Lightspire
by Lightspire

Ada sesuatu yang selalu memikat dari kisah tentang psikopat. Mereka bukan sekadar penjahat biasa mereka menyembunyikan kekejaman di balik senyuman, menyusun strategi di balik ketenangan, dan mengubah kejahatan menjadi seni yang mematikan. Ngeri, tapi juga tak bisa berhenti menonton.

Jika kamu termasuk penikmat cerita yang membuat bulu kuduk berdiri dan otak terus berpikir lama setelah film usai, daftar ini wajib masuk watchlist kamu. 

Dari wajah ramah yang menyimpan kegilaan, hingga obsesi yang perlahan menghancurkan segalanya. 20 film ini menyajikan sisi tergelap manusia dengan cara yang elegan, sadis, dan menyeramkan. Yuk Simak!

 

20 Film Psikopat dengan Rating tertinggi dan Wajib Ditonton!

Berikut adalah 20 film bertema psikopat paling menyeramkan yang tak hanya memukau dari segi cerita, tapi juga meninggalkan bekas yang sulit dilupakan.

1. Joker (2019)

Joker

Senyum lebar bisa menyembunyikan luka terdalam. Arthur Fleck bukanlah penjahat sejak lahir, dia hanyalah pria kesepian yang dihina dunia, dihantam kegagalan, dan dicampakkan oleh sistem. 

Tapi tekanan tak berujung itu perlahan membentuk sosok baru: seseorang yang mulai tertawa di tengah kekacauan. Dalam hitungan hari, Arthur berubah dari pelawak gagal menjadi ikon kekacauan yang menebar rasa takut di seluruh kota Gotham.

Yang membuat Joker mengguncang adalah bagaimana kegilaan Arthur terasa nyata. Saat ia mengenakan riasan badut dan menari di tangga dengan tatapan kosong, penonton tak lagi tahu batas antara sakit jiwa dan pembalasan dendam. 

Kita tidak hanya menyaksikan transformasi kita ikut terseret dalam spiralnya. Atmosfer muram, musik menghantui, dan ekspresi dingin Joaquin Phoenix menjadikan film ini sangat mengganggu tapi adiktif untuk ditonton.

Dengan rating 8.4 di IMDb dan Oscar untuk Aktor Terbaik, Joker bukan sekadar film, ia adalah potret menakutkan dari sisi gelap manusia yang terpinggirkan. Film ini membuatmu bertanya-tanya: seberapa jauh seseorang bisa berubah jika dunia terus menginjaknya? 

Jika ingin tahu bagaimana gila bisa jadi mematikan, Joker adalah jawabannya.

 

2. Gone Girl (2014)

Amy Dunne hilang. Semua mata tertuju pada sang suami, Nick Dunne ia terlalu tenang, terlalu datar, terlalu misterius. Tapi ini bukan sekadar kisah orang hilang. Perlahan, penonton dibawa menyelami pikiran Amy yang luar biasa manipulatif. 

Wanita cerdas ini merancang skenario balas dendam yang begitu presisi, sampai kita merinding menyadari: psikopat tidak selalu membunuh kadang, mereka membuat kita membunuh diri sendiri perlahan.

Saat lapisan demi lapisan cerita dibuka, Gone Girl memperlihatkan sisi gelap dari hubungan, kepercayaan, dan media. Amy tidak hanya menghilang, dia membuat semua orang kehilangan akal. 

Ketika akhirnya kita memahami apa yang sebenarnya terjadi, rasanya seperti ditampar keras oleh kenyataan bahwa kejahatan bisa sangat rapi dan elegan. Plotnya tajam, twist-nya menghancurkan ekspektasi, dan Rosamund Pike tampil begitu dingin dan intens.

Film ini mendapat rating 8.1 di IMDb dan 88% di Rotten Tomatoes, dengan banyak penghargaan serta nominasi Oscar untuk Rosamund Pike. Gone Girl adalah bukti bahwa psikopat bisa berwajah cantik dan bersuara lembut. 

