Lightspire
by Lightspire

Dengan tiga aktor berbeda, lusinan penjahat ikonik, dan kisah cinta yang tak kalah rumit dari jaring laba-laba, menonton film-film Spider-Man kini tak semudah menekan tombol "play". 

Mulai dari versi klasik Sam Raimi bersama Tobey Maguire, dilanjutkan reboot garang ala Andrew Garfield, hingga ke versi modern yang melebur dalam semesta besar MCU bersama Tom Holland, urutan ceritanya bisa bikin bingung, terutama ketika multiverse mulai bermain.

Banyak penggemar bertanya-tanya: mana dulu yang harus ditonton? Apakah film animasi Spider-Verse masuk dalam alur? Dan bagaimana dengan film terbaru seperti No Way Home atau Spider-Man: Brand New Day yang akan datang?

Tenang! artikel ini hadir sebagai panduan lengkap untuk kamu yang ingin menikmati seluruh perjalanan Spider-Man, dari satu alam semesta ke alam semesta lain

 

Urutan Lengkap Film Spider-Man dari Raimi hingga Spider-Verse

Dengan banyaknya karakter dalam Spider-man terkadang membuat penonton bingung harus mulai dari mana. Cek ulasan ini agar kamu tahu urutan film spiderman sehingga waktu menonton kamu lebih bermakna

 

Film Spiderman Trilogi Sam Raimi

1. Spider-Man (2002) – Tobey Maguire

Peter Parker adalah siswa SMA biasa yang hidup bersama paman dan bibinya di Queens. Setelah digigit laba-laba hasil rekayasa genetika, ia mulai mengalami perubahan drastis: fisik lebih kuat, reflek cepat, dan kemampuan memanjat dinding. 

Tapi semua kekuatan itu diuji ketika pamannya meninggal karena keputusan kecil yang ia abaikan. Di sinilah prinsip "dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar" tertanam kuat.

Spider-Man

Film ini adalah titik awal bagi siapa pun yang ingin mengenal Spider-Man secara klasik. Dominasinya pada elemen drama personal dan pertarungan batin menjadikan cerita Peter terasa manusiawi. Lawan utamanya, Green Goblin, tak hanya menjadi musuh kuat, tapi juga ayah dari sahabatnya sendiri.

Sebagai pembuka, film ini sempurna untuk memulai kisah Spider-Man karena membentuk dasar moral dan emosional Peter yang akan dibawa hingga akhir trilogi.

 

2. Spider-Man 2 (2004)

Peter kini berada dalam dilema: membagi waktu antara tanggung jawab sebagai Spider‑Man dan kehidupan pribadi. Ia mulai kehilangan kekuatan di tengah tekanan emosional dan akademik, hingga harus menghadapi Dr. Octavius, seorang ilmuwan cemerlang yang berubah menjadi ancaman akibat kegagalan eksperimennya.

Spider-Man 2

Film ini dipuji karena memperdalam sisi manusia dari seorang pahlawan. Peter bahkan sempat memutuskan untuk berhenti menjadi Spider‑Man demi hidup normal, tapi kemudian menyadari bahwa tak semua orang bisa lari dari panggilan hati.

Sebagai kelanjutan, film ini menunjukkan konflik batin yang matang dan kompleks, serta mematangkan hubungannya dengan Mary Jane.

 

3. Spider-Man 3 (2007)

Peter akhirnya mendapat pengakuan dan hidup cinta yang stabil—namun semua itu terguncang saat symbiote hitam merasuki dirinya, memperkuat sisi gelap dan arogansinya. Film ini juga menghadirkan konflik emosional dengan sahabatnya, Harry, serta dua musuh baru: Sandman dan Venom.

Spider-Man 3

Meski dianggap terlalu padat oleh sebagian kritikus, film ini penting untuk menutup perjalanan emosional Peter dalam trilogi. Ia belajar memaafkan, menanggalkan ego, dan menerima kenyataan hidup, baik cinta maupun kehilangan.

Sebagai akhir dari trilogi Raimi, film ini memberikan resolusi besar bagi karakter Tobey Maguire, menekankan pentingnya pengampunan dan pertumbuhan pribadi.

 

The Amazing Spider-Man

4. The Amazing Spider-Man (2012) – Andrew Garfield

Reboot ini membawa cerita baru dengan pendekatan yang lebih modern. Peter kali ini adalah remaja canggung tapi cerdas, yang menyelidiki hilangnya orang tuanya dan terlibat dengan Oscorp. 

Gigitan laba-laba kembali mengubahnya, namun dengan latar sains lebih tegas. Ia menjalin cinta dengan Gwen Stacy, sekaligus menghadapi Dr. Curt Connors yang berubah menjadi Lizard.

The Amazing Spider-Man

Film ini lebih gelap dalam visual dan tone. Gaya aksinya lebih akrobatik dan Peter versi Garfield lebih “nakal” namun tetap simpatik. Hubungan dengan Gwen terasa tulus dan menjadi inti emosional kisah ini.

Film ini cocok ditonton setelah trilogi pertama jika ingin melihat versi alternatif Spider‑Man dengan fokus sains, keluarga, dan investigasi masa lalu.

 

5. The Amazing Spider-Man 2 (2014)

Peter kini lebih percaya diri sebagai Spider‑Man, namun dihantui oleh janji pada ayah Gwen untuk menjauh demi keselamatannya. Konflik batin ini dipersulit oleh kemunculan Electro, Green Goblin versi Harry Osborn, dan rahasia keluarga Parker yang mulai terbongkar.

