubuh hingga duel psikologis antara pelaku dan penyidik. Setiap temuan di ruang otopsi membawa dampak emosional, dan klimaksnya menampar tanpa ampun, mengungkap twist yang menghancurkan.
No Mercy mungkin kurang dikenal secara internasional, tapi plot-nya dipuji sebagai salah satu yang paling mencengangkan. Sol Kyung-gu membawakan peran dengan intensitas tinggi. Sebuah film tentang balas dendam yang terasa personal dan menyakitkan.
Nonton Film Thriler Korea Sub Indo Terbaik di CATCHPLAY+ Mudah dan Murah
Ingin nonton Film Thriler Korea sub indo? Salah satu pilihan terbaik adalah melalui CATCHPLAY+, platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan harga terjangkau!
Kenapa pilih CATCHPLAY+?
Fleksibel: Bisa langganan bulanan, atau cukup sewa satu film saja lewat fitur single rental cocok buat kamu yang cuma ingin nonton satu film tanpa komitmen!
Harga Terjangkau: Mulai dari hanya Rp16.500 per bulan jika berlangganan tahunan bahkan lebih murah dari harga makan siang!
Update Cepat: CATCHPLAY+ dikenal sebagai salah satu platform tercepat yang menghadirkan film baru dari bioskop ke layanan streaming, terutama lewat opsi single rental.
Kualitas Waktu Bersama: Jadikan momen menonton film sebagai waktu berkualitas bersama keluarga atau orang terdekat, tanpa harus keluar rumah!
Tonton Film Thriler Korea sub indo di CATCHPLAY+ klik di sini untuk langsung mulai nonton!