Jika kamu ingin tahu bagaimana cinta bisa berubah jadi perang dingin yang mematikan, ini film yang tak boleh kamu lewatkan.

 

3. Burning (2018)

Ada sesuatu yang tak beres dengan Ben. Ia kaya, santai, selalu tersenyum... tapi ada kehampaan dalam tatapannya. Jong-su, pria muda biasa, merasa semakin curiga ketika teman lamanya, Hae-mi menghilang setelah dekat dengan Ben. 

Tapi Ben tidak pernah panik. Dia justru bercerita dengan tenang soal "hobi" misteriusnya: membakar rumah kaca. Makin lama, aroma bahaya makin kental, tapi tak satupun bukti bisa ditemukan. Semua terasa seperti mimpi buruk yang tidak berujung.

Burning bukan film dengan lonceng jumpscare. Ia menghantui lewat diam, isyarat samar, dan ekspresi tak terbaca. Ketegangan dibangun perlahan hingga kita terperangkap dalam paranoia Jong-su, bertanya-tanya, apakah Ben benar-benar pembunuh, atau semua hanya delusi? 

Inilah psikopat dengan cara paling elegan: tersenyum sambil membakar kenyataan di sekitarnya.

Dengan rating 7.5 di IMDb dan 95% di Rotten Tomatoes, serta penghargaan FIPRESCI di Cannes, Burning disebut salah satu film Korea terbaik dekade ini. Ia tidak menawarkan jawaban, tapi justru membiarkan penonton larut dalam ketakutan yang tak kasat mata. 

Jika kamu suka thriller sunyi yang meninggalkan bekas panjang di kepala, ini film wajib tonton.

 

4. Nocturnal Animals (2016)

Sebuah novel tiba di tangan Susan, seorang kurator seni sukses, ditulis oleh mantan suaminya yang telah lama menghilang. Tapi isi novel itu terlalu brutal tentang pria dan keluarganya yang diteror, disiksa, dan dihancurkan oleh sekelompok orang tak dikenal. 

Di balik fiksinya, Susan melihat refleksi hubungan mereka yang dulu, penuh rasa bersalah dan dendam terpendam. Novel itu mulai menggerogoti batin Susan, membuatnya mempertanyakan segalanya.

Nocturnal Animals menciptakan lapisan psikologis yang membuat penonton terjebak antara fiksi dan kenyataan. Visualnya dingin, tapi emosinya membara. Jake Gyllenhaal dan Amy Adams tampil mengiris seolah luka masa lalu bisa jadi senjata untuk menyiksa dari kejauhan. 

Ada semacam rasa sakit pasif yang menjalar, seperti bisikan dendam yang terus berdengung di telinga.

Dengan rating 7.5 di IMDb dan Grand Jury Prize dari Venice Film Festival, film ini bukan thriller biasa. Ia bicara tentang dendam yang halus namun brutal. 

Nocturnal Animals wajib ditonton bagi mereka yang ingin merasakan psikopat dari sisi yang lebih emosional dan personal yang tak menyentuh fisik, tapi menusuk jiwa.

 

5. Uncut Gems (2019)

Howard Ratner adalah sosok yang tak bisa diam. Ia bicara cepat, berpikir cepat, bertindak gegabah. Tapi yang paling berbahaya? Ia selalu merasa tak bisa kalah.

Seorang pedagang permata di New York, Howard hidup di antara taruhan besar dan kebohongan kecil. Tapi semakin dalam ia menggali peluang, semakin ia terjerat dalam labirin kehancuran yang ia ciptakan sendiri.

Inilah potret psikopat dalam bentuk yang jarang dibahas: bukan pembunuh berdarah dingin, tapi pecandu adrenalin dan pengambil risiko ekstrem.

Howard tak bisa berhenti. Bahkan saat nyawanya terancam, ia tetap berjudi. Uncut Gems adalah film yang membuat jantungmu berdetak cepat tanpa jeda, seolah kamu ikut jadi Howard dan itu melelahkan sekaligus memikat.

