wiseguy
by wiseguy

Keduanya film unggulan dari Korea Selatan yang bermuatan isu sosial serupa. Bergenre hampir sama, ternyata membandingkan keduanya jadi hal seru. Ketahui fakta ini!

Rasanya semua orang tahu serunya Parasite, peraih empat Oscar tahun ini yang dihujani pujian juri festival dan penonton di seluruh dunia.

Beasts that Cling to the Straw

Jika kamu suka Parasite, kamu tak hanya suka Beasts that Cling to the Strawtapi tanpa sadar akan membandingkan dua film ini. Pasalnya, keduanya sama-sama besutan sineas Korea Selatan yang sarat isu sosial yang mencerminkan sisi lain realitas negeri itu. Dan tak kalah seru untuk ditonton!

Parasite

Oh ya, sebelum membicarakan hal menarik antara dua film ini, info berikut sangat menggiurkan lho!

Mau nonton sepuasnya koleksi film Korea kami selama 2 bulan dengan DISKON 50%? Pakai kode [CPDIRUMAH]So, ini dia Beasts that Cling to the Straw vs. Parasite.

 

Sineas yang terlibat

Kita mulai dulu dengan perbandingan siapa saja yang terlibat dalam dua film ini!

Parasite dibesut Joon-ho Bong, dibintangi Kang-ho Song, Sun-kyun Lee, Yeo-jeong Jo, Woo-sik Choi, Hye-jin Jang, So-dam Park, Jeong-eun Lee, Seo-jon Park, Seung-min Hyung dan si kecil Hyun-jun Jung. Sebelumnya, sang sutradara pernah menghasilkan Okja (2017), Snowpiercer  (2013) dan Memories of Murder (2003).

Beasts that Cling to the Straw dibesut Yong-Hoon Kim dan dibintangi Do-yeon Jeon, Woo-sung Jung, Sung-Woo Bae, Man-sik Jeong, Kyung Jin, Shin Hyon Bin, Ga-ram Jung dan Jun-han Kim. Sebelumnya, sang sutradara pernah membesut Secretly Greatly (2013), The Thieves (2012) dan animasi The Adventures of Rocky & Bullwinkle (2000).

Jika kita perhatikan pemerannya, tak ada pemeran yang sekaligus bermain di dua film tersebut.

 

Keduanya kisahkan perbedaan kelas sosial, tapi…

Jika Parasite bergenre komedi drama triler, Beasts that Cling to the Straw bergenre hampir sama, tapi tetap berbeda, yakni drama triler dan misteri. Genre yang disebut terakhir benar-benar jadi pembeda. Tapi, keduanya mengusung isu sosial sama, yakni perbedaan kelas sosial.

Parasite berdasarkan cerita asli, yang skenarionya juga ditulis sang sutradara, kisahkan ketamakan dan diskriminasi kelas sosial yang mengancam hubungan saling menguntungkan antara keluarga Park sang majikan kaya, dan keluarga Kim yang miskin dan bekerja untuk mereka.

Sementara Beasts that Cling to the Straw berdasarkan novel karya penulis Jepang, Keisuke Sone. Sang novelis diketahui penggemar film-film Korea dan menyambut baik adaptasi novelnya digarap sutradara Yong-Hoon Kim. Film ini kisahkan pemilik restoran yang nyaris bangkrut, terpaksa bekerja di sebuah tempat sauna dan harus merawat ibunya yang sakit. Tak sengaja ia menemukan segepok uang di loker dalam tas mewah Louis Vuitton. Sementara itu, seorang petugas bea cukai bermasalah besar saat pacarnya kabur dengan uang yang dia pinjam dari rentenir.

Meski keduanya punya cerita berbeda, tapi sama-sama suguhkan perbedaan kelas yang tajam. ‘Segepok uang dalam tas Louis Vuitton’ melambangkan, atau mewakili golongan orang kaya, sangat kontras dengan orang-orang yang memperebutkannya, yang miskin, atau jatuh miskin, tapi semuanya sedang dalam keadaan putus asa. Dan secara brutal penuh ambisi memperebutkannya! Rebutan uang membuat kisahnya menjadi triler. Dan… siapa pemilik serta reaksinya jika barangnya yang hilang jadi rebutan, bikin film ini suguhkan misteri seru untuk dipecahkan!

 

Keduanya bertemu di festival yang sama!

Di Korea Selatan, Parasite dirilis pada 30 Mei 2019 dan populer berkat perjalanan serunya dari satu festival ke festival lain di seluruh dunia. Film ini setidaknya gaet 228 nominasi, 263 raih kemenangan, yang berpuncak dengan meraih 4 Oscar untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Film Internasional Terbaik, dan Skenario Terbaik. Sementara Beasts that Cling to the Straw dirilis di Korea Selatan pada 19 Februari 2020, meski perjalanannya di festival tak sebanyak Parasite.

Tapi, pada satu titik, keduanya dipertemukan dalam satu festival yang sama! Yakni pada ajang Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) ke-49 pada 31 Januari lalu.

Parasite yang dirilis ulang dalam versi film hitam-putih memenangkan penghargaan Audience Award BankGiro Loterij. Sementara Beasts that Cling to the Straw memenangkan penghargaan Special Jury Award pada kategori Tiger Competition untuk sutradara Yong-Hoon Kim. Juri memuji struktur film, skenario, akting, penyutradaraan, serta penggambaran ketidaksetaraan kelas sosial yang amat apik dan relevan dengan situasi saat ini.

Jika sutradara Joon-ho Bong berhalangan hadir di sesi penerimaan penghargaan, sutradara Yong-Hoon Kim dalam pidatonya mengungkapkan berkahnya atas film besutannya.

“Rotterdam memperkenalkan saya pada banyak hal pertama. Saya bertemu penonton pertama, di festival film pertama, dan penghargaan pertama saya. Terima kasih IFFR yang telah mengubah pengalaman pertama saya jadi momen indah. Saya cinta Rotterdam selamanya!" kata sutradara Beasts that Cling to the Straw itu. Sebuah awal yang hebat!

Jangan lupa gunakan kode promo [CPDIRUMAH] biar hemat. Buruan tinggal 3 hari!