Movie Lover
by Movie Lover

Bayangkan akhir pekan yang seharusnya tenang justru berubah jadi petualangan penuh aksi, kejar-kejaran, dan cinta yang belum selesai.

Weekend in Taipei

Weekend in Taipei membawa kita masuk ke dunia gelap kartel narkoba, dengan latar Taipei yang memesona namun menyimpan banyak rahasia. Film ini disutradarai oleh George Huang dan diproduseri oleh Luc Besson, dua nama yang tahu betul cara membuat adrenalin penonton berdetak lebih cepat.

Di tengah hiruk-pikuk jalanan Taipei, agen DEA bernama John (diperankan oleh Luke Evans) harus bekerja sama dengan mantan kekasihnya, Joey (Gwei Lun-Mei), untuk menyelamatkan nyawa banyak orang termasuk putra mereka sendiri yang baru ia ketahui keberadaannya.

Dengan durasi 101 menit, film ini menyajikan aksi tanpa henti, mulai dari ledakan restoran hingga balapan mobil di lorong sempit kota, membuat kita nyaris tak sempat bernapas.

Ini bukan film yang penuh filosofi, tapi jelas hiburan yang tahu cara memikat sejak menit pertama. Siap untuk liburan akhir pekan yang tak biasa?

 

Sinopsis Film Weekend in Taipei (2024)

John Lawlor (Luke Evans) adalah agen DEA ulung yang hidupnya terkuras oleh obsesi lewat tugas, hingga kilas masa lalu yang kelam menggema setiap malam. Dulu, ia nyaris menuntaskan penyamaran di restoran Tionghoa Minneapolis untuk membongkar sindikat narkoba internasional. Namun, satu kesalahan fatal memaksanya melarikan diri di tengah tugas.

Saat atasan memberikan libur, John malah menerima pesan misterius dari informan di Taipei. Kabarnya, ada data transaksi rahasia bos narkoba Kwang (Sung Kang) yang disembunyikan di kota neon itu. Walau permintaannya ditolak atasannya untuk melanjutkan penyelidikan, tekad John tak terbendung: ia pun menyamar dan menyelinap ke Taipei untuk mengusut sendiri jejak Kwang.

Di kota penuh lampu dan lorong sempit, John dipertemukan kembali dengan Joey (Gwei Lun-Mei), kekasih gelapnya yang pernah menghiasi hatinya 15 tahun lalu. Kini, Joey telah menjadi sopir bayaran andal, menikah dengan Kwang, dan mengasuh putra kecil bernama Raymond.

John mendapati bahwa Raymond, anak laki-laki Joey, ternyata lebih dari sekadar bocah cerdas dengan rasa ingin tahu yang besar. Di balik wajah polosnya, Raymond menyimpan kunci penting yang bisa menjatuhkan ayah tirinya sendiri. Saat bocah itu mencuri ledger milik Kwang, semua pintu bahaya pun terbuka lebar.

Pengejaran dimulai. Dari lorong sempit kota tua hingga pertarungan brutal di hotel mewah, dari pasar malam yang penuh warna hingga terowongan gelap tempat rahasia disembunyikan. John bukan hanya berhadapan dengan tentara bayaran Kwang, tapi juga dengan dilema hati: menyelamatkan dunia atau melindungi keluarga yang baru saja ia sadari dimilikinya.

Sementara Joey terjebak di antara dua pria, suami yang kejam dan kekasih lama yang dulu menghilang tanpa jejak. John harus memilih: tetap menjadi agen keadilan atau ayah yang bertanggung jawab.

Weekend in Taipei adalah perpaduan sempurna antara aksi cepat, drama emosional, dan potret manusia yang berjuang menemukan makna dalam kekacauan. Di tengah peluru dan cinta lama yang belum padam, film ini mengajukan satu pertanyaan tajam: jika orang yang kamu cintai justru berada di pihak lawan, apakah kamu tetap akan menyelamatkannya?

 

5 Pemeran dan Karakter Utama di Film Weekend in Taipei (2024)

Weekend in Taipei bukan hanya kisah tentang pelarian atau kejar-kejaran dengan kartel. Film ini adalah kisah tentang masa lalu yang belum selesai, tentang cinta yang tertunda, dan tentang pilihan-pilihan berisiko dalam kehidupan yang telah berubah. Dalam balutan aksi dan ketegangan yang cepat, karakter-karakternya tampil sebagai manusia dengan luka, keyakinan, dan koneksi emosional yang nyata. Dipandu oleh sutradara George Huang, film ini menyatukan aktor lintas budaya dalam cerita yang menggetarkan hati dan memompa adrenalin.