Dengan rating 7.4 di IMDb dan 91% di Rotten Tomatoes, serta penghargaan Independent Spirit Award untuk Adam Sandler, film ini menawarkan intensitas psikologis yang langka.

Ini bukan thriller penuh darah, tapi thriller mental yang menekan dari awal hingga akhir. Jika kamu ingin menonton psikopat versi modern yang nyata dan dekat, Howard Ratner akan menghantui pikiranmu lama setelah kredit akhir.

 

6. Forgotten (2017)

Apa yang kamu lakukan jika seseorang yang sangat kamu kenal tiba-tiba berubah jadi asing? Itulah yang dialami Jin-seok setelah kakaknya, Yoo-seok, kembali dari penculikan selama 19 hari.

Tapi bukan rasa bahagia yang ia rasakan melainkan ketakutan. Tatapan kakaknya kosong, pembicaraannya ganjil, dan perilakunya membuat bulu kuduk berdiri. Dari situlah teror psikologis mulai tumbuh, seolah Jin-seok sedang hidup dalam mimpi buruk yang membengkokkan realita.

Film ini bukan hanya bermain dengan twist, tapi dengan persepsi dan ingatan. Saat Jin-seok mulai menyelidiki masa lalu, ia dihadapkan pada fakta-fakta yang tak bisa ia percaya, bahkan dari dirinya sendiri. 

Ketegangan terus menumpuk, dan penonton dipaksa ikut mempertanyakan siapa sebenarnya psikopat di balik semua ini. Atmosfer misterius khas Korea menyelimuti setiap adegan, menjadikan pengalaman menonton terasa mencekam dan penuh tekanan.

Dengan rating 7.4 di IMDb dan pujian sebagai “hidden gem” oleh banyak penonton global, Forgotten memang tak dibanjiri penghargaan besar, tapi justru itu membuatnya semakin mengejutkan. 

Ini adalah film yang akan membuatmu mempertanyakan ingatanmu sendiri. Jika kamu suka misteri yang berakhir dengan kenyataan mencengangkan, ini tontonan yang tak boleh dilewatkan.

 

7. 10 Cloverfield Lane (2016)

Terkurung di dalam bunker, Michelle hanya memiliki dua pilihan: percaya pada pria asing yang menyelamatkannya dari kecelakaan atau bersiap menghadapi kebenaran yang jauh lebih menakutkan. 

Howard, pria itu, mengaku dunia luar sudah hancur karena serangan kimia. Tapi cara bicaranya terlalu tenang, tatapannya terlalu kaku, dan aturan-aturannya terlalu ekstrem. Suasana bunker yang sempit berubah menjadi ruang teror psikologis yang semakin sesak.

Film ini menciptakan ketegangan tanpa perlu ledakan besar. Semua terjadi dalam keterbatasan ruang dan keheningan yang mencekam. 

John Goodman tampil memukau sebagai Howard karakter yang terus bermain-main di batas antara penyelamat dan psikopat. Penonton ikut merasakan tekanan batin Michelle, karena di dunia tanpa kepastian, siapa yang harus dipercaya?

Dengan rating 91% di Rotten Tomatoes dan kemenangan Saturn Award untuk Best Thriller, 10 Cloverfield Lane adalah contoh bagaimana teror bisa dibangun lewat atmosfer dan karakter, bukan hanya aksi.

Film ini wajib ditonton karena memperlihatkan sisi psikopat yang tersembunyi di balik topeng kepedulian, membuat kita bertanya-tanya: siapa yang benar-benar berbahaya?

 

8. The Invisible Man (2020)

The Invisible Man

Apa yang lebih menyeramkan dari diburu oleh seseorang yang tak terlihat? Cecilia baru saja melarikan diri dari hubungan abusif dengan Adrian, seorang ilmuwan kaya yang menguasai teknologi optik. 

