wiseguy
by wiseguy

Drama kriminal terpanas dekade ini; sebuah peristiwa sinematik yang tak terulang lagi!

Sebuah kolaborasi besar segera dibesut sutradara Martin Scorsese (GoodFellas, The Wolf of Wall Street. Film yang nantinya berjudul The Irishman itu lebih dari sekedar reuni dengan Robert De Niro (The Godfather Part II, The Silver Linings Playbook, Malavita, Killing Season)  dan Joe Pesci sejak Casino (1995). Juga lebih dari sekedar menandai kolaborasi pertamanya dengan Al Pacino (Scent of a Woman, Dog Day Afternoon).

Seorang sutradara pemenang Oscar, dan tiga aktor pemenang Oscar. Lalu, apa hal hebat lainnya, lebih dari sekedar reuni dan kolaborasi bagi Scorsese?

Dalam Festival Film Cannes Mei lalu terungkap, sebuah lelang sangat alot memutuskan nasib proyek The Irishman: Studio STX Entertainment dari Amerika Serikat berhak membeli hak ceritanya; Lucky Red dari Italia jadi distributor untuk wilayah Eropa; perusahaan Meksiko Fabrica de Cine bersepakat dengan Paramount Pictures untuk menjadi penyandang dana. Salah satu pendiri Lucky Red, Andrea Occhipinti, mengungkapkan, meski banyak mendistribusikan film besar, mereka tak pernah menangani proyek sedahsyat The Irishman sebelumnya.

Akan didukung aktor watak Harvey Keitel, drama kriminal ini berdasarkan adaptasi karya Charles Brandt, I Heard You Paint Houses. Buku non-fiksi laris ini berisi pengakuan anggota mafia Frank Sheeran, biasa dijuluki “The Irishman,” dari ranjang sakratul mautnya tentang perannya atas lenyap dan tewasnya Jimmy Hoffa.

Lalu, siapa Hoffa?

James Riddle Hoffa, ketua serikat buruh Amerika Serikat 1958 hingga 1971 dan pejabat di serikat IBT (International Brotherhood of Teamsters), dinyatakan hilang pada 30 Juli 1975. Hoffa aktif sejak muda dan jadi tokoh penting IBT hingga usianya menjelang 30. Ia berperan besar mengembangkan serikat buruh di Amerika Serikat dengan anggota hingga 1.5 juta selama kepemimpinannya.

Hoffa terlibat kejahatan terorganisir sejak bekerja di Teamsters dan tetap terhubung dengannya hingga ia menghilang pada 1975.

Ia dipenjara 13 tahun karena kasus suap dan penipuan setelah proses sidang melelahkan bertahun-tahun. Pada 1971 ia undur diri sebagai ketua serikat sebagai bagian perjanjian pengampunan dari Presiden Richard Nixon. Presiden melarangnya melakukan kegiatan serikat hingga 1980. Setelah bebas, ia berusaha mendapatkan kembali dukungan demi kembali memimpin IBT, tapi gagal.

Para pembenci Hoffa menyatakan, ia memperkaya diri dengan mengorbankan Teamsters. Sementara yang membelanya mengatakan, "Dedikasinya selama 40 tahun lebih diakui secara luas atas nama para pekerja di Amerika."

Hoffa dinyatakan hilang setelah terakhir kali terlihat di Machus Red Fox, restoran di pinggiran Detroit. Secara legal ia dinyatakan meninggal 1982. Sejak itu banyak teori dan spekulasi atas apa yang terjadi pada Hoffa. Tapi hingga kini, misteri hilangnya Hoffa tak pernah terungkap. Yang belakangan terungkap adalah “The Irishman”, yang mengakhiri hidup Hoffa.

Frank "The Irishman" Sheeran, pada suatu masa menjabat di serikat buruh dan dianggap terkait keluarga kriminal Bufalino. Dalam kapasitasnya sebagai pejabat IBT, ia menjadi tokoh terkemuka dalam kasus korupsi di banyak perserikatan oleh kejahatan terorganisir. Tak lama sebelum kematiannya, Sheeran mengaku dialah pembunuh Jimmy Hoffa. Penulis Charles Brandt menceritakan secara rinci dalam bukunya itu, yang segera diadaptasi Scorsese.

Anda tentu setuju, di tangan Scorsese The Irishman akan jadi film luar biasa bukan?

Belum banyak informasi yang bisa diperoleh dari Scorsese terkait proyek ini. Rilis berikutnya karya sutradara besar ini adalah Silence, drama historis dan religius berdasarkan karya novelis Jepang, Shusaku Endo.