 

1. Luke Evans sebagai John Lawlor

John Lawlor adalah mantan agen DEA yang terpaksa kembali ke Taipei setelah sebuah penyelidikan mengaitkannya dengan operasi kartel internasional. Kepulangannya bukan hanya soal misi, tapi juga soal luka lama Joey, kekasih yang ia tinggalkan tanpa penjelasan, dan Raymond, putra yang tidak pernah ia kenal.

Luke Evans memerankan John dengan intensitas yang khas. Dikenal lewat Dracula Untold dan Fast & Furious 6, Evans menghadirkan karakter yang kompleks: keras di luar, namun rapuh di dalam.

Dalam adegan konfrontasi dengan Joey di bawah cahaya lampu jalan Taipei, ekspresi heningnya lebih lantang dari dialog. Kritikus menyebut performanya sebagai "seimbang antara maskulinitas dan penyesalan", menjadikan John tokoh sentral yang layak disimak.

 

2. Gwei Lun-Mei sebagai Joey

Joey adalah sopir freelance yang diam-diam terlibat dalam jaringan pengiriman barang ilegal, tak lain karena tekanan ekonomi dan keterlibatannya dengan Kwang, bos kartel yang kini menjadi suaminya. Masa lalunya bersama John masih membekas, dan keberadaan Raymond adalah simpul konflik yang tak pernah ia buka.

Gwei Lun-Mei, aktris asal Taiwan yang terkenal lewat Secret dan Girlfriend Boyfriend, tampil tajam dan emosional. Ia memadukan kelembutan dengan kekuatan sebagai ibu, mantan kekasih, sekaligus pejuang jalanan.

Banyak penonton menilai adegan saat ia menyetir sambil menangis dalam kejaran polisi sebagai salah satu momen paling menyayat di film ini. Perannya memperkuat lapisan emosional cerita, menambah kedalaman dalam setiap ledakan dan pelarian.

 

3. Sung Kang sebagai Kwang

Kwang bukan sekadar tokoh antagonis. Ia adalah pria dengan kekuasaan, visi, dan... paranoia. Sebagai kepala kartel yang beroperasi dari Taipei, Kwang terlibat dalam ekspansi perdagangan obat dan kontrol wilayah.

Namun, yang membuatnya menonjol bukan kejahatannya, melainkan konflik batinnya cemburu terhadap John, dan rasa sayang ambigu pada Raymond yang bukan darah dagingnya.
Sung Kang, yang kita kenal sebagai Han di franchise Fast & Furious kembali menunjukkan bahwa ia bukan hanya aktor aksi, tapi juga pemeran karakter yang solid. Ia membawa sisi karismatik dan brutal secara sekaligus.

 

4. Wyatt Yang sebagai Raymond

Raymond adalah anak dari Joey dan John, yang tumbuh tanpa tahu siapa ayah kandungnya. Di usia 13 tahun, ia cukup dewasa untuk memahami bahwa hidupnya tidak biasa tapi terlalu muda untuk menerima kenyataan yang keras. Ia menjadi titik tarik utama antara konflik dua pria: John dan Kwang.

Wyatt Yang, aktor cilik pendatang baru, memberikan performa yang alami dan menyentuh. Ia tidak dibuat terlalu pintar atau terlalu polos. Sebaliknya, ia tampil sebagaimana remaja dalam situasi penuh tekanan kaget, takut, tapi tetap berani. Beberapa kritikus menyebut peran Raymond sebagai “emosional anchor” film ini, terutama dalam adegan penolakan terhadap John yang menjadi titik balik emosional bagi karakter utama.

 

5. Pernell Walker sebagai Charlotte Fields

Charlotte Fields adalah atasan John di DEA, yang mengutusnya kembali ke Taipei. Karakter ini menjadi representasi birokrasi dan kekuasaan, namun dengan sisi empati yang perlahan terkuak. Ia juga menyimpan agenda tersendiri dalam konflik ini.

Diperankan oleh Pernell Walker, yang sebelumnya tampil kuat di The Deuce, karakter Charlotte membawa keseimbangan dalam narasi yang didominasi oleh hubungan pribadi dan kriminal. Keputusannya di klimaks film memunculkan dilema moral yang memperkaya cerita.

