Vincent Vega
by Vincent Vega

Banyak film berlatar momen hari Natal. Saking banyaknya, sampai bisa dibuat sub-kategori sendiri. Selain Black Christmas yang horor, ada apa lagi sih? 

Black Christmas, merupakan karya sutradara Sophia Takal. Dibintangi oleh Imogen Poots, film horor ini menjadi remake yang kedua kali. Versi orinya dibuat pada 1974, lantas dibuat lagi pada 2006 silam. Black Christmas sedang streaming di CATCHPLAY+.

Black Christmas

Jalan ceritanya pas banget buat film horor. Sekelompok mahasiswi ikutan pesta Natal dan mendadak malam itu menjadi mimpi buruk mereka. Ternyata ini tak lepas dari kasus pembunuhan yang marak di kampus. Takal berupaya bikin proyeknya terasa feminis. Alhasil, para cewek jagoan bikin perlawanan terhadap si jahat.

Well, film horor berlatar Natal bisa seru juga kok. Bagaimana dengan subgenre lainnya? Simak yuk kupasan yang asik berikut ini.

 

Anak-anak: Elliot: The Littlest Reindeer (Jennifer Westcott, 2018)

Namanya juga hari libur, anak usia sekolah butuh tontonan yang pas dong. Yang ini bolehlah. Kita lihat usaha Elliot (Josh Hutcherson) buat masuk tim kereta luncur rusa buat Santa menggantikan Blitzen (Martin Short). Ho… ho… ho. Ada yang mau ikut ke Kutub Utara sambil tertawa bersama?

Elliot: The Littlest Reindeer

 

Superhero: Batman Returns (Tim Burton, 1992)

Balik ke Batman era pra Christopher Nolan. Begini mainnya: Natal identik dengan salju. Salju identik dengan penguin. Ternyata Penguin (Danny DeVito) –plus Catwoman (Michelle Pfeiffer)- itu musuh Batman (Michael Keaton). Superhero kita mesti bertindak cepat, agar warga Gotham bisa menikmati damai Natal. Upaya Batman lebih ribet, ikut karena ada miliarder jahat (Christopher Walken) di kubu Penguin.

Hasil gambar untuk batman returns

 

Komedi Keluarga: Daddy's Home (Sean Anders, 2015)

Ini film komedi keluarga yang sehari-hari banget. Brad (Will Ferrell) menjadi suami baru dari Sara (Linda Cardellini) plus anaknya. Mendadak Dusty (Mark Wahlberg), sang mantan dari Sara, muncul lagi. Brad pun pening jadinya. Sebuah balada keluarga asik dan jenaka dengan setting Natal. Anders memang tipikal untuk film kayak gini, wajar kalau dipercaya bikin sekuelnya Daddy's Home 2(2017) dan satu lagi ada Instant Family (2018).

Daddy's Home

 

Drama Fantasi: The Shack (Stuart Hazeldine, 2017)

Sekarang giliran drama fantasi berbau religi. Seorang ayah (Sam Worthington) masih berduka cita karena kehilangan anaknya. Dia mendapat undangan dari sesosok malaikat (Octavia Spencer) untuk datang ke suatu tempat: the shack. Sebuah kisah adaptasi novel laris William P. Young yang pas buat mereka yang haus akan kisah berbau spiritual.

The Shack

 

Petualangan: Le père Noël (Alexandre Coffre, 2014)

Ini juga tontonan pas buat anak-anak, dengan premis anti don’t judge a book by its cover. Seperti yang dilakoni Victor (Victor Cabal), seorang bocah polos, main percaya aja kalau Santa Claus itu orang baik. Dia main ngintil aja si Santa ke mana-mana. Ya, di situlah letak keseruannya. Victor dan Santa KW (Tahar Rahim) berkelana bareng dan menjalani aneka petualangan seru.

Le père Noël

 

Triler: Die Hard (John McTiernan, 1988)

Suasana pesta Natal di gedung Nakatomi mendadak horor. Teroris bikin rusuh di sana. Aparat Polda New York -John McClane- datang tadinya untuk sang istri, akhirnya harus beraksi bak Rambo. Sebuah monumen abadi Bruce Willis karena dianggap sebagai film Natal era 80-an. Oh ya, cek juga akting Alan Rickman, pemeran Profesor Severus Snape yang ikut dalam delapan waralaba Harry Potter.

 

Animasi: Dr. Seuss' The Grinch (Yarrow Cheney, Scott Mosier, 2018)

Karakter kartun Grinch (Benedict Cumberbatch) sejak lama dikenal sebagai sosok anti perayaan Natal. Saking antinya, sampai-sampai dia berencana mengacau meriahnya hajatan Natal di kota Whoville. Tapi anjing menggonggong, kafilah berlalu. Yang pesta ya pesta aja. Grinch pun bingung mesti piye… Nah, kegalauan Grinch inilah yang menjadi kunci kelucuannya.

So, balik lagi: mana yang jadi favoritmu?

Dr. Seuss' The Grinch