Ketika Adrian dikabarkan bunuh diri, Cecilia masih merasa dia sedang diawasi. Lampu menyala sendiri, napas terdengar di kamar Elisabeth Moss kosong, dan ancaman tak kasat mata mulai menghancurkan kewarasannya. Ini bukan kisah hantu, tapi psikopat yang bersembunyi di balik teknologi.

Film ini menampilkan kengerian modern di mana gaslighting terjadi secara literal, membuat orang lain tak mempercayai apa yang kamu alami. 

Elisabeth Moss menyampaikan trauma dan paranoia Cecilia dengan begitu kuat, membuat kita ikut takut, cemas, dan ragu terhadap kenyataan. The Invisible Man bukan sekadar thriller, ini adalah pengalaman psikologis yang menguras emosi.

Dengan skor 91% di Rotten Tomatoes dan puluhan penghargaan, termasuk Critics’ Choice Award untuk Best Horror Movie, film ini mengangkat tema kekerasan emosional dalam balutan ketegangan luar biasa. Wajib ditonton untuk mereka yang ingin merasakan ketakutan tak kasat mata—karena dalam dunia ini, kadang yang tidak terlihat justru yang paling mematikan.

 

9. Don't Breathe (2016)

Don't Breathe

Tiga pencuri muda memasuki rumah seorang veteran buta dengan keyakinan akan mencuri uang tanpa perlawanan. Tapi mereka salah besar. Rumah itu berubah menjadi perangkap hidup, dan si veteran ternyata punya cara-cara kejam untuk “menghukum” mereka.

Dengan keheningan yang menakutkan, ketajaman pendengaran menggantikan penglihatan, dan setiap langkah mereka bisa jadi langkah terakhir. Inilah psikopat yang tak membutuhkan mata untuk membunuh.

Intensitas film ini sangat tinggi. Setiap sudut rumah jadi medan ketegangan, dan penonton dipaksa menahan napas bersama karakter-karakter di dalamnya. Stephen Lang memerankan sosok tua ini dengan intensitas brutal dingin, terorganisir, dan tanpa belas kasihan. 

Tapi yang paling mengejutkan adalah rahasia yang disembunyikan di ruang bawah tanah mengubahnya dari korban jadi monster sejati.

Dengan 88% di Rotten Tomatoes dan penghargaan Best Horror dari Saturn Awards, Don't Breathe adalah rollercoaster ketegangan yang tak memberi ruang bernapas. 

Ini film yang wajib ditonton jika kamu ingin tahu bagaimana psikopat bisa menyamar sebagai korban dan mengubah rumah menjadi tempat paling mematikan di dunia.


10. A Killer Paradox (2024)

Lee Tang terlihat seperti mahasiswa biasa. Tapi setelah membunuh seorang pria secara tidak sengaja yang ternyata seorang pembunuh berantai, ia mulai percaya bahwa takdir memandunya untuk menghabisi orang-orang jahat. Perlahan, ia berubah menjadi algojo diam-diam, membunuh demi “keadilan” yang ia ciptakan sendiri. Makin lama, rasa bersalah dan kegilaan makin kabur batasnya hingga tak jelas mana yang lebih berbahaya: niat baik atau obsesi membunuh.

Serial ini membangun konflik moral yang membuat penonton ikut bingung: haruskah kita mendukung Lee Tang? Di satu sisi, ia menghukum orang jahat. 

Tapi di sisi lain, siapa yang memberinya hak untuk memutuskan hidup dan mati seseorang? Relasi dengan detektif yang memburunya memperdalam dilema ini, menjadikan setiap episode tak hanya menegangkan, tapi juga menggugah pikiran.

Dengan skor 100% di Rotten Tomatoes dan popularitas tinggi di Netflix global, A Killer Paradox adalah eksplorasi brilian tentang psikopat fungsional mereka yang menyamar sebagai orang baik dan membenarkan setiap tindakan brutalnya. 

