wiseguy
by wiseguy

“Gila, indah, meneror, epik, bikin penasaran, piawai,” begitu kata penonton yang beri skor 10/10.  Sebagian lain bilang, “kebanyakan bumbu, dimasak sampai gosong.” Diperani sejumlah nama besar, besutan Darren Aronofsky kali ini dicap “film paling kontroversial 2017.” Ada apa memangnya?

Besutan Darren Aronofsky kalau tak menang Oscar, ya menciptakan perbincangan panas. Tapi mother! paling menyengat dari semua yang pernah ia besut, bahkan dicap film paling kontroversial sepanjang 2017.

Mengusung nama besar Jennifer Lawrence, Javier Bardem, Michelle Pfeiffer, dan Ed Harris, Mother! bahkan menciptakan dua kubu dengan perbedaan penilaian yang tajam. Sebagian memuji setinggi langit, sementara kubu lain mengkritik secara tajam, di mana dua kubu bersebarangan itu diwakili kritikus dan penonton umumnya.

Ada apa dengan Mother!?

Mother!

Bergenre horor psikologis, mother! (ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri tanda seru) mengisahkan perempuan muda yang tinggal bersama suaminya, penyair yang sedang mengalami writer’s block. Hidup keduanya, yang baru pindah di rumah baru yang berada di wilayah terpencil, mulai terganggu oleh kedatangan pasangan misterius yang mengaku sebagai penggemar. Drama keluarga tamu tak diundang ini akhirnya tumpah-ruah di rumah ini, yang menyebabkan kematian anak mereka, yang disusul upacara perkabungan di tempat itu juga. Setelah para tamu pergi, pasangan ini menyadari rumah mereka jadi pusat kultus, bahkan berubah jadi zona perang.

Sebagian kritikus menilai, mother! mencoba menyimbolkan Adam, Hawa, Perawan Maria, Bumi, dan Tuhan dan rujukan blibikal yang bisa saja misleading. Sebagian menyarankan penonton tak perlu berpusing-pusing menafsirkannya. Nikmati aja!   

Terpilih dalam perebutan Golden Lion di Festival Film Venesia 2017, dirilis pertama kali di Amerika pada 15 September 2017 lalu, mother! yang telah meraup $ 44,5 juta di seluruh dunia itu mendapat ulasan beragam, dan mengerucut pada dua kubu: Yang memuji dan amat menyukainya, atau membencinya. Plus, alegori biblikal dan penggambaran kekerasannya memicu kontroversi.

“Film yang gila, indah, meneror, epik, bikin penasaran, piawai,” begitu kata penonton yang memberi skor 10/10.  Sementara penonton lain mengatakan film ini “kebanyakan bumbu yang dimasak kematangan sehingga gosong.”

Situs agregator ulasan Rotten Tomatoes memberi rating film ini 69% berdasar 296 ulasan, dengan rata-rata 6,8/10. "Tak disangkal Mother! adalah produk pemikiran dari visi artistik yang luar biasa ambisius, meski terlalu berat bagi selera penonton kebanyakan." Sementara di situs IMDB, skor penonton 6.8, sementara di bagian Metacritic berskor 75.

Owen Gleiberman dari Variety, dalam ulasannya menulis, "Tontonlah Mother! dan nikmati keanehan dan roller coaster. Jangan takut jika Anda mengira akan menonton sesuatu yang benar-benar menggelisahkan.” Peter Travers dari Rolling Stone menulis "jeritan sang seniman dari hatinya sendiri yang korup” dan "karya seorang visioner," memuji narasi alegoris film ini serta akting Lawrence, Bardem, dan Pfeiffer; juga mengatakan, sinematografinya nyaris mau meledak.

Lalu, apa kata sang maestro? Di The Hollywood Reporter, sutradara besar Martin Scorsese bilang, "Itu sangat taktil, ditampilkan dan dihujamkan dengan ind ah - kamera yang subjektif dan sudut balik POV (point of view) yang selalu bergerak ... desain suara yang hebat, yang berasal dari pemain hebat, membawa Anda lebih dalam ke dalam mimpi buruk terbukanya cerita. Kengerian, komedi gelap, elemen biblikal, dongeng, semua ada di sana. Tapi, itu elemen dalam pengalaman total, yang menelan karakter dan penonton secara bersamaan. Hanya pembuat film sejati dan penuh semangat yang bisa bikin film macam ini, yang masih terbayang-bayang dalam ingatan saya beberapa minggu setelah menontonnya."

Jika menengok ke belakang, besutan Darren Aronofsky selalu membetot perhatian: Pi (1998), mengisahkan pencarian ahli matematika atas kode penting yang bisa menguak rahasia alam semesta, adalah tema tak biasa bagi kebanyakan penonton. Requiem for a Dream (2000) mengisahkan geng pecandu narkoba: janda pensiunan, anaknya dan kekasihnya tinggal di apartemen kecil, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton TV, mengalami delusi jadi tamu di acara TV mendapat pujian kritikus dari mana-mana.

Dua besutannya kemudian, The Fountain (2006), tentang ilmuwan yang bergulat tentang keabadian; dan The Wrestler (2008), tentang pegulat yang mulai menua, tak kurang dapat pujian kritikus; bahkan memberi dua karakter utamanya, si petarung tua dan penari striptis yang diperankan Mickey Rourke dan Marisa Tomei nominasi Oscar. 

Sementara Black Swan (2010) sukses mengantarkan Natalie Portman menggaet Oscar sebagai Aktris Terbaik 2011.Noah (2014), kisah tentang  Nabi Nuh, dianggap kontroversial karena dianggap melenceng dari apa yang diyakini banyak orang berdasarkan kitab suci.

Mau memuji atau memaki, mother! yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY hanya bisa Anda nilai setelah menontonnya dengan cermat. Bukan begitu?