Melt Memo
by Melt Memo

Bayangkan jika dunia yang selama ini hanya kalian baca dalam novel fantasi tiba-tiba menjadi kenyataan dan satu-satunya yang tahu cara menyelamatkannya adalah pembacanya sendiri.

Omniscient Reader: The Prophet bukan sekadar film fantasi aksi biasa; ini adalah sebuah perjalanan imajinatif yang menembus batas antara fiksi dan realita, dibintangi dua bintang Korea Selatan yang tengah berada di puncak sorotan: Lee Min-ho dan Jisoo BLACKPINK. Lee Min‑ho hadir sebagai Yoo Joong‑hyuk, sosok petarung misterius dan dingin yang menyimpan beban dunia di pundaknya. Di sisi lain Jisoo, dalam debut film layar lebarnya, tampil sebagai Lee Ji‑hye, karakter perempuan kuat yang menjadi sekutu penting di tengah dunia yang runtuh.

Kolaborasi dua ikon ini menjanjikan bukan hanya chemistry yang menggugah, tapi juga kekuatan akting yang bisa menghidupkan kompleksitas karakter dari semesta webtoon legendaris. Namun, tak semuanya mulus. Adaptasi ini datang dengan riuh kontroversi: perubahan jalan cerita, karakterisasi yang berbeda dari versi asli, hingga pertanyaan besar apakah film ini mampu memuaskan jutaan pembaca setia?

Sebuah teka-teki menarik yang membuat Omniscient Reader: The Prophet wajib masuk dalam daftar tontonan, baik oleh pecinta aksi maupun mereka yang penasaran dengan benturan antara ekspektasi dan kenyataan. Yuk simak ulasannya disini!

 

Sinopsis Film Omniscient Reader: The Prophet (2025)

Bayangkan dunia yang tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk, bukan karena bencana alam, bukan pula karena invasi alien, melainkan karena sebuah novel. Ya, sebuah cerita fiksi yang selama ini hanya dibaca oleh satu orang: Kim Dok-ja.

Dok-ja hanyalah pegawai kantoran biasa, tenggelam dalam rutinitas dan kesepian. Pelariannya hanyalah sebuah web novel berjudul Three Ways to Survive the Apocalypse, yang selama bertahun-tahun setia ia baca sampai tamat. Tapi ketika bab terakhir tayang, sesuatu yang ganjil terjadi, dunia nyata berubah mengikuti cerita di novel itu.

Bangunan runtuh, monster mengintai, dan hukum dunia perlahan digantikan oleh sistem “scenario” mematikan yang harus diselesaikan untuk bertahan hidup. Di tengah kekacauan itu, Dok-ja menjadi satu-satunya orang yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya karena dia satu-satunya pembaca.

Dalam upayanya bertahan, Dok-ja harus berhadapan langsung dengan sang protagonis dari novel, Yoo Joong-hyuk, seorang pejuang dingin dengan kemampuan bertarung luar biasa namun berhati dingin. Mereka bukan sekadar rekan, tapi juga cermin satu sama lain: dua sosok dengan pemahaman berbeda tentang nasib dan kebebasan.

Bersama rekan-rekan baru yang perlahan ia lindungi dan percayai, Dok-ja menyusun rencana. Ia bukan pahlawan, tapi ia tahu alur cerita. Ia bukan petarung, tapi ia tahu kapan harus mundur dan kapan menyerang. Namun seiring waktu, Dok-ja sadar: membaca dan menjalani adalah dua hal yang sangat berbeda. Di balik setiap “scenario” ada konsekuensi. Di balik setiap pilihan ada kehilangan. Dan di balik setiap karakter, ada manusia nyata yang tak bisa diprediksi oleh narasi.

Omniscient Reader: The Prophet bukan sekadar kisah aksi bertahan hidup, tapi tentang bagaimana seseorang menghadapi dunia yang ia pikir ia pahami. Akankah Dok-ja mengubah akhir cerita? Atau justru menjadi bagian dari takdir yang ia coba hindari?