Wajib ditonton bagi kamu yang ingin menantang moral sendiri dan menyaksikan pembunuh yang membingungkan, menawan, sekaligus menakutkan.

 

11. Orphan: First Kill (2009)

Orphan: First Kill

Ketika pasangan Kate dan John Coleman mengadopsi Esther, gadis kecil berwajah polos dari panti asuhan mereka percaya telah menemukan pelengkap keluarganya yang sempurna. 

Tapi sejak awal, ada yang terasa janggal. Esther terlalu dewasa untuk usianya, terlalu pintar memanipulasi, dan secara misterius selalu muncul di sekitar kecelakaan yang terjadi di rumah. Di balik senyum dan pita cantiknya, ada sesuatu yang gelap, dingin, dan berbahaya.


Ketegangan meningkat ketika Esther mulai menunjukkan dominasi terhadap anak-anak lain dan memancing konflik rumah tangga. Kate yang curiga malah dianggap delusi oleh suaminya, menciptakan tekanan psikologis yang bikin frustrasi dan tegang. 


Setiap langkah Esther membuat kita mempertanyakan: siapa sebenarnya dia? Dan kenapa orang dewasa di sekelilingnya tampak terlalu lambat menyadarinya?

Meskipun hanya meraih skor 56% di Rotten Tomatoes, Orphan: First Kill justru jadi film kultus karena akting brilian Isabelle Fuhrman yang sukses menghidupkan sosok psikopat dalam tubuh anak kecil.

Plot twist-nya benar-benar membuat rahang jatuh dan jadi bahan pembicaraan bertahun-tahun. Film ini layak ditonton karena berhasil mengeksplorasi ketakutan paling mendasar: bahwa monster bisa saja hadir dalam bentuk paling polos.

 

12. Memoir of a Murderer (2017)

Memoir of a Murderer

Byeong-soo mungkin tampak seperti pria tua biasa yang mulai kehilangan ingatan karena Alzheimer. Tapi dalam diam, ia menyimpan masa lalu sebagai pembunuh berantai.

Kini, di masa tuanya, ia merasa perlu membunuh satu orang lagi pria yang ia curigai tengah mengincar putrinya. Tapi bisakah kita mempercayai ingatan seorang pembunuh yang mulai runtuh? Atau justru semua hanyalah paranoia dari pikiran yang tak lagi utuh?

Film ini bermain dalam ruang abu-abu antara kebenaran dan ilusi, di mana setiap adegan bisa saja ingatan yang salah.

Penonton dipaksa melihat dari perspektif pria yang tak lagi bisa percaya pada dirinya sendiri. Tapi semakin dalam ia terjebak dalam pengejaran dan investigasi, semakin banyak kebenaran yang tak siap kita terima.

Dengan rating 7.2 di IMDb dan beberapa penghargaan aktor terbaik untuk Kyung-gu Sol, film ini bukan hanya thriller psikologis biasa. Ia menyuguhkan karakter psikopat dengan kelemahan yang manusiawi, membuat penonton tidak bisa membenci sepenuhnya.

Kalau kamu suka cerita yang menantang moral dan membuatmu ragu terhadap semua yang kamu tonton, ini salah satu film Korea paling memikat di genre ini.

 

13. The Gift (2015)

Simon dan Robyn baru pindah ke rumah baru, berharap bisa memulai hidup tenang. Tapi segalanya berubah saat Simon bertemu Gordo teman lamanya yang tiba-tiba muncul, memberikan hadiah aneh, dan terus-menerus datang tanpa diundang.

Apa yang awalnya tampak seperti keramahan nostalgia berubah menjadi invasi perlahan-lahan. Gordo menyimpan dendam lama, dan ia tak ingin balas dengan kekerasan... tapi dengan permainan psikologis.

Atmosfer film ini sunyi tapi mengancam. Tak ada jump scare, tak ada darah berceceran, hanya perasaan tak nyaman yang tumbuh setiap kali Gordo muncul di latar belakang.

