wiseguy
by wiseguy

Apa yang bikin Daniel Day-Lewis berhenti berakting? Phantom Thread. Ini segala hal greget tentang film dan alasan mengenaskan itu!

Akting adalah segalanya bagi Daniel Day-Lewis. Tampil nyaris sempurna di tiap karakter, ia punya teknik tersendiri dalam berakting, seperti dilakukan aktor besar lain macam Marlon Brando. Tragisnya, yang terjadi kemudian, ia bikin kejutan: Undur diri dari dunia akting, setelah film terbaru dan terakhirnya dirilis, Phantom Thread.    

Masih penasaran hebatnya film ini, dan alasan misterius Day-Lewis undur diri? Simak terus yang berikut ini!

 

Phantom Thread, drama cinta beralur mencekam!

Drama roman dengan alur mencekam yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY ini, berlatar London 1950-an, mengisahkan perancang adibusana Reynolds Woodcock, diperani Day-Lewis, si perfeksionis yang jalani kehidupannya dengan amat cermat. Kehidupan Woodcock terganggu gara-gara jatuh cinta, bahkan menjadikannya muse, dengan Alma, diperani Vicky Krieps, pramusaji yang ia temui saat sarapan di sebuah hotel.

Inilah kisah cinta yang tak hanya unik, tapi mengerikan. Hubungan Woodcock dan sang ibu di masa lalu, jadi penyebabnya, yang tak saja ia jadikan landasan kreativitas, tapi juga saat terjerat asmara. Ibu adalah cermin kesempurnaannya dalam merancang. Busana pertama karyanya adalah untuk sang ibu, demi menyenangkan hati ibunya pada pernikahan kedua, saat ia 16 tahun. Setelah dewasa, pria ini ingin pegang kendali atas semua pekerjaan, karier, dan kehidupannya, yang jadi sosok kaku, terpaku pada karyanya, dan antisosial. Ia berhubungan sesedikit mungkin dengan klien, dan terutama berbicara sedikit dengan saudarinya Cyril, yang diperani amat apik oleh Lesley Manville, aktris mantan istri dari Gary Oldman.

Kehadiran Alma jadi semacam interupsi indah. Tapi di balik keanggunannya, perempuan ini juga sosok keras kepala saat berhubungan dengan Woodcock. Ia pun punya rencana lain. Yang mengerikan…

Phantom Thread  menandai reuni sutradara Paul Thomas Anderson dan Day-Lewis. Satu dekade lalu, keduanya berkolaborasi dalam There Will Be Blood dan gaet Film Terbaik dan Aktor Terbaik. Itu kali kedua Day-Lewis gaet Aktor Terbaik setelah My Left Foot (1990), dan kemudian Lincoln (2013). Phantom Thread  juga debut Anderson sebagai sinematografer, sekaligus film ke-8 yang ia sutradarai.

Film yang menguras emosi dan jiwa Day-Lewis

Dua tahun sebelum dirilis, Day-Lewis merancang ulang karya Cristóbal Balenciaga, perancang asal Spanyol, yang disebut Christian Dior sebagai “the master of us all.” Rela tertusuk jarum jahit belasan kali, ia tak hanya sukses bikin replika sang maestro, ia bahkan tampil di sampul W Magazine dengan busana rancangannya sendiri.

Ia menonton arsip acara fesyen 1940-an hingga 1950-an dan mempelajari kehidupan para desainer. Dan belajar menjahit! Berbulan-bulan ia magang di bawah arahan Marc Happel, kepala departemen kostum di Balet Kota New York, dan merekonstruksi ulang kostum balet Marc Chagall yang terkenal itu.

Asal tahu saja, ia meminta adegan perkenalan dengan Alma di restoran juga kali pertama ia bertemu Vicky Krieps! Ia ingin adegan itu sehidup-hidupnya, layaknya lelaki dan perempuan jatuh cinta pada pandangan pertama. Krieps adalah aktris asal Luxemburg, yang sebelumnya bermain di beberapa peran kecil film Hollywood.

Fakta ini bisa jelaskan aktor macam apa dia. Menurut lawan mainnya dalam Gangs of New York, John C. Reilly, Day-Lewis jatuh sakit saat syuting di Italia. Gara-garanya, ia menolak mengganti mantel tipis yang dikenakan dengan mantel lebih hangat. “Mantel hangat macam itu belum ada pada abad ke-19,” begitu alasannya. Maka, dokter memaksanya minum antibiotik.

Lokasi pengambilan gambar Phantom Thread berlangsung di House of Woodcock, yang fiktif, studio sang perancang yang terletak di town house di Georgia, London. Demi menangkap atmosfer London 1950-an, Anderson memindahkan produksi ke sebuah town house di Georgia yang sebenarnya. Ruang sempit yang menciptakan dunia kecil untuk produksi film, jadi keputusan yang menantang Day-Lewis. "Mengerikan," kata Day-Lewis. “Town house tak hanya sangat indah, tapi juga mimpi buruk.”

Ia mengaku, sebelum syuting, ia dan sutradara banyak tertawa membicarakan cerita. Keduanya terhenti karena diliputi rasa sedih. “Itu mengejutkan. Kami tak menyadari apa yang telah kami alami." Dan karakter Woodcock pun menyeretnya pada depresi berkepanjangan. Ia tenggelam dengan identitas sinematiknya. Dan kali ini amat serius!

Dengan Phantom Thread, ia merasa dunia mode dan desain terbukti sangat adiktif. Pengambilan gambarnya lebih sulit dan menantang dari yang diperkirakan. Kesedihannya berlarut-larut. Ia memutuskan tak akan menonton hasil akhir filmnya, dan mengundurkan diri dari kariernya…

Daniel Day-Lewis tiga kali meraih Aktor Terbaik, terbanyak dalam sejarah Oscar. Jajaran elit peraih Oscar adalah Katharine Hepburn (4 kali Aktris Terbaik), Daniel Day-Lewis (3 kali Aktor Terbaki), Meryl Streep (2 Aktris Terbaik, 1 Aktris Pendukung), Jack Nicholson (2 Aktor Terbaik, 1 Aktor Pendukung Terbaik), rekor yang dibuntuti Ingrid Bergman, Walter Brennan, Bette Davis, Spencer Tracy, Marlon Brando, dan Jack Lemmon.

 

Sudah menonton Phantom Thread ? Rugi. Jika tidak!

Phantom Thread