 

Ada Lee Min-ho dan Jisoo BLACKPINK! Ini Pemeran dan Karakter Omniscient Reader

Dalam lautan web novel dan adaptasi, Omniscient Reader: The Prophet muncul sebagai film Korea yang membawa nuansa segar sekaligus penuh ketegangan. Namun, keberhasilan film ini bukan hanya pada kisahnya yang penuh liku, melainkan juga pada deretan pemeran berbakat dan terkenal seperti Lee Min-ho dan Jisoo BLACKPINK yang menghidupkan karakter-karakter kompleks dengan emosi, kedalaman, dan daya tarik visual yang kuat.

 

1. Lee Min-ho sebagai Yoo Joong‑Hyuk

Sebagai “tokoh utama” dalam dunia novel, Yoo Joong‑Hyuk digambarkan sebagai petarung tangguh, penuh luka batin, dan memiliki latar masa lalu yang rumit. Ia mengandalkan kekuatan fisik dan determinasi untuk melewati setiap skenario kematian yang terus berulang. Kembalinya Lee Min-ho ke layar lebar setelah sembilan tahun langsung mencuri perhatian. Aktor Boys Over Flowers dan Pachinko ini membuktikan kedewasaan aktingnya lewat sosok Joong‑Hyuk yang kompleks.

Dalam wawancara, ia menyatakan bahwa peran ini membawanya pada eksplorasi maskulinitas yang tak melulu kuat secara fisik, tapi juga emosional. Chemistry-nya dengan Ahn Hyo‑Seop menjadi magnet utama, menghadirkan ketegangan antara kekuatan dan strategi dalam menghadapi kehancuran.

 

2. Jisoo (BLACKPINK) sebagai Lee Ji‑Hye

Lee Ji‑Hye adalah karakter wanita yang berani, tangguh, dan siap bertarung demi keadilan. Ia menjadi simbol pemberontakan dan harapan dalam dunia yang nyaris hancur. Karakternya juga mewakili semangat muda dan loyalitas terhadap kebenaran, meski dunia sekitarnya semakin suram. Film ini menandai debut layar lebar Jisoo BLACKPINK setelah sebelumnya bermain dalam Snowdrop. Ia mendapat perhatian besar karena membawa karisma dan keberanian dalam setiap adegan laga.

Kritikus memuji ekspresi intens dan kemampuan Jisoo mengimbangi lawan mainnya yang berpengalaman. Meski ada kekhawatiran soal idol-turned-actress, Jisoo membuktikan bahwa ia bukan hanya wajah cantik, tapi aktris dengan masa depan menjanjikan.

 

3. Ahn Hyo‑Seop sebagai Kim Dok‑Ja

Kim Dok‑Ja adalah tokoh utama dalam dunia yang tiba-tiba berubah menjadi seperti novel yang ia kenal. Ia bukan petarung ulung seperti Yoo Joong‑Hyuk, melainkan pembaca yang cerdas dan strategis. Berbekal pengetahuan akan alur cerita, ia mencoba menyelamatkan umat manusia dari kehancuran, meski ia bukan "pahlawan utama". Karakternya dibangun dengan dilema moral, pengorbanan pribadi, dan pertaruhan hidup yang menguji akal dan hati. Ahn Hyo‑Seop menghadirkan transformasi emosional yang kuat dalam sosok Dok‑Ja. Dikenal lewat drama seperti Business Proposal dan A Time Called You, Ahn memutuskan untuk keluar dari zona nyaman demi peran ini.

Ia melakukan latihan fisik intensif untuk adegan aksi dan mengakui bahwa Dok‑Ja adalah karakter paling menantang dalam kariernya. Kritikus memuji penampilannya sebagai paduan presisi akting dan pemahaman naratif, meski sebagian penggemar menyayangkan pengurangan elemen “omniscient” khas tokoh ini.

 

4. Chae Soo-bin sebagai Yoo Sang‑Ah

Yoo Sang‑Ah adalah karakter yang hangat namun rasional. Sebagai rekan kerja Dok‑Ja, ia menjadi salah satu karakter awal yang mempercayai peringatan Dok‑Ja dan ikut dalam perjuangan bertahan hidup. Soo-bin Chae, yang dikenal lewat I'm Not a Robot, memberikan performa tenang namun menyentuh. Ia membangun dinamika lembut yang kontras dengan kekacauan cerita, sekaligus menyuarakan sisi manusiawi dalam dunia penuh kehancuran.