Masa lalu Simon mulai terkuak, dan penonton dipaksa menyadari bahwa kebenaran bisa jauh lebih menakutkan dari imajinasi.

Dengan rating tinggi 91% di Rotten Tomatoes dan penghargaan untuk penulisan serta akting, The Gift tampil sebagai kejutan tak terduga dari Joel Edgerton yang juga menyutradarai. Ini adalah film yang membuatmu menoleh dua kali ke masa lalu sendiri karena mungkin ada seseorang di luar sana yang belum selesai denganmu.

 

14. Us (2019)

Us

Sebuah keluarga liburan ke rumah lama mereka, tapi malam itu datang ketukan di pintu. Apa yang mereka temukan bukan perampok, bukan monster, tapi versi diri mereka sendiri, The Tethered, kembar jahat yang berpenampilan sama namun berperilaku seperti bayangan gelap.

Mereka tidak sekadar menyerang, mereka seperti tahu segalanya: gerakan, pola pikir, bahkan trauma yang disimpan rapat.

Jordan Peele menyajikan horor psikologis melalui alegori sosial yang tajam. Film ini tidak hanya membuat takut, tapi juga memancing pertanyaan tentang identitas, privilese, dan sisi gelap manusia.

Lupita Nyong'o memberi performa luar biasa sebagai Adelaide dan versi Tethered-nya, memperlihatkan dua sisi karakter dalam ketegangan mutlak.

Dengan berbagai penghargaan, termasuk Best Actress dan Best Horror Film, serta pujian kritikus karena kepiawaian naskah dan simbolismenya, Us bukan hanya film horor, tapi pengalaman penuh makna. Ini film yang membuatmu melihat bayanganmu sendiri sedikit berbeda setelah lampu padam.

 

15. No Mercy (2019)

Ketika adiknya menghilang secara misterius setelah mengalami kekerasan seksual, In-ae tidak menunggu bantuan hukum. Ia mengambil jalan sendiri, dengan brutal.

Bekas tentara perempuan ini memulai pengejaran berdarah melintasi kota demi kota untuk mengungkap kebenaran dan menghukum pelakunya. Tapi semakin jauh ia menyelam, semakin kabur batas antara keadilan dan kegilaan.

Film ini tidak menahan apa pun. Setiap adegan aksi penuh intensitas, setiap interogasi diwarnai amarah. In-ae tak hanya menjadi pahlawan, ia berubah menjadi ancaman yang bahkan polisi pun takut dekati. Ini bukan kisah balas dendam klise. Ini adalah potret psikopat yang lahir dari trauma dan sistem yang gagal.

Meskipun tidak banyak menerima penghargaan, No Mercy dipuji komunitas film Korea dan internasional sebagai salah satu revenge thriller paling intens dalam dekade terakhir.

Cocok untuk penonton yang tahan menyaksikan kekerasan yang dilandasi kasih sayang, yang membuktikan bahwa cinta bisa menjadi alasan paling mengerikan untuk menjadi kejam.

 

16. To Catch a Killer (2023)

To Catch a Killer

Saat kota Baltimore dilanda aksi penembakan massal oleh seorang sniper misterius, semua mata tertuju pada FBI. Namun, justru seorang polisi muda dengan masa lalu kelam, Eleanor Falco, yang direkrut untuk masuk ke dalam pikiran sang pelaku.

Penonton diajak menyusuri investigasi yang kelam, bukan hanya karena kejahatannya, tapi karena si pembunuh tampak digerakkan oleh kemarahan terhadap dunia yang ia anggap rusak. Dalam pengejaran ini, Eleanor bukan hanya berburu seorang kriminal, tapi juga berperang dengan luka batinnya sendiri.

Film ini tampil dengan nuansa kelam dan realistis. Tidak ada kejutan berlebihan, namun tensi perlahan-lahan dibangun melalui percakapan, investigasi yang intens, dan dilema moral.

