wiseguy
by wiseguy

Setelah terorisme di Selandia Baru dan Belanda, aksi biadab harus diakhiri! Inilah cara baru Hollywood dalam menuturkan aksi teror.

Mengapa kisah terorisme harus diperbarui lagi, dan lagi? Karena ada sebagian orang gila berhati iblis ingin binasakan sesamanya! 

Dunia luar biasa terkejut saat Selandia Baru, negeri yang dinilai paling aman setelah kekejaman PD II pada 1943. Dua kali serangan teror di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019 dan tewaskan 50 orang bikin negeri itu harus menulis ulang sejarahnya. Belum pulih rasa pilu dunia, teror terjadi di Utrecht, Belanda, tewaskan tiga orang dalam insiden di atas trem pada 18 Maret 2019. Otoritas setempat mengkategorikan insiden ini sebagai aksi terorisme, di negeri yang juga disebut teraman di dunia.

 

FILM TERORISME, SEBELUM & SESUDAH 9/11

Semua teror akhirnya membandingkan aksi dua pesawat penumpang yang menghujam menara kembar WTC di New York, AS, pada 9/11/ 2001. Ini hal terkelam sepanjang sejarah terorisme. Dunia ‘tak lagi sama’ sejak itu. Sistem keamanan, keimigrasian, dan banyak sisi kehidupan di Amerika dan dunia, berubah terkait antisipasi terhadap terorisme.

Lalu, apa beda tema terorisme sebelum peristiwa 9/10 dan sesudahnya? Muncul tema apokaliptik, paranoia, dan kekerasa, yang sama populernya seperti era 1970-an. Setelah 2001, muncul kesadaran akan ancaman pandemik, bencana alam, atau kehancuran masyarakat. Pasca 9/11 juga munculkan tema politik bermisi ‘Perang Global terhadap Teror dan Konsekuensinya.” Tiga musuh besar global adalah korupsi, narkoba, dan terorisme.

Baik berdasarkan kisah nyata atau rekaan, inilah bagaimana teror 9/11/ 2001 mengubah sudut pandang dunia dalam film!

 

Hotel Mumbai (2018) & Taj Mahal (2015)

Jika film ini mengingatkan Taj Mahal besutan Nicolas Saada yang diperani Stacy Martin, peristiwanya memang sama dengan sudut pandang berbeda. Taj Mahal kisahkan Louise, cewek 18 tahun yang terjebak di kamar hotel saat serangan teororis terjadi sementara kedua ortunya makan malam di luar.

Taj Mahal

Hotel Mumbai menyoroti ketegangan para staf hotelnya. Dibintangi Dev Patel, Anupam Kher, Armie Hammer, dan Nazanin BoniadiHotel Mumbai membuat kisah pengepungan oleh teroris pada 2008 itu jadi peristiwa amat heroik dan bersejarah. Mereka, si koki terkenal Hemant Oberoi (Anupam Kher) dan sang pelayan (Dev Patel), mempertaruhkan nyawa mereka demi melindungi para tamu. Sementara pasangan Armie Hammer dan Nazanin Boniadi terpaksa lakukan pengorbanan tak terduga demi melindungi bayi mereka. Film ini amat hidup karena dialog, bahkan di beberapa bagian kata demi kata, berdasar transkrip asli percakapan ponsel selama peristiwa terjadi.

Hotel Mumbai

 

Bel Canto (2018)

Besutan Paul Weitz ini bukan terorisme stereotipe yang biasa kita kenal. Bukan kisah ancaman bom, menciptakan histeria dan ketakutan massa, atau meledakkan tempat yang jadi target demi ‘menyampaikan pesan tertentu.’ Bel Canto yang naskahnya juga ditulis Paul Weitz ini lebih pada kisah penyanderaan yang menegangkan, dan dramatis.

Kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY, Bel Canto mengisahkan penyanyi opera asal Chicago, Roxanne Coss, yang diperani Julianne Moore. Dengan bayaran mahal, ia bersedia menyanyi di sebuah negara Amerika Latin, dalam satu pesta ulang tahun, di kediaman pebisnis tajir Jepang Hosokawa yang diperani Ken Watanabe. Peristiwa tak terduga pun terjadi. Saat para tamu menikmati pertunjukan opera, para gerilyawan pemberontak terhadap pemerintah yang sah masuk pun masuk arena pesta. Mereka bermaksud menyandera presiden. Sialnya, saat Messner dari Palang Merah Internasional, yang diperani Sebastian Koch, negosiator yang sukses membebaskan perempuan dan anak-anak, sang penyanyi tetap disandera. Para gerilyawan ingin aksi mereka  diliput stasiun televisi! Sebuah tembakan bahkan menewaskan pianis pengiring Coss. 

Bel Canto

Bagaimana akhir kisahnya? Tonton deh kisah seru dan dramatis ini!

 

Hotel Mumbai (2018) & Taj Mahal (2015)

Jika film ini mengingatkan Taj Mahal besutan Nicolas Saada yang diperani Stacy Martin, peristiwanya memang sama dengan sudut pandang berbeda. Taj Mahal kisahkan Louise, cewek 18 tahun yang terjebak di kamar hotel saat serangan teororis terjadi sementara kedua ortunya makan malam di luar.

Hotel Mumbai menyoroti ketegangan para staf hotelnya. Dibintangi Dev Patel, Anupam Kher, Armie Hammer, dan Nazanin Boniadi, Hotel Mumbai membuat kisah pengepungan oleh teroris pada 2008 itu jadi peristiwa amat heroik dan bersejarah. Mereka, si koki terkenal Hemant Oberoi (Anupam Kher) dan sang pelayan (Dev Patel), mempertaruhkan nyawa mereka demi melindungi para tamu. Sementara pasangan Armie Hammer dan Nazanin Boniadi terpaksa lakukan pengorbanan tak terduga demi melindungi bayi mereka. Film ini amat hidup karena dialog, bahkan di beberapa bagian kata demi kata, berdasar transkrip asli percakapan ponsel selama peristiwa terjadi.

 

Sicario: Day of the Soldado (2018)

Jika Sicario (2015) mengisahkan para agen FBI yang memerangi sindikat narkoba, Sicario: Day of the Soldadosekuelnya, lebih berfokus pada para anggota kartel yang saling baku tembak. Dibintangi Benicio Del Toro dan Josh Brolin, film ini mengisahkan Alejandro (Benicio Del Toro) mantan pengacara yang kembali dalam misi berisiko. Bersama rekannya, Matt Gaver (Josh Brolin), mereka ditugaskan di area perbatasan Amerika-Meksiko. Mereka menemukan para imigran gelap di perbatasan lakukan aksi pengeboman oleh teroris dari ekstremis garis keras! Padahal Alejandro sedang dalam misi menghabisi bos kartel dengan cara menyamar.

Dibesut Stefano Sollima, film ini dipuji dengan detil sempurna dan akting brilian Del Toro. Aksi terorisme dalam film ini, terendus lewat para imigran yang melakukan aksi teror mereka di perbatasan.

Sicario: Day of the Soldado

 

Skyscraper (2018)

Modus terorisme dengan merusak gedung tak hanya menggunakan bom, tapi juga api. Dalam Skyscraperbara api jadi teror tersendiri. Dibintangi Dwayne Johnson, tim penyelamat FBI dan veteran perang AS yang kaki kirinya palsu dan bekerja sebagai analis keamanan. Ia sedang menilai gedung tertinggi di dunia di Hong Kong yang diklaim sebagai teraman. Tak disukai lawan, ia dijebak dengan membakar gedung. Sial baginya sang isteri Sarah,yang diperani Neve Campbell, dan dua anaknya, juga sedang menginap di gedung ini juga.

Besutan Rawson Marshall Thurber ini menampilkan bagaimana api dan proses kebakaran sebagai bentuk terorisme.