 

4 Fakta Weekend in Taipei (2024), Aksi Kocak ala Luc Besson di Jantung Kota Taiwan!

Bayangkan film laga kelas B, dipadu romansa gagal, balapan mobil, dan jalanan malam Taipei, itulah Weekend in Taipei. Dibintangi Luke Evans dan Gwei Lun-Mei, film ini jadi tontonan absurd sekaligus segar. Berikut 5 fakta yang bikin film ini beda dari film aksi kebanyakan:

 

1. Diproduseri Luc Besson, Gaya ’90-an Kembali!

Film ini digarap oleh George Huang dan diproduseri langsung oleh Luc Besson. Gaya visual cepat, karakter over-the-top, dan adegan mobil meledak khas Besson terasa kental, mengingatkan pada era Léon dan Taxi.

 

2. Luke Evans & Gwei Lun-Mei Reuni Berbahaya

Cerita berfokus pada mantan agen DEA (Luke Evans) yang tanpa sengaja bertemu kembali dengan mantan kekasihnya (Gwei Lun-Mei) yang ternyata punya hubungan rumit dengan kartel narkoba lokal. Kombinasi cinta lama dan peluru beterbangan pun terjadi.

 

3. Stunt Mobil Gila di Tengah Taipei

Salah satu daya tarik utama adalah kejar-kejaran mobil di area kota Taipei pada malam hari. Lokasi-lokasi ikonik seperti Taipei 101 dan pasar malam Shilin tampil memukau, dengan stunt dan tabrakan ala Fast & Furious versi Asia.

 

4. Kritik Bilang Norak, Tapi Tetap Seru

Dengan rating 52% di Rotten Tomatoes dan IMDb 5.7/10, film ini dikritik soal cerita dan dialog yang dangkal. Tapi banyak yang mengakui, sebagai hiburan akhir pekan, ini adalah tontonan yang menyenangkan dan penuh aksi tak terduga.

 

Apakah Weekend in Taipei Layak Ditonton?

Jika Kamu sedang mencari film aksi yang ringan namun tetap seru, Weekend in Taipei mungkin bukan pilihan yang buruk. Film ini menawarkan paket hiburan yang sederhana: kejar-kejaran mobil di jalanan Taipei yang eksotis, ledakan ala Luc Besson, dan sedikit bumbu romansa antar pemeran utama, Luke Evans dan Gwei Lun-Mei.

 

Apa yang Membuatnya Menarik?

Visual kota Taipei berhasil dimanfaatkan dengan maksimal sebagai latar aksi. Dari jalanan malam yang gemerlap hingga gang-gang sempit penuh bahaya, sutradara George Huang menyajikan atmosfer urban yang hidup. Adegan aksi meskipun tidak selalu orisinal dan dieksekusi cukup tajam dengan koreografi yang bersih dan jelas.

Chemistry antara Luke Evans dan Gwei Lun-Mei juga menyegarkan, walau tidak menggugah secara emosional. Mereka cocok sebagai pasangan sinis yang terseret dalam kekacauan narkoba dan politik, membuat interaksi mereka terasa ringan namun efektif untuk ritme cerita.

 

Cara Nonton Weekend in Taipei Sub Indo di CATCHPLAY+ Mudah dan Murah

Ingin film Weekend in Taipei sub indo? Salah satu pilihan terbaik adalah melalui CATCHPLAY+, platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan harga terjangkau! Kamu bisa nonton Weekend in Taipei yang akan rilis di CATCHPLAY+ di bulan Agustus-September.

  • Fleksibel: Bisa langganan bulanan, atau cukup sewa satu film saja lewat fitur single rental cocok buat kamu yang cuma ingin nonton satu film tanpa komitmen!

  • Harga Terjangkau: Mulai dari hanya Rp16.500 per bulan jika berlangganan tahunan bahkan lebih murah dari harga makan siang!

  • Update Cepat: CATCHPLAY+ dikenal sebagai salah satu platform tercepat yang menghadirkan film baru dari bioskop ke layanan streaming, terutama lewat opsi single rental.

  • Kualitas Waktu Bersama: Jadikan momen menonton film sebagai waktu berkualitas bersama keluarga atau orang terdekat, tanpa harus keluar rumah!

 

Ayo nonton film murah dan fleksible di CATCHPLAY+!