Pembunuh yang mereka kejar tidak hanya jenius, tapi juga mewakili nihilisme generasi baru, seseorang yang membenci dunia bukan karena gila, tapi karena terlalu sadar. Penonton dibuat tak nyaman karena bisa memahami, walau tak membenarkan, dorongan sang pelaku.

Meski tak meraih banyak penghargaan besar, film ini mendapat respon lumayan positif dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, To Catch a Killer mengantongi rating sekitar 64%, sementara IMDb memberinya 6.5/10.

Kritikus menyebutnya sebagai thriller atmosferik yang kuat di awal namun agak melemah di akhir. Namun performa Shailene Woodley banyak dipuji, dan gaya visualnya dianggap membawa sentuhan serius pada cerita berbasis keputusasaan sosial.

Bagi penonton yang ingin lebih dari sekadar aksi, film ini menawarkan pertarungan psikologis yang reflektif dan kelam.

 

17. Mother! (2017)

Sebuah rumah indah di tengah hutan menjadi tempat tinggal pasangan seniman dan istrinya. Tapi saat sepasang tamu tak diundang muncul dan mulai mengambil alih ruang demi ruang, kehidupan sang istri perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang tak bisa ia hentikan.

Setiap tamu baru membawa kekacauan, dan sang suami terus membiarkan mereka masuk, membuat rumah itu berubah menjadi panggung kekerasan, penyembahan, dan kehancuran yang menggila.

Mother! bukan film yang bisa dijelaskan dengan mudah. Ia adalah alegori tentang penciptaan, pengorbanan, dan kekacauan manusia dalam merusak sesuatu yang indah. Jennifer Lawrence memerankan karakter utamanya dengan penuh ketegangan batin terisolasi, marah, dan akhirnya hancur. 

Darren Aronofsky tidak hanya ingin membuat penonton takut, tapi juga membuat mereka muak, marah, dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Di Rotten Tomatoes, film ini bertengger di angka 68%, cukup untuk memicu perdebatan panjang. CinemaScore bahkan memberinya nilai “F”, menjadikannya salah satu film langka dengan respons ekstrem dari penonton. 

Meski begitu, Mother! berhasil meraih beberapa nominasi penting seperti Saturn Award untuk Aktris Terbaik dan masuk kategori Film Terbaik versi Washington D.C. Film Critics. Sebuah karya yang mungkin tak nyaman ditonton, tapi dijamin tak akan mudah dilupakan. Kalau kamu tertarik pada kisah yang penuh simbol, brutal, dan emosional, film ini layak jadi tantangan.

 

18. Hush (2016)

Maddie adalah penulis bisu-tuli yang memilih hidup menyendiri di sebuah rumah terpencil di hutan. Namun malam sunyi itu berubah menjadi neraka saat seorang pembunuh bertopeng mengintainya dari balik jendela. Tanpa bisa mendengar ancaman yang mendekat, Maddie harus menggunakan seluruh insting dan kecerdasannya untuk bertahan hidup—sendirian, tanpa suara, tanpa bantuan.

Kekuatan film ini terletak pada kesederhanaannya. Tidak ada dialog panjang, tidak ada efek suara dramatis, hanya ketegangan murni yang tumbuh dari keheningan dan rasa takut yang mendekap.

Kamera bergerak mengikuti langkah pelan sang pembunuh dan napas tertahan Maddie, menciptakan horor psikologis yang intens tanpa harus berbicara banyak. Setiap keputusan Maddie menjadi pertaruhan nyawa yang membuat penonton ikut tegang.

Meskipun tidak masuk dalam daftar film pemenang penghargaan besar, Hush menjadi favorit banyak penggemar genre thriller karena pendekatannya yang unik dan efektif.

Ini adalah bukti bahwa teror tidak butuh banyak suara untuk menjadi mematikan. Film ini sangat cocok bagi kamu yang ingin merasakan kengerian dari perspektif yang berbeda, diam, tapi mematikan.

