wiseguy
by wiseguy

Seberapa sama atau berbeda serial NORMAL PEOPLE dengan novelnya? Pertanyaan ini konon bikin cemas pembaca setia novelnya. Untunglah, sang novelis terlibat dalam produksi serialnya. Meski begitu, perbedaan tetap terjadi. Ketahui di bagian mana saja!

Banyak novel laris yang kemudian diadaptasi jadi film atau serial, bikin tak puas pembaca novelnya. Di satu sisi para pembaca berharap film yang ditonton semirip mungkin dengan buku yang mereka baca. Sementara pembuat fim sering beralasan, karena medianya berbeda, novel dan film punya hasil akhir berbeda.

Bagaimana dengan serial Normal People, adaptasi dari novel karya penulis Irlandia, Sally Rooney itu? Novel yang terbit pertama kali pada 2018 itu laris di mana-mana, sukses memenangkan Costa Novel Award 2018, bahkan jadi kandidat Man Booker Prize, penghargaan untuk buku terbaik yang terbit di Inggris dan Irlandia. Versi Indonesianya, novel ini diterbitkan Penerbit Bentang Pustaka pada Maret 2020 lalu dengan judul yang sama.

Novel versi Amerika vs Indonesia

Untunglah BBC Three yang memproduksi serial ini melibatkan sang novelis. Sally menulis skenarionya untuk enam episode pertama dari total 12 episode. Serial tetap setia pada bukunya, bahkan meninggalkan sejumlah detail mengesankan. Tak heran, serialnya gaet 4 nominasi Emmy Awards 2020 pada kategori ‘TV movie/limited series’ untuk bidang penyutradaraan, aktor, skenario, dan casting. Meski begitu, perbedaan tak terhindarkan.

Serial Normal People tayang eksklusif mulai hari ini 19 Agustus 2020 di CATCHPLAY+. Hanya dengan DAFTAR saja, GRATIS Nonton Ep.1. Mau nonton puas semua episode, plus ribuan film lain? Manfaatkan Promo Kemerdekaan. Langganan 3 bulan hanya 75.000 pakai kode [MERDEKA75].

Nonton #NormalPeople di CATCHPLAY+ gak cuma bikin baper, tapi bisa dapet kesempatan menangin 10 novel Normal People keluaran Bentang Pustaka.

Cara ikutan: 
1. Tonton serial drama Normal People di CATCHPLAY+
2. 10 CATCHPLAYERS akan dipilih untuk mendapatkan masing-masing 1 novel Normal People 
3. Periode promosi: 19 Agustus - 6 September 2020
4. Pengumuman pemenang: 8 September 2020 via e-mail

 

Jadi seperti apa berbedaan serial versus novelnya? Simak deh!

1.   Daisy-Edgar Jones Lebih Cantik dari Marianne

Dalam novel, karakter Marianne digambarkan ‘tak konvensional.’ Terutama selama masa sekolahnya, ia sosok cewek yang dianggap umum tak menarik. Perubahan gayanya saat berkuliah jadi sangat penting. Tapi Daisy Edgar-Jones yang berperan sebagai Marianne harus diakui jauh lebih cantik dari yang digambarkan dalam novel.

 

2.   Connel Merahasiakan Hubungannya dengan Marianne

Dalam novel disebutkan, Connell merahasiakan persahabatan dan hubungan dengan Marianne di sekolah menengah karena dia populer dan Marianne tidak. Cowok itu mendeskripsikan reputasi Marianne dengan, "Dia secara terbuka menghina orang-orang di sekolah. Dia tak punya teman dan menghabiskan waktu makan siangnya sendiri dengan membaca novel. Banyak orang membencinya.”

Connell - Marianne dalam Normal People

Meski dalam serial tak digambarkan seperti itu, penonton bisa melihat lebih banyak pengalaman sekolah yang bikin sedih Marianne, terutama bagaimana ia diintimidasi beberapa teman sekelasnya, termasuk di grup Connell. Mereka menyebut Marianne jelek dan mengejek sikap agresinya.

 

3.   Fokus Hubungan Marianne- Connell dan Aspek Sosial Mereka

Serial dinilai tak menyimpang dari hal paling penting, yakni hubungan antara Marianne dan Connell. Di tiap episode, penonton dapat melihat tiap karakter dan hubungan di antara mereka. Penonton menyaksikan hubungan keduanya tumbuh, kekurangan maupun kesempurnaan hubungan dua karakter dewasa sebelum waktunya ini.

