Sosok Kartini di layar lebar bukan lagi monopoli aktris Jenny Rachman. Menyusul di belakangnya ada Rania Putrisari. Peran Kartini menjadi langkah pembukanya berkarier di layar lebar. What’s next?
Selalu saja ada wajah baru dalam industri perfilman. Seperti yang satu ini, namanya Rania Putrisari. Film terbarunya Bumi Itu Bulat arahan Ron Widodo baru saja beredar di jaringan bioskop tanah air. Sebuah proyek menarik yang bicara tentang isu toleransi di tengah tren radikalisme negeri ini.
“Saya berperan sebagai Tiara,” tuturnya awal April ini di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. Tiara adalah sosok gadis yang kurang happy dengan kondisi keluarganya hingga membuatnya merasa kesepian. Sebagai kompensasinya, Tiara bergabung dengan sebuah kelompok acapella.
“Tiara memang membutuhkan figur keluarga,” tukas Rania. “Dia menemukan keluarga justru pada diri teman-temannya. Maka ketika terjadi perbedaan, dialah yang mulai bicara.”
Cewek kelahiran Surabaya ini merintis kariernya di industri hiburan mulai dari bawah sekali. Ajang pemilihan Gadis Sampul merupakan batu loncatannya, dengan menjadi finalis pada tahun 2009. Usianya saat itu masih belasan tahun, masa-masa yang produktif sebagai model.
Peran Kartini dalam Surat Cinta untuk Kartini (2016) menandai debutnya di layar lebar. Kartini adalah perempuan tokoh pelopor yang memikat hati Bupati Rembang. Tentu saja ini pencapaian yang tak pernah dia duga. “Pasti senang dong. Ini pengalaman yang sangat hebat, nggak akan Rania lupakan sampai kapanpun,” tuturnya sumringah.
Sebagai mahasiswi jurusan International Bussiness Management dari Universitas Ciputra, Surabaya Rania iseng ikutan casting online. “Pas ikutan audisi, nggak terlalu berharap sebenarnya.” Di sana dia diminta membayangkan diri sebagai ibu Kartini dan direkam di video. “Tapi nggak menyangka juga, kalau akhirnya saya yang terpilih.”
Di bawah arahan sutradara Azhar Lubis, Rania beradu akting dengan aktor Chicco Jerikho. Chicco menjadi seorang tukang pos yang mengantar surat untuk Kartini (Rania). Selain Rania dan Chicco, film ini diperkuat pula oleh para pelakon macam Ence Bagus, Acha Septriasa, Melayu Nicole, hingga Donny Damara.
Langgam cerita Kartini ala Kinoi memang berbeda dengan Kartini versi Hanung Bramantyo. “Kita ingin menampilkan sosok manusiawi seorang Kartini,” seloroh produser MNC Pictures Lukman Sardi. “Selama ini kita mengenal Kartini ekspresinya selalu serius di foto. Kita nggak pernah tahu Kartini sehari-harinya bagaimana."
Setelah Kartini, disusul film berikutnya, 3 Dara 2, sekuel dari 3 Dara arahan sutradara Ardy Octaviand. Kali ini dieksekusi Monty Tiwa, film ini tak kalah lucu dibandingkan edisi pertamanya. Rania tampil bareng Tora Sudiro, Adipati Dolken, Tanta Ginting, Cut Mini, Fanny Fabriana, Rianti Cartwright, Soleh Solihun, Dwi Sasono hingga Ayushita.
Porsi peran Rania memang tidak banyak kali ini. Pasalnya, bintang lapangan ada di tangan trio Tora, Adipati, dan Tanta, plus Cut Mini. Hal ini tidak membuatnya kecil hati, karena dia percaya kelak dipercaya untuk kembali berlakon dalam proyek berikut.
Dan benar saja, setelah 3 Dara 2 Rania muncul dalam produksi arahan sineas asal Makasar Rere Art2tonic. Di film Namamu Kata Pertamaku dia bermain bersama aktor Adipati Dolken. Rania juga sempat ikutan film laris Orang Kaya Baru, proyek komedi arahan sutradara Ody C. Harahap. Tentu saja masih banyak lagi produksi film yang akan menanti.