 

5. NaNa sebagai Jung Hee‑Won

Hee‑Won adalah karakter yang mewakili keadilan dan kekuatan moral. Ia keras terhadap pelaku kekerasan dan memiliki prinsip kuat dalam dunia tanpa hukum. NaNa (After School) tampil memukau dengan ekspresi tegas dan gerakan laga yang tajam. Kritikus menyebut perannya sebagai "pilar etika" yang memberikan penyeimbang penting dalam dunia yang dipenuhi oportunis.

 

Bagaimana Penampilan Lee Min-ho di Omniscient Reader?

Kembalinya Lee Min-ho ke layar lebar melalui Omniscient Reader: The Prophet menjadi magnet tersendiri, terutama bagi penggemar K-drama dan pecinta visual sinematik.

 

1. Karisma Layar yang Tak Tertandingi

Lee Min-ho berhasil menghadirkan aura kuat sejak kemunculan pertama sebagai Yoo Jung‑hyuk. Sorotan kamera seolah tertarik padanya baik dalam adegan aksi maupun dialog singkat, ia mampu mengisi layar dengan kehadiran yang dominan. 

Wajah dingin, tatapan tajam, dan sikap penuh kendali menjadikan karakternya terasa kuat tanpa harus terlalu banyak bicara. Karisma ini menjadi fondasi penting yang membuat karakter Yoo Jung‑hyuk terasa sebagai sosok “pemimpin dalam kekacauan."

 

2. Visual yang Mendukung Imajinasi Penggemar

Dari segi tampilan fisik, Lee Min-ho dianggap sangat pas memerankan karakter utama dalam dunia penuh kehancuran. Kostum berlapis, rambut panjang sedikit acak, dan sorot mata penuh beban menjadikan karakter ini lekat secara visual dengan ekspektasi para pembaca webtoon. Ia tidak hanya tampil sebagai aktor, tapi juga sebagai perwujudan dari fantasi visual penggemar, menjadikannya sosok Yoo Jung‑hyuk yang mudah dikenang.

 

3. Koreografi Aksi yang Meyakinkan

Meski bukan dikenal sebagai aktor laga, Lee Min-ho membuktikan komitmennya dalam adegan pertarungan. Gerakannya saat menebas monster atau bertarung di skenario awal terlihat rapi dan luwes, tanpa kehilangan kontrol atau intensitas. Ia menunjukkan bahwa tubuhnya berbicara banyak ketika dialog tak dibutuhkan. Ini memperkuat karakter Jung‑hyuk sebagai petarung veteran yang tak perlu banyak aksi dramatis untuk membuktikan kekuatan.

 

4. Transisi Gaya Akting yang Lebih Dewasa

Lee Min-ho selama ini identik dengan karakter pria romantis yang melankolis. Namun dalam Omniscient Reader, ia menunjukkan sisi lain dari kemampuannya. Ia tampil sebagai tokoh serius, keras, dan penuh beban emosional, namun tetap menjaga ciri khas keanggunan yang melekat pada dirinya. Ini adalah langkah karier yang menunjukkan kematangan akting, bahwa ia siap meninggalkan stereotip lama dan menghadapi genre yang lebih berat secara fisik dan psikologis.

 

5. Magnet bagi Penonton

Di luar penilaian teknis, kehadiran Lee Min-ho membawa dampak nyata bagi penerimaan film. Banyak penonton yang datang ke bioskop atau menonton secara daring karena ingin menyaksikan comeback-nya di genre aksi-fantasi. Ia menjadi daya tarik utama bagi penonton yang mungkin belum mengenal webtoonnya sekalipun. Ini menunjukkan kekuatan “star power” yang dimilikinya, sebuah aset penting yang ikut menyukseskan film ini di pasar internasional.

 

Tonton Film Bioskop Online sub indo di CATCHPLAY+ klik di sini untuk langsung mulai nonton!