Vincent Vega
by Vincent Vega

Romantika dan jungkir-balik keluarga Gotti mengingatkan seri klasik The Godfather. Tapi, bukankah ‘mafia’ akhirnya jadi bagian hidup semua kelompok masyarakat?

Gotti 

Kata ‘mafia’ dikenal luas di negeri kita. Mulai dari sepak bola hingga urusan pangan,  seolah berlomba memakai kata itu. Awalnya istilah ini lahir di negeri pizza Italia, menyebar ke benua Amerika, dan berkembang biak hingga seantero dunia.

Belakangan, kalangan produser Hollywood mempopulerkan istilah ini melalui film mereka. Salah satu yang paling dikenal adalah The Godfather (1972). Besutan Francis Ford Coppola ini diadaptasi dari novel fiktif Mario Puzo yang berjudul serupa.

The Godfather

Puzo mengupas balada sebuah dinasti keturunan Italia di New York antara 1945 hingga 1955. Adalah sang “godfather” Vito Corleone (Marlon Brando) yang mulai beranjak tua dan berpikir untuk lengser. Dia siap mewariskan tahtanya kepada sang penerus Michael Corleone (Al Pacino). Selain Brando dan Al Pacino, waralaba ini diperkuat sejumlah nama beken seperti James Caan, Robert Duvall, dan Diane Keaton. Pada eranya, film ini begitu disukai dan tak heran jadi film terlaris.

Sementara di ajang penghargaan Academy Awards, The Godfather mendapatkan  tiga piala Oscar. Masing-masing untuk Film Terbaik, Aktor Terbaik  untuk Marlon Brando, dan Skenario Adaptasi Terbaik untuk Mario Puzo dan Coppola. Itu pun masih ditambah tujuh nominasi Oscar lainnya.

Sukses The Godfather mendorong produser membuat sekuelnya The Godfather Part II (1974) dan The Godfather Part III (1990). Di luar waralaba The Godfather, masih banyak lagi film seputar mafia Italia, seperti The Untouchables misalnya. Namun tetap belum mengalahkan popularitas trilogi The Godfather.

 

Serunya rencana dan produksi Gotti!

Setelah bertahun-tahun, baru ada lagi film berlatar kehidupan mafia yang menarik perhatian publik. Judulnya Gotti. Film ini pertama kali diperkenalkan kepada publik di Festival Film Cannes 2018 lalu. Proyek arahan sutradara Kevin Connolly ini mengupas kerasnya kehidupan mafia penguasa New York, John Gotti dan anaknya. Nama John Travolta, Kelly Preston, dan Pruitt Taylor Vince dipasang sebagai pemain utama.

Film ini mengupas lika-liku kehidupan Gotti yang merintis karier sebagai penguasa dunia hitam di New York. Sementara di sisi lain, dia juga harus menjadi teladan dalam rumah tangga kepada isteri dan anaknya.

Film ini menyimpan riwayat penuh liku sebelum tuntas dieksekusi Kevin Connolly. Pada September 2010, studio Fiore Films mengumumkan bahwa mereka mendapatkan hak adaptasi dari ahli waris keluarga Gotti.

Nama sutradara beken Barry Levinson, Nick Cassavetes atau Joe Johnston pernah disebut-sebut bakal membesut proyek ini namun batal. Lantas para pelakon macam Al Pacino, Ben Foster, Joe Pesci hingga Lindsay Lohan juga nyaris terlibat di sini, dan gagal.  Bahkan Joe Pesci sudah berusaha mati-matian menambah berat badannya hingga 15 kilogram demi peran Angelo Ruggiero, namun perannya malah ditukar. Tak terima diperlakukan seperti itu, Pesci pun menuntut ke pengadilan tetapi kasusnya berakhir damai.

Sementara untuk karakter sang putra mahkota, John Gotti Junior lebih banyak lagi nama beken terlibat dan ternyata urung tampil. Mereka antara lain Shia LaBeouf, Channing Tatum, Dominic Cooper, hingga James Franco. Akhirnya malah aktor asal Kanada, Spencer Loco LoFranco yang dipilih.

Bagi John Travolta sendiri, Gotti yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY, tetap film yang terasa personal. Pasalnya, keluarga Gotti sendiri yang memintanya memainkan peran sang protagonis. Tak heran jika dia dipinjamkan properti pribadi milik John Gotti sendiri. Travolta sendiri merelakan mobilnya dipakai sebagai properti dalam film ini.  

Tontonlah. Anda akan makin paham apa itu mafia!