The Amazing Spider-Man 2

Film ini dipenuhi ledakan visual dan tantangan emosional besar. Keputusan akhir yang harus Peter ambil menjadi pukulan emosional paling menyakitkan dalam seri ini, kematian Gwen adalah salah satu momen paling tragis dalam seluruh saga Spider‑Man.

Sebagai penutup dari duologi Amazing, film ini menawarkan drama emosional yang kuat meski tak sempat melanjutkan cerita ke film ketiga.

 

Film Spiderman Marvel Cinematic Universe

6. Spider-Man: Homecoming (2017)

Setelah ikut bertarung bersama Avengers, Peter kembali menjalani hidup sebagai siswa SMA di Queens. Tapi semangatnya sebagai pahlawan muda terus menggebu, membuatnya sulit bersabar menanti misi besar berikutnya. 

Ketika Vulture mengancam kota lewat penyelundupan teknologi alien, Peter memilih bertindak, bahkan ketika mentor sekaligus idolanya, Tony Stark, meragukannya.

Spider-Man: Homecoming

Film ini menyajikan keseimbangan antara semangat remaja dan tanggung jawab superhero. Dengan latar sekolah, kekonyolan masa remaja, dan konflik batin untuk membuktikan diri, kisah ini jadi pembuka hangat dan ringan untuk era baru Spider‑Man di MCU.

 

7. Spider-Man: Far from Home (2018)

Spider-Man: Far from Home

Peter dan teman-temannya berlibur ke Eropa, berharap untuk rehat dari tekanan sebagai Spider‑Man pasca kehilangan Tony Stark. Namun saat monster Elementals muncul, Peter direkrut Nick Fury untuk bekerja sama dengan Mysterio, yang ternyata punya rencana licik terselubung.

Film ini memperdalam emosi Peter setelah kehilangan sosok ayah. Ia belajar bahwa warisan kepahlawanan tidak datang dari teknologi, tapi dari keputusan dan niat hati. Pertarungan ilusi dan identitas juga menguji siapa sebenarnya Peter Parker.

 

8. Spider-Man: No Way Home (2021)

Setelah identitasnya tersebar ke seluruh dunia, hidup Peter berubah drastis. Dalam usahanya memperbaiki segalanya melalui bantuan sihir Doctor Strange, realitas menjadi kacau dan multiverse terbuka. 

Musuh dari dimensi lain termasuk Green Goblin, Electro, Doc Ock masuk ke dunia Peter, diikuti oleh dua Spider‑Man dari semesta berbeda.

Spider-Man: No Way Home

Film ini adalah puncak emosional dari trilogi. Peter kehilangan banyak hal, tetapi juga mendapat dukungan dari versi dirinya yang lebih tua. Ikatan antar tiga generasi Spider‑Man memberi makna dalam tentang pengorbanan, penyesalan, dan harapan.

 

Animasi Spider‑Verse – Miles Morales

9. Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018)

Miles Morales hanyalah remaja biasa hingga suatu hari ia digigit laba-laba radioaktif. Saat realitas terguncang karena eksperimen Kingpin, 

Miles bertemu Spider‑Man dari berbagai dimensi, termasuk Peter B. Parker, Spider-Gwen, dan lainnya. Bersama mereka, ia belajar menjadi pahlawan bukan soal kekuatan, tapi soal keberanian menerima tanggung jawab.

Spider-Man: Into the Spider-Verse

Film ini menyuguhkan visual menakjubkan dan kisah penuh semangat anak muda. Pertumbuhan Miles dari pemalu menjadi Spider‑Man dengan jati dirinya sendiri membuatnya sangat relatable dan menyegarkan.

 

10. Spider‑Man: Across the Spider‑Verse (2023)

Miles kini lebih percaya diri, tapi mulai merasa terpisah dari teman-teman lamanya. Saat bertemu kembali dengan Gwen, ia terbawa ke Spider-Society, organisasi penjaga multiverse yang dipimpin Spider‑Man 2099. 

Namun, ketika Miles memilih jalan sendiri dalam menghadapi ancaman Spot, konflik internal antar Spider‑People pun meledak.

Film ini membahas dilema besar: apakah semua takdir harus diterima, atau bisa diubah? Miles tampil sebagai tokoh yang menantang struktur, dengan semangat "aku akan melakukan caraku sendiri." Cerita menggantung di akhir, menyisakan antisipasi besar untuk kelanjutan kisahnya.

 

Nonton Film Spiderman Sub Indo Lengkap di CATCHPLAY+ Mudah dan Murah

Ingin nonton Film Spiderman Terlengkap sub indo? Salah satu pilihan terbaik adalah melalui CATCHPLAY+, platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan harga terjangkau!

Kenapa pilih CATCHPLAY+?

  • Fleksibel: Bisa langganan bulanan, atau cukup sewa satu film saja lewat fitur single rental cocok buat kamu yang cuma ingin nonton satu film tanpa komitmen!

  • Harga Terjangkau: Mulai dari hanya Rp16.500 per bulan jika berlangganan tahunan bahkan lebih murah dari harga makan siang!

  • Update Cepat: CATCHPLAY+ dikenal sebagai salah satu platform tercepat yang menghadirkan film baru dari bioskop ke layanan streaming, terutama lewat opsi single rental.

  • Kualitas Waktu Bersama: Jadikan momen menonton film sebagai waktu berkualitas bersama keluarga atau orang terdekat, tanpa harus keluar rumah!

Tonton Film Spiderman Terlengkap sub indo CATCHPLAY+ klik di sini untuk langsung mulai nonton!