Vincent Vega
by Vincent Vega

Dikenal di dunia tarik suara, ternyata Lala Karmela tak kalah lincah dalam dunia akting. Kemampuan itu dia tunjukkan dalam Kuambil Lagi Hatiku.

Ini secuplik kisah perjalanan Lala Karmela di layar lebar. Cewek mungil berdarah Filipina ini terjun di dunia hiburan tanah air, bergantian antara tarik suara dan berlakon. Bulan ini hadir filmnya yang bertajuk Kuambil Lagi Hatiku. Di sini dia diarahkan oleh sutradara Azhar Kinoi Lubis yang proses syutingnya berlangsung di dua negara, yaitu India dan Indonesia.

Alkisah, Lala berperan sebagai Sinta, dara separuh India, putri seorang ibu asal Indonesia yang diperankan oleh Cut Mini. Mendadak sang ibu pergi begitu saja ke negara asalnya. Padahal dalam waktu dekat Sinta sedang bersiap-siap untuk hajat terpenting dalam hidupnya. Alhasil, semua kerepotan dibuat sang ibu.  

Boleh jadi ini salah satu peran yang unik bagi gadis kelahiran Jakarta, 2 April 1985. Pasalnya, Lala dituntut untuk bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dengan logat India. Perkara berbahasa Inggris baginya memang bukan masalah berat, lantaran ibu kandungnya Rose Marie Herradura memang orang Filipina. Tinggal disulap sedikit cengkoknya.

Karakter yang terasa merepotkan bagi dara bernama asli Karmela Mudayatri Herradura Kartodirdjo ini adalah menjadi ibu hamil (kemudian melahirkan). Harap maklum, sehari-harinya Lala memang masih sendiri alias jomblo. Tak pelak, dia belum pernah mengalami yang namanya proses persalinan.

Kondisi ini membuat Lala kerap diejek teman-temannya. Namun dia merasa optimis bahwa kelak semua akan indah pada waktunya. “Ya lihat waktunya saja, karena everything can happen…”

Kasus tersebut dialaminya ketika terlibat dalam film Ngenest karya sutradara Ernest Prakasa. Lala berperan sebagai cewek pribumi yang dikeceng Ernest dan akhirnya dinikahi. Pemain lainnya yang terlibat ada Kevin Anggara, Morgan Oey, Brandon Salim, Ferry Salim, hingga Olga Lydia.

Ngenest: Kadang Hidup Perlu Ditertawakan

Ngenest sendiri merupakan proyek debut dari Ernest Prakasa. Jadi ceritanya produser Chand Parwez tertarik pada buku Ngenest yang ditulis Ernest. Alhasil, Parwez pun menawarkan untuk diadaptasi ke layar lebar. Hasilnya ternyata memuaskan, 785 ribu helai karcis terjual di bioskop. Rupanya erangan Lala ketika kontraksi merupakan salah satu faktor yang membuat film ini laris manis. 

Kemudian Ngenest menjadi pintu masuk Ernest menuju film larisnya yang berikut Cek Toko Sebelah yang diperkuat oleh Chew Kin Wah, Dion Wiyoko, Gisella Anastasia, Adinia Wirasti, hingga Tora Sudiro.

Cek Toko Sebelah

Karakter serupa juga dialami pelantun tembang Satu Jam Saja ini dalam Bukaan 8. Diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko, dia menjadi istri dari Alam (Chicco Jerikho). Rupanya, Alam yang bekerja serabutan ini dipandang sebelah mata oleh mertuanya (Sarah Sechan, Tio Pakusadewo). Namun dia tetap berusaha menjadi suami yang terbaik buat Lala.

Skenario buatan Salman Aristo ini memang sungguh mengharukan. Lala yang tergolek lemah terlihat nelangsa terombang-ambing oleh nasib suaminya. Sementara sang suami mesti berurusan dengan kliennya para makelar politik (dimainkan oleh Deddy Mahendra Desta dan Dwi Sasono).  

Sejatinya, Lala memulai karier di layar lebar lewat film SKJ: Seleb Kota Jogja arahan sutradara Lakonde. Proyek ini merupakan eksperimen produser Chand Parwez untuk mencangkok para musisi ke ranah film. Tak heran, nama-nama macam Nindy, Cinta Laura, Andy /rif diajak untuk beradu akting. Sedangkan karakter utamanya adalah personil band SKJ, masing-masing adalah Bagus SKJ, Tama SKJ, dan Juan Rangga SKJ.

Ya, namanya juga debutan. Peran Lala di sini sekadar pemanis. Bareng Nindy dan Cinta Laura, dia menjadi anggota genk Blink Blink, fans band popular di kampus mereka. Uniknya, film ini malah tidak tercatat di laman filmindonesia.or.id, yang notabene merupakan acuan data film Indonesia. Padahal aktingnya di sana juga nggak jelek-jelek amat.