Skyscraper


Submergence (2017)

Diperani Alicia Vikander dan James McAvoy, besutan Wim Wenders ini kisahkan James Moore (James McAvoy), agen rahasia Inggris yang menyamar jadi ahli air, sementara Danny (Alicia Vikander) bekerja pakar bio-matematika yang mengerjakan proyek ekpedisi penyelaman bawah laut untuk meneliti jejak kehidupan di dasar bumi.  Keduanya bertemu saat berlibur di Perancis, menemukan kecocokan, dan saling jatuh cinta.

Berdasar novel karya JM Ledgard, film ini suguhkan romantisme indah karena chemistry kuat Alicia dan McAvoy, plus serangkaian dialog bernuansa sains, dan terutama jihad dan terorisme. James yang menyembunyikan identitas aslinya mengaku menetap di Nairobi, Kenya, dan siap ke Somalia untuk misi mengungkap jaringan jihad terorisme.

Pasca 9/10, penyamaran profesi dengan misi memata-matai kini marak! Salah satunya tercermin dalam film ini.

Submergence

 

Patriots Day (2016)

Boston Marathon adalah lomba maraton tertua di Amerika. Apa jadinya jika dalam ajang para pelari maraton dari seluruh dunia, dikacaukan oleh meledaknya bom? Sialnya, ini kejadian nyata. Maka pada April 2013, tiga orang tewas dan 264 pun luka. Tragedi ini dianggap mencoreng masa kepresidenan Barrack Obama, yang kala itu jadi penguasa Negeri Paman Sam.    

Dibesut Peter Berg, film ini dibintangi Mark Wahlberg, Michelle Monaghan, dan J.K. Simmons. Kisahnya dimulai beberapa jam sebelum lomba dimulai, saat Sersan Tommy Saunders (Mark Wahlberg) bertugas mengamankan lomba. Keriuhan jadi histeria massa saat dua bom meledak di tengah acara. Terorisme dalam film ini digambarkan dengan modus memperalat perhelatan tahunan, kerumunan massa, kehadiran atlet ternama, dan kesiapanan jurnalis memberitakan momentum terbaik. Untuk mengubahnya jadi momentum terburuk!  

Patriots Day

 

London Has Fallen (2016)

Apa jadinya jika London diserang teroris, saat Presiden AS tiba di kota ini? Kedatangannya untuk menghadiri pemakaman PM Inggris yang meninggal secara misterius. Pemakaman dihadiri para pemimpin dunia ini, dilindungi pengamanan ketat. Berhembus kabar, kematian sang Perdana Menteri bukan satu­satunya target pembunuhan!

Sekuel Olympus Has Fallen ini membuat Gerard Butler kembali beraksi. Setelah teror di Gedung Putih, Mike Banning yang diperani Butler,  kembali jadi pengawal pribadi Presiden AS (Aaron Eckhart). Dibesut sutradara Babak Najafi, film yang didukung Charlotte Riley sebagai agen M16 Inggris ini perlihatkan bagaimana teroris beraksi: Saat Presiden AS tiba, sebuah misil ditembakan. Teroris menyamar sebagai petugas kebersihan, yang meledakkan mobil di dekat mereka.

London Has Fallen

 

Cold War (2012)

Hong Kong, kota teraman di Asia, dan dinas kepolisian yang tak terusik bertahun-tahun. Hingga suatu malam markas kepolisian menerima panggilan anonym setelah satu mobil penuh mengangkut lima petugas terlatih plus peralatan mereka, menghilang. Setelah menerima panggilan telepon rahasia dari pembajak, seorang petugas mulai menyadari sadar tiap keputusan penting yang telah ambil! Saat mereka lakukan serangan, hanya sedikit tahu. Mereka telah jadi bagian permainan lebih besar, dan berbahaya. 

Menggabungkan tiga aktor Hong Kong papan atas: Aaron Kwok, Ka-Fai Leung dan Andy Lau, inilah aksi menegangkan aksi penyelamatan berkode "Cold War." Misinya, ungkap rahasia gelap tersembunyi di departemen kepolisian!

Cold War