 

19. Leave the World Behind (2023)

Sebuah liburan keluarga yang awalnya damai berubah menjadi penuh kecemasan ketika dua orang asing muncul di malam hari, mengklaim bahwa terjadi krisis besar di dunia luar.

Tanpa sinyal, listrik, dan informasi jelas, ketegangan psikologis mulai tumbuh antara dua keluarga ini. Tidak ada monster, tidak ada zombie, hanya rasa takut dan ketidakpastian yang perlahan menggerogoti kepercayaan satu sama lain.

Film ini membangun ketegangan lewat ketidaktahuan. Setiap karakter punya asumsi sendiri, dan penonton pun dibuat menebak-nebak kebenaran. Saat paranoia mulai mengendalikan logika, konflik yang muncul menjadi lebih mengerikan daripada ancaman luar.

Julia Roberts dan Mahershala Ali tampil meyakinkan sebagai orang tua yang berusaha tetap tenang di tengah kekacauan yang tak terlihat.

Leave the World Behind memang bukan thriller penuh aksi, tapi ia menyentuh ketakutan modern bahwa sistem bisa runtuh kapan saja, dan kita tidak tahu siapa yang bisa dipercaya.

Meskipun menuai review beragam, film ini memberikan pengalaman menonton yang memicu diskusi. Ini film yang akan membuatmu menatap tetanggamu dengan rasa curiga baru.

 

20. Luther: The Fallen Sun (2023)

John Luther bukan lagi polisi, tapi penjara tak bisa mengurung rasa keadilannya. Ketika David Robey seorang psikopat kaya dan manipulatif muncul dan mulai menyebarkan teror sadis melalui dunia digital, Luther kabur dari penjara demi menghentikannya.

Apa yang dimulai sebagai pengejaran kriminal berubah menjadi pertarungan pribadi antara dua pria dengan batas moral yang berbeda.

Film ini menyajikan thriller penuh aksi dan atmosfer kelam khas serial Luther. Idris Elba tampil dengan karisma gelap yang kuat, sementara Andy Serkis menjadi sosok antagonis yang menjijikkan dan memikat sekaligus.

Snuff content, manipulasi publik, dan teknologi menjadi alat Robey untuk menunjukkan betapa tipisnya garis antara kejahatan dan hiburan di era modern.

Di Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 75% dari kritikus namun lebih rendah dari penonton umum. IMDb memberinya nilai 6.5/10, dengan ulasan beragam mengenai ending-nya yang dianggap menggantung.

Meski belum mendapat banyak penghargaan formal, film ini sempat ramai dibahas karena diproduseri oleh Barack dan Michelle Obama melalui Higher Ground Productions. Visualnya memukau, tensinya menggelisahkan, dan isu sosialnya menyentuh. Untuk kamu yang suka thriller dengan nada lambat tapi menghantui, film ini bisa jadi bahan diskusi berhari-hari.

 

Nonton Film Psikopat Sub Indo Terbaik di CATCHPLAY+ Mudah dan Murah

Ingin nonton film Psikopat sub indo? Salah satu pilihan terbaik adalah melalui CATCHPLAY+, platform streaming yang menawarkan fleksibilitas dan harga terjangkau!

Kenapa pilih CATCHPLAY+?

  • Fleksibel: Bisa langganan bulanan, atau cukup sewa satu film saja lewat fitur single rental cocok buat kamu yang cuma ingin nonton satu film tanpa komitmen!

  • Harga Terjangkau: Mulai dari hanya Rp16.500 per bulan jika berlangganan tahunan bahkan lebih murah dari harga makan siang!

  • Update Cepat: CATCHPLAY+ dikenal sebagai salah satu platform tercepat yang menghadirkan film baru dari bioskop ke layanan streaming, terutama lewat opsi single rental.

  • Kualitas Waktu Bersama: Jadikan momen menonton film sebagai waktu berkualitas bersama keluarga atau orang terdekat, tanpa harus keluar rumah!

 

Tonton film Psikopat sub indo di CATCHPLAY+ klik di sini untuk langsung mulai nonton!