Petualangan cintanya bikin para pria iri luar biasa. Ia pernah kencani sederet perempuan terkenal; dari Angelina Jolie, Britney Spears, Demi Moore, hingga Elizabeth Taylor. Tapi reputasi sebagai bad boy tak halangi banyak sutradara besar menggaetnya. Rahasianya?
Irlandia tak saja identik asal tradisi Halloween, tapi juga negeri kelahiran novelis Dracula, Bram Stoker, dan James Joyce dengan Ullyses-nya, grup musik U2, dan sederet aktor ini: Michael Fassbender, Pierce Brosnan, Cillian Murphy dan …. Colin Farrell. Tapi, tak satu pun dari sederet pria itu pernah disebut-sebut berpengalaman kencani lebih dari 400 perempuan, kecuali yang disebut terakhir.
Colin Farrell mau saingi penyanyi flamboyan Julio Iglesias, yang terkenal sebagai playboy dunia itu? Bisa jadi. Tak main-main, di antara ratusan itu adalah perempuan terseksi dunia, diva pop, simbol seks, pewaris kerajaan bisnis, hingga ikon Hollywood. Mereka di antaranya Angelina Jolie, Britney Spears, Demi Moore, Lindsay Lohan, Carmen Electra, Paris Hilton, hingga Elizabeth Taylor. Hubungannya dengan legenda Hollywood yang disebut terakhir itu, diakui Colin, berlangsung selama dua tahun terakhir kehidupan Liz. Diawali mengirim bunga, hubungan romantik yang dirahasiakan pada publik itu akhirnya terkuak saat Liz meninggal dunia pada 23 Maret 2011. Sang madame menganggap Colin mengingatkan pada Richard Burton, yang disebut-sebut sebagai cinta sejati Liz, aktor legendaris Inggris yang dua kali menikahinya, dan memberinya tiara milik ratu Inggris.
Satu dari sineas perempuan yang kepincut pria ini adalah Sofia Coppola, yang menggaetnya demi proyek daur ulang The Beguiled. Colin dipercaya bisa hidupkan lagi karakter yang aslinya diperani Clint Eastwood dalam film yang dirilis pada 1971 itu. “Colin Farrell is the thinking woman's hunk,” kata Sofia. Maksud puteri legenda Hollywood Francis Ford Coppola ini, Colin amat seksi di mata para perempuan cerdas.
Juga dibintangi Nicole Kidman, Kirsten Dunst, Elle Fanning, Oona Laurence, Angourie Rice, Addison Riecke, dan Emma Howard, The Beguiled diadaptasi dari novel Thomas Cullinan, 1966. Berlatar di Virginia, 1864, saat perang saudara belum selesai, Kopral John McBurney, tentara pihak Utara yang terluka, lari dari kesatuannya dan ditolong tujuh perempuan yang tinggal di sebuah asrama di Farnsworth.
Meski awalnya takut dan curiga pada McBurney, para perempuan, termasuk Edwina, guru yang kesepian dan Alicia, si murid pemberontak, perlahan berebut perhatian sang kopral yang tampan, seksi, dan jadi satu-satunya mahluk pria di asrama itu.
Berkat The Beguiled, yang kini ditayangkan secara streaming di CATCHPLAY, Sofia bahkan dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik di Festival Cannes 2017. Meski akting Kidman, Dunst dan Fanning mendapat pujian di mana-mana, daya tarik magis Colin yang mampu runtuhkan hati perempuan di kehidupan nyata, mendapatkan tempat dan kesempatan ditampilkan di film ini!
Colin Farrell, si Jagoan Kelas Pekerja
Colin belasan tahun lalu adalah bad boy, setidaknya begitulah citra yang ditangkap publik. Jika tak sedang terlibat produksi film, ia sukar ditemui pada siang dan sore hari – karena sedang tidur! – dan mulai bangun saat hari jelang malam. Sejumlah stasiun TV menampilkannya memberi wawancara eksklusif sambil merokok tiada henti dan menggenggam gelas minuman beralkohol. Nama-nama perempuan terkenal silih berganti dalam pelukan Colin, begitulah yang diberitakan media gosip.
Apakah citra buruk bad boy halangi karier Colin? Ajaibnya, tidak. New York Time pernah menulis, “Colin punya faktor movie-star magnetism alami, tapi apakah ia bisa berakting?” Media ini tegas menjawab, “Ya! bahkan dengan jangkauan dan kehalusan luar biasa. Tonton saja aktingnya sebagai pria pemalu dan rapuh dalam A Home at the End of the World. Ia pernah bekerja sama dengan sutradara sekelas Steven Spielberg (Minority Report ), Oliver Stone (Alexander), Robert Towne (Ask the Dust), Peter Weir (The Way Back) dan Terrence Malick (New World).''