Hubungan Connell dan Marianne adalah hubungan antara dua orang yang cukup rumit yang berasal dari kelas ekonomi dan sosial berbeda. Ini bagian penting dari novel. Ada beberapa contoh di mana Connell memandang dunia dengan begitu berbeda karena hasil didikan kalangan kelas pekerja.

Sementara serialnya banyak mencurahkan waktu untuk mengungkap rumitnya perbedaan kelas ini. Sambil berfokus pada hubungan romantis mereka, serial terlihat lebih sedikit menangkap nuansa perbedaan sosial-ekonomi dalam hubungan mereka.

 

4.   Hubungan Marianne dengan Keluarga Diperlihatkan Sejak Awal

Pembaca novel tak bisa tahu apa yang tak beres dengan keluarga Marianne. Tapi di bagian ini, serial menggunakan pendekatan berbeda. Dari episode pertama, penonton melihat keluarga tempat Marianne tumbuh adalah disfungsional. Penonton mudah berempati lebih baik pada Marianne.

Baik abang dan ibu Marianne saat muncul memperlihatkan sikap dingin atau bahkan dengan kekerasan. Ini membantu penonton memahami sifat dan perasaan Marianne jauh lebih baik, salah satu cara di mana proses adaptasi mampu membuatnya jadi tontonan yang lebih memikat.

 

5.    Pelecehan adalah Bagian Penting Novel dan Serialnya

Pelecehan yang dialami Marianne adalah bagian penting dari novel dan serial, dengan satu perbedaan signifikan: Dalam novel, Marianne menyatakan almarhum ayahnya memukulnya dan ibunya. Dalam serial, dia memberi tahu Connell, ayahnya tak melakukan apa pun padanya. Abang Marianne, Alan, yang diperankan Frank Blake, merupakan sosok yang tegas, licik, dan mengancam, dan Marianne masih membawa trauma emosional saat berinteraksi dengannya.

 

6.   Serial secara Efektif Mengadaptasi Monolog Batin

Problem umum adaptasi novel adalah hilangnya atau sedikitnya monolog internal atau percakapan batin yang disuarakan para karakternya. Inti cerita tak hanya bergantung pada plotnya, tapi juga saat karakter berkata dalam hati. Karena itu penting untuk tahu apa yang dipikirkan karakter, mengapa mereka melakukan sesuatu dan apa yang mereka lakukan.

Adaptasi monolog internal seperti itu biasanya dilakukan dalam bentuk sulih suara. Tapi sulih suara terkadang tak berhasil baik. Serial Normal People mampu mengubah sebagian dari pemikiran ini jadi dialog dan percakapan. Beberapa adegan hening bahkan sukses menangkap esensi pikiran yang berkecamuk dalam benak karakternya, terutama pada Marianne dan Connell.

 

7.    Keheningan Penuh Sepanjang Pertunjukan

Sebagian pembaca menilai, novelnya cenderung bertele-tele, sementara dalam serialnya, terjadi sejumlah peregangan saat tak ada dialog dan percakapan. Peregangan diam ini memungkinkan penonton ‘membenamkan diri’ dalam pikiran para karakternya. Ini berguna saat mencoba menunjukkan kepada penonton kehidupan para karakternya.

Misalnya, saat Connell berjalan melewati perpustakaan, Marianne membersihkan meja dapur. Hal-hal ini memungkinkan penonton memahami karakter dengan lebih baik. Serial benar-benar menerapkan prinsip ‘show don't tell’ dengan sempurna.

 

8.     Para Pemeran Piawai Menghidupkan Karakter

Pasangan aktris Daisy Edgar-Jones dan Paul Mescal secara piawai menghidupkan karakter Marianne dan Connell. Penampilan keduanya luar biasa. Dua karakter itu dinilai sangat menantang untuk diperankan. Tanpa aktor yang tepat bisa gagal. Edgar-Jones dan Mescal sangat cocok memerankan karakter mereka. Tak heran, Paul Mescal dinominasi sebagai Aktor Terbaik di ajang Emmy Awards 2020. Sementara pemeran lain tampil mengagumkan, ikut menghidupkan dua karakter utamanya yang rumit itu.

Tentu saja, ada sejumah perbedaan minor lain yang membedakan versi serial dan novelnya. Jika kamu juga pembaca novelnya, bisakah menambahkan dua poin lagi agar daftar ini menjadi 10? Kuncinya, tonton serialnya dengan cermat. Ayo tonton Normal People hari ini! Eksklusif hanya di CATCHPLAY+.

Normal People