dr. Ferdiriva Hamzah
by dr. Ferdiriva Hamzah

Olimpiade Tokyo 2020 membawa angin segar. Akhirnya Indonesia bisa meraih emas. Ambisi seperti itu juga tampak dalam film, misalnya I, Tonya. Sayangnya hal itu terjadi fakta dan situasi yang menyedihkan…

Kita bangsa Indonesia senang bukan main melihat kegigihan pasangan Gresysia Polii / Apriani Rahayu. Tak lelah mengejar bola hingga sukses meraih juara nomor Ganda Putri Bulutangkis. Keren banget semangat mereka! Semoga bisa menular ya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kegigihan menghasilkan juara ganda bagi putri Greysia dan Apriani

Kegigihan menghasilkan juara ganda bagi putri Greysia dan Apriani

Semangat ala Grey dan Apri juga terasa di banyak film. Tak sedikit kisah berlatar olahraga dari berbagai cabang yang dikupas oleh para sineas mancanegara. Banyak yang diangkat dari kisah nyata dan ada pula yang hanya fiksi semata. Sebut saja macam My Annoying Brother, Bleed for This, Rush, bahkan I, Tonya. Jadi aku mau cerita sedikit tentang film bertema drama olahraga favoritku. Mumpung masih ada angin Olimpiade kan. Biar tambah imun kita, sehat terus, jangan sampai kena virus COVID 19...

Bleed for This

 

Favoritku I, Tonya

Entah kenapa, dari semua film berlatar olahraga, yang paling aku suka ya I, Tonya. Jangan tanya ya kenapa…

Oh ya, aku sempat mikir kalau proyek arahan Craig Gillespie ini filmnya orang Batak. Tengok aja judulnya, I, Tonya kan terbaca Itonya. Itonya siapa coba? Dalam budaya Batak, ito itu artinya anak perempuan dari saudara laki-laki ayah, bisa juga saudara perempuan dari lae atau ipar kita. Nggak salah kan aku?

Perempuan pertama berhasil lakukan Triple Axel

Perempuan pertama yang berhasil lakukan Triple Axel

Oke, kembali ke laptop. I, Tonya diangkat dari kisah nyata Tonya Harding, seorang skater berbakat dari negara tulang Sam. Sosok Tonya dimainkan oleh Margot Robbie, pemeran pacar si Joker, Harley Quinn. Kariernya melesat karena dia menjadi perempuan pertama yang berhasil melakukan trik tiga putaran.

Tonya berada di puncak ketenaran sebagai atlet skate papan atas era 1990-an. Ajang Olimpiade pun sudah ada di depan mata. Tinggal berlatih lebih keras aja deh, medali emas menanti. Plus ketenaran dan segala pesan sponsor deh. Kalau jaman now, namanya endorsement. Ngeri kali.

 Dibintangi Sebastian Stan dan Margot Robbie

Dibintangi Sebastian Stan dan Margot Robbie

Seiring berlalunya waktu, ternyata hokinya harus berbalik. Rupanya mantan suaminya, Jeff Gillooly (Sebastian Stan) bersekongkol melukai Nancy Kerrigan (Caitlin Carver), kolega Tonya sesama atlet Olimpiade pada sesi latihan untuk U.S. Figure Skating Championships 1994 di Detroit. Alhasil, Nancy terpaksa menarik diri pula dari kejuaraan nasional. Reputasi Tonya pun tercoreng, apa yang sudah dirintisnya selama ini hancur lebur. Namanya selalu dikaitkan dengan skandal paling kelam dalam dunia olahraga. Ditulis pakai tinta merah.

 

Ada Apa dengan Tonya?

Ya, ada apa dengan Tonya coba. Di sini kita lihat bagaimana sutradara Craig Gillespie menerjemahkan skenario dari Steven Rogers. Jangan salah, si Steven ini tak ada hubungan famili dengan Captain America ya. Dia memang penulis skenario dari sananya, jadi bukan superhero.

I, Tonya

Menurutku sih there are always two sides to every story. Ternyata I, Tonya memperlihatkan banyak hal yang nggak pernah kita ketahui sebelumnya dari tragedi ini. Namun flim ini tidak terjebak pattern biopik lainnya. It's fun, entertaining, full of dark humor, dan yang jadi catatan penting, akting Margot Robbie terasa sensasional sekali di sini.

 

Satu hal yang patut dicatat, Margot boleh-boleh aja berakting dengan keren di sini. Namun proyek drama sport ini justru malah mengantar Allison Janney meraih sukses. Pemeran ibu Tonya yang kasar ini kebagian piala Oscar dan Golden Globe 2018 untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik. Di ajang Oscar dia menyingkirkan Octavia Spencer dan Mary J. Blige. Memang sedap betul tengok dia jadi ibu kejam dan suka balbali borunya (memukuli anak perempuannya).

Allison Janney raih Oscar berkat perankan ibu Tonya

Allison Janney raih Oscar berkat perankan ibu Tonya

Asyik kan ceritanya? Jangan sampai nggak nonton deh, tersedia secara streaming di CATCHPLAY+ kok. Mantap nih sambil membayangkan perjuangan keras seorang atlet menjadi seorang hero. Selain butuh kerja keras, ternyata ada faktor lain yang hadir di balik itu.

 

*) Ferdiriva Hamzah, seorang dokter mata dan penulis 5 buah buku yang satu di antaranya telah didaptasi ke layar lebar Catatan Dodol Calon Dokter (2016) dan Cado Cado Dikartunin (2020-sekarang). Aktif di media sosial membagikan ilmu kesehatan mata dan cakap-cakap soal film.