Faktanya, ia bahkan pernah bekerjasama dengan sutradara-sutradara terbaik masa kini, sebutlah Scott Cooper, Dan Gilroy, hingga sutradara unik asal Yunani, Yorgos Lanthimos.
Situs askman.com bahkan menyimpulkan, para perempuan tergila-gila Colin, dan para pria tetap sudi menonton filmnya karena “Ia tipe pria yang ingin Anda ajak minum. Ia pahlawan kelas pekerja." Maka, jangankan pria biasa, sejumlah aktor Hollywood bahkan ngiri padanya!
Colin James Farrell, lahir 31 Mei 1976 di Dublin, Irlandia, dibesarkan dalam keluarga atlet. Ayah dan pamannya adalah pemain sepak bola. Tapi saat kecil, Colin terpikat film, terutama setelah menonton E.T. the Extra-Terrestrial besutan Spielberg. "Aku menangis dan amat menyukainya," kenangnya. "Aku seperti dibawa pergi sepenuhnya ke dunia lain. Ini mengilhamiku segala macam pikiran dan emosi.” Sejak itu, ia terobsesi film dan akting.
Saat remaja Colin adalah satu dari peserta audisi boyband Boyzone. Gosip menyebut Simon Cowell sang produser, dan manajer Boyzone setuju Colin bergabung. Sialnya, salah satu peserta yang tak lain adalah band leader, Ronan Keating, menolaknya. Alasannya menyebalkan: Colin lebih jangkung. Colin lebih tampan, Colin bisa menari (saat itu ia adalah pelatih line dancing), Colin tampaknya juga mudah diajari olah vokal (kelak dibuktikan ketika ia memerankan penyanyi country dalam Crazy Hearts). Nah, mampus deh!
Tak putus asa, Colin masuk ke sekolah akting di Dublin dan seorang agen menggaetnya untuk tampil di sejumlah seri TV Inggris, di antarnya Ballykissangel (1998-1999). "Dengan tepat Farrell memerankan anak nakal dari Dublin yang tinggal di Ballykissangel, wilayah pedesaan di Co Kerry,” begitu kata sang agen.
Setelah sempat jeda selama beberapa saat, ia ciptakan debut layar lebarnya lewat Ordinary Decent Criminal (2000) besutan Thaddeus O’Sullivan, film yang juga dibintangi Kevin Spacey. Meski di film ini aktingnya tak banyak dibicarakan, ia dianggap punya bekal cukup. Buktinya, ia segera digaet sutradara Joel Schumacher untuk bintangi Tigerland (2000). Sejak itu, Colin dengan aksen Dublin-nya yang kental, dan gosip-gosip panasnya, jadi bagian dari Hollywood. Situs IMDB mengawali deskripsi bio aktor ini dengan “Colin Farrell is one of Ireland’s best rising star in Hollywood and abroad today.”
Colin Farrell hari ini adalah aktor mapan. Masa lalu, seperti tuturnya, "Aku tak menganggapnya biasa, karena sulitnya perjalananku, sehingga aku mabuk. Kini aku dalam kehidupan berbeda. Aku sangat beruntung.” Ia mengaku, yang telah mengubah kehidupannya adalah dua anak lelakinya, James dan Henry, 14 dan 8 tahun, yang berasal dari dua perempuan berlainan.
Lalu, bagaimana ia bisa digilai perempuan, sesuatu yang kiatnya bisa dijiplak para pria di seluruh dunia? Bisa jadi, seperti yang ia ucapkan di Dead Man Down (2013), yang ia bintangi bersama Noomi Rapace dan Dominic Cooper.
“Perempuan yang kau taksir mungkin punya bekas luka di wajahnya. Tapi kau tak melihatnya, karena kau mencintainya. Cinta itu buta, bukan?” Di kali lain, ia berucap, “Cantik tak bisa didefinisikan lewat bahasa. Kau merasakannya saat harus merasakannya. Itu ada di sana, tapi tak bisa dinilai. Sebuah momentum bisa jadi indah, yang bisa melewasi semua indera sepanjang waktu. Itulah bagaimana aku mengalaminya.”
Colin, jadi apa rahasianya kau taklukkan ratusan perempuan!