Nama Fajar Nugros muncul sebagai pembuat film di tengah maraknya film indie tanah air era 2000-an. Kisah drama anak capres bertajuk Queen Bee menjadi debut penyutradaraan film panjangnya pada 2009. Satu dekade berlalu, dia tetap bertahan di blantika perfilman Indonesia.
Sampai tahun ini Nugros sukses menyutradarai belasan judul film, plus beberapa skenario yang difilmkan. Kebanyakan bertema komedi, kalaupun bukan genre ini dia kerap menyelipkan bumbu humor di dalamnya. Salah satunya ada Gangster, film laga yang gayanya dikemas ala filmnya Jackie Chan.
Nah, setelah sukses dengan dwilogi Yowis Ben dua tahun berturut-turut, proyek berbahasa Jawa yang laris manis, Nugros menyiapkan MeloDylan, sebuah drama romansa anak sekolah. Gagasannya berasal dari novel laris yang ditulis oleh Asri Aci, lantas skenarionya ditulis oleh Endik Koeswoyo. “Melodylan berasal dari wattpad. Ternyata susah juga ya memfilmkan wattpad,” ungkap Nugros sambil tertawa.
Apapun genre yang dibutuhkan, Nugros selalu siap mengeksekusi. Dikenal sebagai sineas dengan signature komedinya, genre drama pun bisa juga dilahapnya. Seperti film debutnya Queen Bee, Refrain, Terbang: Menembus Langit, dan kini ada MeloDylan.
Kendati demikian, dia lebih menyukai berkolaborasi dengan penulis skenario ketimbang menulis skenario sendiri untuk filmnya. “Karena saya jadi memiliki dua kepala yang mikirin cerita, yakni kepala saya dan kepala si penulis. Jadi ada ruang diskusi dan debat di tahap pengembangan cerita.”
Dalam pandangan Nugros, menjadi sutradara risikonya jauh lebih besar ketimbang menulis skenario. Karena posisi sutradara memang harus memimpin sekian banyak orang saat produksi. “Kalau menulis kan paling-paling hanya kehabisan kertas, kehabisan tinta printer dan sakit punggung...” tutur pria bernama asli Fajar Nugroho ini.
CATCHPLAY punya koleksi film hasil kreasi Nugros. Kebanyakan memang berasal dari genre komedi atau variannya. Tetapi ada juga bukan komedi. Kalau tak percaya, boleh simak catatan berikut ini.
Cinta di Saku Celana (2012)
Ini merupakan film kedua Nugros setelah membuat Queen Bee yang diperkuat oleh Tika Putri, Reza Rahadian, dan Oka Antara. Proyek ini merupakan adaptasi cerpen karya Nugros sendiri dengan gagasan yang cukup unik. Ternyata surat cinta yang ada di saku celana jeans bisa menjadi sumber masalah yang melibatkan banyak orang. Nugros mengemasnya dengan jenaka seraya berkejaran di atas kereta commuter. Diperkuat oleh Joanna Alexandra, Joanna Alexandra, Lukman Sardi, Luna Maya, Ramon Y. Tungka, Gading Marten, Masayu Anastasia, hingga Endhita, film ini tetap terasa menyenangkan meskipun sedikit melelahkan.
Cinta Brontosaurus (2013)
Kali ini Nugros berkolaborasi dengan penulis Raditya Dika. Maklum, novel karya Radit menjadi rebutan produser dan Nugros beruntung kebagian salah satu proyeknya. Sineas lainnya ada Hanung Bramantyo, Salman Aristo, Herdanius Larobu, dan Raditya Dika sendiri. Di sini Radit menjadi seorang penulis yang baru saja putus cinta. Peristiwa ini membuatnya putus asa untuk memulai lagi hubungan asmara. Memasang pemain macam Eriska Rein, Pamela Bowie, Soleh Solihun, Bucek Depp, Dewi Irawan, Meriam Bellina, hingga Ronny P. Tjandra, Nugros menawarkan penonton sebuah humor dengan langgam berbeda.
Aku Cinta Kamu (2014)
Sesungguhnya ini merupakan sebuah proyek omnibus bersama sutradara lain. Idenya berasal dari tembang ciptaan Piyu Padi. Selain Nugros ada sutradara lainnya ada Acha Septriasa, Fajar Bustomi, dan Piyu. Di sini dia kebagian kisah Cinta Itu Adalah... Ceritanya tentang seorang calon bintang sepakbola (Kim Kurniawan) yang ditaksir seorang gadis (Eriska Rein). Sang gadis merasa kecewa lantaran gebetannya menganggapnya hanyalah teman biasa. Saking kecewanya, sang gadis pun melakukan hal yang tak terbayangkan. Ya, tema film ini memang menyempal dari yang biasa dibuat Nugros. Benar-benar tak biasa.
Bajaj Bajuri The Movie (2014)
Bajaj Bajuri merupakan sebuah serial sitkom yang legendaris di layar kaca. Produser Chand Parwez memberikan proyek yang kemudian dirilis pada liburan lebaran tahun 2015 ini. Materi satu ini memang sudah komedi dari sananya, kemudian dieksekusi dengan sejumput bumbu thriller. Pokoknya komplet deh lucunya. Karakter Bajuri dan Oneng dibawakan dengan baik oleh Ricky Harun dan Eriska Rein. Nugros memberikan sedikit tambahan latar bagaimana mereka berjumpa dan kemudian menikah. Di luar Ricky dan Eriska masih ada aktris senior Meriam Bellina, yang memamerkan akting apiknya plus Muhadkly Acho dan Dimas Gabra.
Gangster (2015)
Genre laga ternyata juga menjadi salah satu medan jelajah Nugros. Tak tanggung-tanggung, dia mengadu pesilat Yayan Ruhian dengan bintang cantik Dian Sastrowardoyo dalam sebuah adegan pertukaran pukulan yang apik. Aktor Hamish Daud menjadi tokoh sentralnya sebagai Jamroni, preman kampung asal Jogja yang merantau ke ibukota. Di Jakarta, dia menjalani proses penuh liku demi memperjuangkan cita-cita dan cintanya. Dibintangi oleh Nina Kozok, Ganindra Bimo, Yayan Ruhian, Dwi Sasono, Agus Kuncoro, Nugros menyuguhkan kisah drama action yang mengingatkan kita pada film-filmnya Jackie Chan.