Seorang produser mengancamnya tak lagi memberi peran ketika ia menolak berpose seksi untuk majalah pria demi promo sebuah film. “Aku berkali-kali jadi korban. Aku tak ingin lagi seksisme!” kata isteri aktor Ashton Kutcher (Jobs) itu.
Aktris Mila Kunis beberapa hari lalu mengungkapkan, seorang produser mengancam tak akan lagi memberi peran setelah ia menolak saat diminta berpose setengah telanjang untuk sebuah majalah pria.
Menurut Kunis, produser yang tak mau ia sebutkan namanya itu mengatakan, “Kau tak akan bekerja lagi di kota ini” ketika ia berada dalam pemotretan untuk film yang sedang dipromosikan.
Dalam surat terbuka yang diterbitkan di A Plus, situs yang salah satu pendirinya adalah suaminya, Kunis mengatakan ia "marah" dan merasa "ditolak" setelah kejadian itu. Karenanya ia menyuarakan keprihatinannya terhadap ketakadilan gender di tempat kerja.
Sepanjang karierku, ada saat-saat aku dihina, dikesampingkan, dibayar lebih sedikit, diabaikan secara kreatif dan banyak hal lain berdasarkan jenis kelaminku, begitu tulis aktris yang berperan dalam Black Swan (Natalie Portman), film yang membuatnya dinominasikan di ajang Golden Globe sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Dan tentu saja, Third Person dan yang teranyar: Bad Moms.
Dalam surat terbukanya, Kunis menjelaskan, “Sebagai perempuan, aku berpikir agar sukses di industri ini harus mengikuti aturan yang dibikin pria. Makin dewasa dan makin lama aku bekerja di industri ini, aku menyadari hal itu sungguh menjijikan. Lebih buruk lagi, aku terlibat dalam kemungkinkan itu.”
Kunis juga menunjukkan kejadian lain setelah ia mendirikan perusahaan produksi dengan tiga perempuan lain, di mana “produser pria berpengaruh” menggambarkannya sebagai “segera menjadi isteri dan ibu sang bayi” selama membicarakan kemungkinan sebuah proyek film.
“Ia menilaiku hanya sebagai isteri pria sukses dan kemampuanku melahirkan bayi belaka. Itu mengabaikan kontribusi logistik dan pentingnya kreativitas timku. Kami mencabut keterlibatan kamu dalam proyek itu,” jelas aktris asal Chernivtsi, Ukraine, wilayah pecahan Rusia yang kini jadi negara kecil yang berdiri sendiri. “Aku berkali-kali jadi korban. Aku tak ingin lagi seksisme!”