Bintangi adaptasi buku karya Karen Dionne yang kisahnya bak sekuel Room, Vikander siap cengkeram perhatian penonton dalam drama psikologis yang memukau. Tak banyak yang tahu, ia juga nyaris jadi korban pelecehan.
Aktris asal Swedia Alicia Vikander segera bintangi The Marsh King’s Daughter yang dibesut Morten Tyldum. Skenario yang ditulis Elle Smith dan Mark L. Smith merupakan hasil adaptasi buku laris karya Karen Dionne. Uniknya, ceritanya bak sekuel Room, yang diperani Brie Larson dan Jacob Tremblay, tapi yang ini versi bocah perempuan!
Seperti dikutip dari empirelonline.com, Vikander akan memerani Helena Petterier, isteri dengan suami hebat dan putri kecil yang manis. Tapi ia punya rahasia gelap: Ibunya diculik saat masih remaja, dan ia anak sang ibu yang disiksa dan dikurung di lokasi terpencil selama lebih dari 12 tahun, hingga ditangkap dan dipenjara. Lolos dari penjara, Helena menghadapi jalan berbahaya, dan bersumpah melacak dan menghentikan pria yang dikenal sebagai Raja Marsh.
"The Marsh King’s Daughter akan jadi thriller paling menghipnotis yang pernah Anda tonton; di dalamnya ada unsur The Girl With The Dragon Tattoo dan Gone Girl. Tak ada yang lebih baik dari Morten Tyldum dalam menyutradarai cerita mencengkeram secara psikologis dan kompleks,” ungkap Presiden STX Internasional David Kosse. "Kami gembira memperkenalkan proyek amat menarik ini, dengan tim pembuat hebat dan pemeran penuh talenta,” tutur Kosse saat berada di bagian pasar penjualan Festival Film Berlin, ajang yang berlangsung 15 hingga 25 Februari itu.
Tyldum adalah sutradara Norwegia dengan debut penyutradaraan Buddy (2003) yang mendapat pujian populer dan kritis. Ia membetot perhatian dengan Fallen Angels (2008), Headhunters (2011), dan terutama The Imitation Game. Yang disebut terakhir membuatnya gondol nominasi Sutradara Terbaik di Oscar 2015, film yang juga gondol Oscar untuk Skenario Adaptasi Terbaik.
Sementara Vikander, yang film terbarunya segera dirilis 16 Maret nanti, Tomb Raider, tak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Ia Aktris Pendukung Terbaik di ajang Oscar 2016 lewat The Danish Girl (2015).
Ia juga nyaris jadi korban pelecehan!
Vikander, yang menikah dengan aktor Michael Fassbender 14 Oktober lalu, baru-baru ini memberi pernyataan mengejutkan tentang kasus pelecehan seksual yang nyaris menimpanya. Pada Vogue yang terbit Maret nanti, seperti dikutip dari glamour.com, ia diselamatkan aktris Julianne Moore di lokasi Seventh Son (2014). Saat itu, seorang pria dengan posisi berkuasa yang tak ia sebutkan namanya, menceritakan lelucon kejam yang menyinggung dirinya. Julianne Moore segera mendatangi dan membelanya.
"Aku benar-benar merasa malu, dan hanya bisa menertawakannya," katanya. "Tapi Julianne berpaling padanya dan biang, 'Jika Anda melakukannya lagi, saya keluar dari sini dan tak akan kembali.' Tentu, Julianne sungguh-sungguh menyatakan sikap semacam, 'Jangan sekali-sekali Anda mengatakannya lagi.' Ini menunjukkan ia punya kekuatan, dan itu sangat berarti bagiku," tutur Vikander panjang lebar, yang ditanya pengalaman buruknya di tempat kerja.
Vikander satu dari aktris yang bergabung dengan Time's Up, gerakan yang juga diikuti Reese Witherspoon, Gina Rodriguez, Viola Davis dan sederet nama besar lain, yang membuat para aktris Hollywood bersatu melawan pelecehan seksual, ketaksetaraan gender dan ras di tempat kerja. Ia bergabung sehari setelah perhelatan Golden Globes Awards, Januari lalu. "Aku menelepon Natalie Portman yang belum pernah kutemui, dan Reese. Tiba-tiba aku merasa sudah mendapat banyak teman baru!"
Dengan bantuan bintang seperti Vikander, inisiatif Time's Up berhasil menghimpun $20 juta hanya dalam sebulan. Pada rentang waktu yang sama, kelompok ini menerima 1.000 permintaan bantuan. So, two thumbs up for Vikander and her Hollywood friends!